57
perusahaan membayar hutang Hayati, 2014. Dalam penelitian ini tingkat hutang diukur dengan total hutang dibagi total aset.
f. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan yang diukur dengan aset perusahaan
menunjukkan seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan, dengan aset yang besar maka akan menghasilkan keuntungan usaha yang
lebih besar dan perusahaan dengan aset yang kecil tentunya juga menghasilkan keuntungan sesuai dengan aset yang dimilikinya yang
relatif kecil Rifai dkk., 2015. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural ln total aset.
2. Variabel Dependen Y. Variabel dependen yang digunakan pada
penelitian ini adalah persistensi laba. Persistensi laba merupakan suatu ukuran yang menjelaskan
kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai satu periode masa depan Sloan, 1996. Laba
yang berkualitas dapat menunjukkan kesinambungan laba, sehingga laba yang persisten cenderung tidak berfluktuatif disetiap periode Suwandika
Total Hutang
t
Total Aset
t
Supadmi dan Putri, 2016
Ln Total Aset Nurochman dan Solikhah, 2015
58
dan Astika, 2013. Dalam penelitian ini persistensi laba diukur dengan laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan komprehensif masa depan
PTBI
t+1
dibagi dengan rata-rata total aset. PTBI
t+1
Rata-rata total aset Hanlon, 2005
59
Tabel 3. 1 Tabel Operasional Variabel
No Variabel
Indikator Skala
1 Akrual X
1
Hanlon, 2005 PTACC = PTBI
t
– PTCF
t
Rata-rata total aset ket: PTBI
t
= laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan komprehensif periode sekarang
PTCF
t
= arus kas operasi sebelum pajak Rasio
2 Arus Kas Operasi X
2
Hanlon, 2005 PTCF = Arus kas operasi
– kas pend.komprehensif + pajak terkait kas Rata-rata total asset
Rasio 3
Komposisi Dewan Komisaris X
3
Khafid, 2012 BDIND = Jml Anggota Dewan Komisaris Independen x 100
Jml Anggota Dewan Komisarsis Rasio
4 Komite Audit X
4
Khafid, 2012 AUDCOM = Jumlah Komite Audit
Nominal 5
Tingkat Hutang X
5
Supadmi dan Putri, 2016
TH = Total Hutang Total Aset
Rasio 6
Ukuran Perusahaan X
6
Nurochman dan Solikhah, 2015
UP = Ln Total Aset Rasio
7 Persistensi Laba Y
Hanlon, 2005 PTBI
t+1
Rata-rata total aset ket: PTBI
t+1
= laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan komprehensif tahun depan dibagi rata-rata total aset
Rasio Sumber : Data yang diolah tahun 2016
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan pada sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Metode
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling
. Berdasarkan kriteria, diperoleh sampel sebanyak 32 perusahaan per tahun, periode pengamatan yang digunakan adalah 3 periode yaitu tahun 2012
sampai dengan tahun 2014. Sehingga total keseluruhan sampel awal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 sampel. Berikut sampel
perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian.
Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian
No Kriteria
Jumlah 1
Perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
49 2
- Perusahaan yang IPO di BEI setelah 1 Januari 2012 8
3 - Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangannya secara berturut-turut dari tahun 2012- 2015 dan tidak memiliki kelengkapan data yang
diperlukan dalam penelitian 1
4 - Perusahaan yang tidak memiliki laba positif secara
berturut-turut selama tahun 2012-2015 8
5 - Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan
dengan mata uang selain Rupiah Jumlah total sampel 32 perusahaan selama 3 tahun
96 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016
61
Pada saat pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa data penelitian tidak normal. Pengujian dengan Kolmogorov Smirnov K-S menghasilkan
nilai sebesar 0,001 dengan total sampel sebanyak 96 data, artinya data tidak lolos uji normalitas karena nilai signifikansi dibawah 0,05 0,001 0,05.
Berikut hasil dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov K-S dengan 96 sampel yang disajikan dalam tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov K-S 96 sampel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 96
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation
,05911485 Most Extreme
Differences Absolute
,126 Positive
,126 Negative
-,079 Test Statistic
,126 Asymp. Sig. 2-tailed
,001
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Salah satu cara agar data penelitian menjadi normal adalah dengan melakukan screening data untuk mendeteksi apakah data dari masing-masing
variabel penelitian memiliki data ekstrim outlier yang berpotensi mengganggu hasil analisis. Screening data penelitian ini menggunakan nilai
z-score , jika terdapat nilai z-score yang bernilai lebih besar dari +2,5 atau
bernilai lebih kecil dari -2,5 dari masing-masing variabel maka data tersebut
62
adalah data ekstrim outlier. Variabel komite audit dikecualikan dari screening data
menggunakan z-score, dikarenakan tidak terdapat variasi data setelah screening data. Setelah screening data dengan z-score, hasil uji
normalitas dengan Kolmogorov Smirnov K-S menghasilkan nilai sebesar 0,012 dengan total sampel sebanyak 72 data, artinya data tidak lolos uji
normalitas karena nilai signifikansi dibawah 0,05 0,012 0,05. Berikut hasil dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov K-S dengan 72 sampel yang
disajikan dalam tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov K-S 72 Sampel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 72
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation
,03538445 Most Extreme
Differences Absolute
,120 Positive
,120 Negative
-,058 Test Statistic
,120 Asymp. Sig. 2-tailed
,012
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Setelah data penelitian masih tidak normal, maka dilakukan screening data
dengan melihat grafik histogram salah satu variabel. Variabel tersebut ialah variabel dependen penelitian, data terbesar dari variabel dependen
tersebut dihilangkan sehingga data penelitian dapat lolos uji normalitas.
63
Hasil screening data menunjukan bahwa terdapat 9 perusahaan yang memiliki data ekstrim outlier, sehingga perusahaan-perusahaan tersebut
harus dikeluarkan dari sampel. Jumlah sampel akhir yang diobservasi adalah 23 perusahaan dalam jangka waktu 3 periode, sehingga total sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 69 sampel.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013. Variabel yang digunakan didalam penelitian
ini adalah variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah persistensi laba. Sedangkan variabel
independen dalam penelitian ini terdiri dari akrual, arus kas operasi, komposisi dewan komisaris independen, komite audit, tingkat hutang,
dan ukuran perusahaan. Hasil dari uji statistik deskriptif dalam penelitian ini disajikan pada tabel 4.4. Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan bahwa
jumlah data Valid N yang ada didalam penelitian ini adalah sebanyak 69 sampel yang berasal dari 23 perusahaan-perusahaan properti dan real
estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI selama 3 periode,
yaitu tahun 2012-2014.
64
Tabel 4. 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
PTBIplus1 69
,00413 ,22485
,0831819 ,04692367
PTACC 69
-,16907 ,22048
,0103765 ,07543418
PTCF 69
-,14524 ,23751
,0651016 ,06718800
BDIND 69
,33000 ,57000
,3768116 ,06704899
AUDCOM 69
2,00000 5,00000
3,0000000 ,34299717
TH 69
,17750 ,64941
,4240454 ,12722018
UP 69
26,55680 30,97059 29,1163181 1,12286591
Valid N listwise
69 Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2016
Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah persistensi laba PTBIplus1. Perhitungan persistensi laba dengan proksi laba tahun
depan diperoleh dari laba sebelum pajak dan pendapatan komprehensif tahun depan t+1 dibagi dengan rata-rata total aset tahun 2012-2015.
Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean rata-rata sebesar 0,0831819 dan nilai standar deviasi dari persistensi laba adalah sebesar
0,04692367. Nilai terendah minimum dari persistensi laba adalah sebesar 0,00413, tingkat persistensi laba paling rendah diperoleh dari
Sentul City Tbk pada tahun 2013. Nilai tertinggi maximum dari persistensi laba adalah sebesar 0,22485, perusahaan yang menunjukkan
tingkat persistensi laba paling tinggi diperoleh dari Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2014.
Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah akrual sebelum pajak PTACC. Perhitungan akrual diperoleh dari laba sebelum
65
pajak dan pendapatan komprehensif tahun sekarang dikurangi arus kas operasi sebelum pajak kemudian dibagi dengan rata-rata total aset tahun
2012-2015. Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean rata- rata sebesar 0,0103765 dan nilai standar deviasi dari akrual adalah
sebesar 0,07543418. Nilai terendah minimum dari variabel akrual yaitu sebesar -0,16907, tingkat akrual paling rendah diperoleh dari Bumi Citra
Permai Tbk pada tahun 2013. Sedangkan nilai tertinggi maximum dari variabel akrual sebesar 0,22048 yang diperoleh dari Pikko Land
Development Tbk pada tahun 2014. Variabel independen kedua dalam penelitian ini adalah arus kas
operasi sebelum pajak PTCF. Perhitungan arus kas operasi diperoleh dari nilai arus kas operasi ditambah pajak secara kas dikurangi kas terkait
pos luar biasa kemudian dibagi dengan rata-rata total aset tahun 2012- 2015. Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean rata-rata
sebesar 0,0651016 dan nilai standar deviasi dari arus kas operasi adalah sebesar 0,06718800. Nilai terendah minimum dari variabel arus kas
operasi sebesar -0,14524, tingkat arus kas operasi paling rendah diperoleh dari Bumi Citra Permai Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai
tertinggi maximum dari variabel arus kas operasi sebesar 0,23751 yang diperoleh dari Bumi Citra Permai Tbk pada tahun 2013.
Variabel independen ketiga dalam penelitian ini adalah dewan komisaris independen BDIND. Perhitungan dewan komisaris
independen diperoleh dari jumlah anggota komisaris independen dibagi
66
dengan jumlah seluruh anggota dewan komisaris kemudian dikalikan 100. Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean rata-rata
sebesar 0,3768116 dan nilai standar deviasi dari dewan komisaris independen adalah sebesar 0,06704899. Nilai terendah minimum dari
variabel dewan komisaris independen sebesar 0,33. Sedangkan nilai tertinggi maximum dari variabel dewan komisaris independen sebesar
0,57 yang diperoleh dari Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2013. Variabel independen keempat dalam penelitian ini adalah komite
audit AUDCOM. Perhitungan komite audit diperoleh dari jumlah anggota komite audit yang dimiliki perusahaan. Dari hasil uji statistik
deskriptif diperoleh nilai mean rata-rata sebesar 3,00 dan nilai standar deviasi dari komite audit adalah sebesar 0,34299717. Nilai terendah
minimum dari variabel komite audit sebesar 2,00 yang diperoleh dari Megapolitan Developments Tbk pada tahun 2012 serta dari Perdana
Gapura Prima Tbk pada tahun 2012 dan 2013. Sedangkan nilai tertinggi maximum dari variabel komite audit sebesar 5,00 yang diperoleh dari
Alam Sutera Reality Tbk pada tahun 2012. Variabel independen kelima dalam penelitian ini adalah tingkat
hutang TH. Perhitungan tingkat hutang diperoleh dari hasil pembagian antara total liabilitas dengan total aset. Dari hasil uji statistik deskriptif
diperoleh nilai mean rata-rata sebesar 0,4240454 dan nilai standar deviasi dari tingkat hutang adalah sebesar 0,12722018. Nilai terendah
minimum dari variabel tingkat hutang sebesar 0,17750, tingkat hutang
67
paling rendah diperoleh dari Roda Vivatex Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai tertinggi maximum dari variabel tingkat hutang sebesar
0,64941 yang diperoleh dari Summarecon Agung Tbk pada tahun 2013. Variabel independen keenam dalam penelitian ini adalah ukuran
perusahaan UP. Perhitungan ukuran perusahaan diperoleh dari logaritma natural ln total aset. Dari hasil uji statistik deskriptif
diperoleh nilai mean rata-rata sebesar 29,1163181 dan nilai standar deviasi dari ukuran perusahaan adalah sebesar 1,12286591. Nilai
terendah minimum dari variabel perusahaan sebesar 26,55680, ukuran perusahaan paling rendah diperoleh dari Bumi Citra Permai Tbk pada
tahun 2012. Sedangkan nilai tertinggi maximum dari variabel ukuran perusahaan sebesar 30,97059 yang diperoleh dari Bumi Serpong Damai
pada tahun 2014.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik