15
dengan investor dapat mencerminkan persistensi laba perusahaan Kusuma dan Sadjiarto, 2014.
Persistensi laba memfokuskan pada koefisien dari regresi laba sekarang terhadap laba mendatang. Hubungan tersebut dapat dilihat dari
koefisien slope regresi antara laba sekarang dengan laba mendatang. Semakin tinggi mendekati angka 1 koefisiennya menunjukkan
persistensi laba yang dihasilkan tinggi, sebaliknya jika nilai koefisiennya mendekati nol, persistensi labanya rendah atau laba transitorinya tinggi.
Jika nilai koefisiennya bernilai negatif, pengertiannya terbalik, yaitu nilai koefisien yang lebih tinggi menunjukkan kurang persisten, dan nilai
koefisien yang lebih rendah menunjukkan lebih persisten Fanani, 2010.
3. Akrual
Dalam akuntansi dikenal istilah basis akrual accrual basis dan basis kas cash basis. Menurut PSAK No.1 mengharuskan laporan
keuangan disusun berdasarkan dasar akrual kecuali laporan arus kas. Besaran akrual adalah besaran pendapatan diakui pada saat hak kesatuan
usaha timbul lantaran penyerahan barang ke pihak luar dan biaya diakui pada saat kewajiban timbul lantaran penggunaan sumber ekonomik yang
melekat pada barang yang diserahkan tersebut Dechow dan Dichev, 2002.
Menurut Subramanyam dan Wild 2010, akuntansi akrual bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan
mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di
16
masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Akuntansi akrual dapat mengurangi masalah ketepatan waktu dan
pengaitan yang terdapat pada akuntansi kas. Masalah ketepatan waktu timing mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan
dengan aktivitas yang menghasilkan kas tersebut. Masalah penandingan atau pengaitan matching mengacu pada arus kas masuk dan keluar yang
disebabkan oleh aktivitas usaha tetapi tidak dapat dikaitkan dengan waktu terjadinya.
Laba akrual didasarkan pada dua prinsip akuntansi, yakni pengakuan pendapatan dan prinsip penandingan. Prinsip pengakuan pendapatan
meminta perusahaan untuk mengakui pendapatan ketika telah melaksanakan semua atau satu bagian subtansial dari jasa-jasa yang harus
diberikan dan penerimaan kas dari transaksi tersebut adalah pasti. Prinsip penandingan meminta perusahaan untuk mengakui semua biaya yang
terkait dengan pendapatan dalam periode yang sama dimana pendapatan diakui Dahler dan Febrianto, 2006.
Menurut Subramanyam dan Wild 2010, keunggulan akrual dalam menyajikan informasi yang relevan dibandingkan dengan arus kas dapat
dijelasakan sebagai berikut: 1. Kinerja keuangan Financial Performance. Pengakuan pendapatan
dan pengaitan biaya pada akuntansi berbasis akrual menghasilkan angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk
mengevaluasi kinerja keuangan. Dengan memastikan semua
17
pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode telah diakui, dan beban yang dicatat pada satu periode hanya beban yang terkait
dengan pendapatan tersebut. 2. Kondisi keuangan Financial Condition. Akuntansi akrual
menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan secara akurat sumber daya yang tersedia bagi perusahaan untuk menghasilkan arus kas di
masa depan. 3. Memprediksi arus kas masa depan future cash flows. Laba akrual
lebih unggul dalam memprediksi arus kas masa depan dibandingkan memprediksi arus kas sekarang. Dengan pengakuan pendapatan, laba
akrual mencerminkan konsekuensi arus kas masa depan. Sebagai contoh, penjualan kredit hari ini meramalkan kas yang akan diterima
dari pelanggan di masa depan. Akuntansi akrual mengaitkan arus kas masuk dan keluar dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses
pengaitan. Artinya laba lebih stabil dan merupakan alat prediksi arus kas yang lebih dapat diandalkan.
Akrual yang menjadi dasar pengukuran transaksi akuntansi dapat dibedakan menjadi 2 dua yaitu: non discretionary accrual akrual tidak
bebas, dan discretionary accrual akrual bebas Suranggane, 2007. 1 Non discretionary accrual adalah dasar akrual yang tidak bebas dan
untuk memberikan indikasi pengukuran yang memenuhi konsep matching cost with revenue
dalam laporan keuangan karena transaksi dan peristiwa keuangan diakui pada saat kejadian.
18
2 Discretionary accrual adalah akrual bebas dapat berupa suatu cara untuk mengurangi atau meningkatkan pelaporan laba yang sulit
dideteksi karena sifatnya yang kontekstual dan subjektif.
4. Arus Kas