Ukuran Perusahaan Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Persistensi Laba

26 mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi dan akhirnya akan berdampak pada tingkat pengembalian pada investor Hayati, 2014. Besarnya tingkat hutang akan berelevansi pada arus masuk dari sumber daya eksternal yang mengandung manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Namun di sisi lain, perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasi hutang pada saat jatuh tempo. Tingkat hutang akan menjadi besar apabila lebih banyak hutang jangka panjang yang dimiliki perusahaan. Maka dari itu seberapa besar tingkat hutang yang diinginkan, sangat tergantung pada stabilitas perusahaan Fachrurrozie dan Kasiono, 2016. Semakin besarnya tingkat hutang mendorong perusahaan untuk selalu menjaga keberlangsungan labanya dengan tujuan untuk mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan kreditor Arfan dkk., 2014.

7. Ukuran Perusahaan

Pada umumnya ukuran perusahaan dapat terbagi dalam perusahaan besar large firm dan perusahaan kecil small firm. Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan. Semakin tinggi total aset yang dimiliki perusahaan, mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan besar. Dan sebaliknya, semakin rendah total aset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan kecil Rifai, dkk., 2015. Besarnya aktiva yang dimiliki, maka semakin banyak modal yang ditanam, dan semakin banyak penjualan yang dilakukan maka semakin 27 banyak perputaran uang, serta semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat Sudarmadji dan Sularto, 2007. Perusahaan yang berukuran besar lebih mendapatkan perhatian dari masyarakat, sehingga laporan keuangan mereka akan dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya Anggit dan Shodiq, 2014. Dan investor lebih memiliki kepercayaan pada perusahaan besar, karena perusahaan besar dianggap mampu untuk terus meningkatkan kinerja perusahaannya dengan berupaya meningkatkan kualitas labanya Nurochman dan Solikhah, 2015. Perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuan mengakses kepada pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa aktiva yang bernilai lebih besar dibandingkan perusahaan kecil Susanto, 2011. Selain itu, Nuryaman 2009 menyatakan bahwa perusahaan berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan lebih luas sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil, semakin besar perusahaan maka perusahaan akan menghadapi tuntutan yang lebih besar dari para stakeholder. 28

B. Penelitian Sebelumnya

Berikut ini adalah tabel penelitian sebelumnya beserta dengan hasil penelitan. Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya Dengan Akrual X 1 , Arus Kas Operasi X 2 , Dewan Komisaris Independen X 3 , Komite Audit X 4 , Tingkat Hutang X 5 , Ukuran Perusahaan X 6 , dan Persistensi Laba Y No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain 1 Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Persistensi Laba Khafid 2012 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2005-2010 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 242 perusahaan yang terdaftar di BEI. Menggunakan metode analisis regresi berganda √ √ √ Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional Komposisi dewan komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan manajerial, berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba. Seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap persistensi laba Bersambung ke halaman selanjutnya 29 No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain 2 Analisa Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap , dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Persistensi Laba Kusuma, dan Sadjiarto 2014 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2010-2013 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 114 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menggunakan metode analisis regresi berganda √ √ √ √ √ Volatilitas penjualan, dan book tax gap large negative book-tax differences LNBTD dan large positive book-tax differences LPBTD Volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, dan book tax gap berpengaruh negatif terhadap persistensi laba. Komposisi dewan komisaris dan komite audit berpengaruh positif terhadap persistensi laba, sementara tingkat hutang tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba. Variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba 3 Analisis Pengaruh Mekanisme Internal dan Eksternal Corporate Governance terhadap Persistensi Laba Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2012-2013 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah √ √ √ √ Konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, audit tenure , dan spesialisasi industri auditor Konsentrasi kepemilikan, komite audit, leverage , spesialisasi industri auditor, size berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba, dan audit tenure tidak berpengaruh positif terhadap persistensi laba Bersambung ke halaman selanjutnya 30 No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain Junawatiningsih, dan Harto 2014 sebanyak 98 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menggunakan metode analisis regresi berganda 4 Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Besaran Akrual, dan Financial Leverage terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Arfan dkk. 2014 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2009-2012 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 76 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Menggunakan metode analisis regresi berganda √ √ √ √ Volatilitas penjualan Volatilitas arus kas, volatilitas penjualan, besaran akrual, dan financial leverage secara bersama- sama memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap persistensi laba. Volatilitas arus kas, dan volatilitas penjualan berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Besaran akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba, dan financial leverage berpengaruh positif terhadap persistensi laba Bersambung ke halaman selanjutnya 31 No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain 5 Pengaruh Good Corporate Governance , Tingkat Hutang dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba Nurochman, dan Solikhah 2015 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2008-2013 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 26 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Menggunakan metode analisis regresi berganda √ √ √ √ √ Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional Komite audit berpengaruh positif terhadap persitensi laba. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba 6 Pengaruh Book- Tax Difference, Arus Kas Operasi, Arus Kas Akrual, Dan Ukuran Perusahaan pada Persistensi Laba Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2009-2011 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah √ √ √ √ Perbedaan temporer dan perbedaan permanen Perbedaan temporer dan permanen berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Arus kas operasi dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap persistensi laba Akrual tidak berpengaruh terhadap persistensi laba Bersambung ke halaman selanjutnya 32 No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain Dewi dan Putri 2015 sebanyak 41 perusahaan perhotelan dan pariwisata yang terdaftar di BEI. Menggunakan metode analisis regresi berganda 7 The Relationship between Accruals Quality, Earnings Persistence and Accruals Anomaly in the Canadian Context Boubakri 2012 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2002-2005 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 803 firm- year observations yang terdaftar di Toronto Stock Exchange , Kanada. Menggunakan metode analisis regresi berganda √ √ √ Menjabarkan komponen akrual berdasarkan tingkat ke- andalannya perubahan aset keuangan ΔFIN, modal kerja ΔWC, dan aset tidak lancar ΔNCO Non-current operating accruals memiliki reliabilitas rendah dan finansial akrual memiliki reliabilitas tinggi, reliabilitas yang rendah menunjukkan persistensi laba yang rendah. Investor Kanada menilai persistensi komponen akrual ΔNCO and ΔFIN memiliki persistensi lebih rendah diban dingkan ΔWC Perubahan modal kerja, aset keuangan dan aset operasi tidak lancar memiliki pengaruh yang negatif terhadap persistensi laba Bersambung ke halaman selanjutnya 33 No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain 8 Examining the Earnings Persistence and Its Components in Explaining the Future Profitability Moienadin, dan Tabatabaenasab 2014 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan tahun 2006-2011 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 114 perusahaan di Bursa Efek Tehran, Iran. Menggunakan metode analisis regresi berganda √ √ Akrual dibagi menjadi non discretionary accrual dan discretionary accrual. Free cash flow Laba tahun berjalan berasosiasi dengan laba masa depan. Akrual current operating accruals and non-current operating accruals mampu menjelaskan laba masa depan. Current operating dan non-current operating accruals memiliki kemampuan dalam memprediksi laba masa depan. Arus kas bebas free cash flow berpengaruh positif terhadap laba masa depan 9 Earnings Persistence Over The acroeconomic Cycle: Evidence From Korea Shin dan Park 2015 Jenis penelitian kuantitatif, data sekunder berupa laporan keuangan kuartal 2002 Q4- 2013 Q3 dengan metode purposive sampling, sampel berjumlah sebanyak 21.232 √ √ √ Business cycle dengan fase expansion, transition, recession, transition . Variabel akrual dibagi menjadi Akrual lebih persisten dibandingkan dengan arus kas pada fase expansion. Arus kas lebih persisten dibandingkan dengan akrual pada fase recession Non-discretionary accrual lebih persisten dibandingkan dengan arus kas Bersambung ke halaman selanjutnya 34 No JudulPeneliti tahun Metodologi Penelitian Variabel Penelitian Sebelumnya Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 Y Variabel Lain kuartal pengamatan Menggunakan metode analisis regresi berganda Non discretionary accrual dan discretionary accrual dan discretionary accrual pada fase expansion dan recession Sumber : Data yang diolah tahun 2016 35

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian “Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba” dapat digambarkan seperti: Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Teori Pendukung : Teori Keagenan Akrual Arus Kas Operasi Dewan Komisaris Independen Jumlah Komite Audit Persistensi Laba Ukuran Perusahaan Tingkat Hutang Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba Fenomena-Fenomena Persistensi Analisis Data: 1. Statistik Deskriptif 2. Uji Asumsi Klasik 3. Koefisien Determinasi

4. Uji Hipotesis

Hasil dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran 36

D. Perumusan Hipotesis 1. Pengaruh besaran akrual terhadap persistensi laba

Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi, seperti adanya metode akuntansi yang memiliki banyak alternatif serta praktik manajemen laba yang dapat mengurangi sifat “dapat dibandingkan” dan “konsistensi”. Distorsi akuntansi juga disebabkan oleh aturan akuntansi yang berubah-ubah serta adanya kesalahan estimasi Subramanyam dan Wild, 2010. Menurut Schick 2007, jika akrual tinggi maka ketepatan prediksi terhadap laba masa depan menjadi rendah, dan jika unsur akrual dalam laba rendah maka laba yang dilaporkan saat ini lebih tepat digunakan untuk memprediksi laba masa depan. Laba yang disusun atas dasar akrual mengandung unsur kepentingan manajer dalam pelaporan tersebut sehingga informasi arus kas operasi diperlukan sebagai salah satu pertimbangan dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa depan Nuraina, 2011. Hayn 1995 dalam Fanani 2010 menjelaskan bahwa gangguan dalam laba akuntansi disebabkan oleh peristiwa transitori transitory events atau penerapan konsep akrual dalam akuntansi. Semakin besar akrual, maka semakin rendah persistensi laba. Walaupun terjadinya peristiwa transitory, namun dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh manajer untuk mengatur angka-angka dalam laporan keuangan, maka persistensi laba tetap meningkat Arfan, dkk., 2014. 37 Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh besaran akrual terhadap persistensi laba diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Fanani 2010 yang menghasilkan kesimpulan bahwa besaran akrual berpengaruh negatif dan signifikan terhadap persistensi laba, serta besar kecilnya komponen akrual yang terjadi di perusahaan akan menyebabkan gangguan noise yang dapat mengurangi persistensi laba. Penelitian Arfan, dkk. 2014 berkesimpulan bahwa akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba, hal tersebut dikuatkan penelitian lain, yaitu oleh Moienadin dan Tabatabaenasab 2014 yang berkesimpulan bahwa current operating accruals dan non-current operating accruals memiliki kemampuan dalam memprediksi laba masa depan. Berdasarkan pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut: Ha.1 : Besaran akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba

2. Pengaruh arus kas operasi terhadap persistensi laba

Dokumen yang terkait

Pengaruh laba tahun berjalan, akrual, dan arus kas terhadap persistensi laba dengan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal sebagai veriabel moderating

3 16 99

AKPM27. ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL, DAN ARUS KAS

0 0 31

PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS, DAN BESARAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 2 26

PENGARUH ALIRAN KAS OPERASI, BOOK TAX DIFFERENCES, DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA

0 1 16

PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX DIFFERENCE, SIKLUS OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA - Perbanas Institutional Repository

2 1 14

PENGARUH VOLATILITAS ARUS KAS, VOLATILITAS PENJUALAN, TINGKAT HUTANG, BOOK TAX DIFFERENCE, SIKLUS OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA - Perbanas Institutional Repository

1 2 17

PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCE, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS AKRUAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA PERSISTENSI LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

0 1 17

Skripsi PENGARUH PERBEDAAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL, DAN ARUS KAS

0 2 12

Skripsi Analisis Pengaruh Perbedaan Laba Fiskal, Arus Kas Operasi, Leverage, Mekanisme Corporate Governance, dan Corporate Social Responsibility terhadap Persistensi Laba

0 0 15

Analisis Pengaruh Perbedaan Laba Fiskal, Arus Kas Operasi, Leverage, Mekanisme Corporate Governance, dan Corporate Social Responsibility terhadap Persistensi Laba - Unika Repository

1 2 33