24
IV. ANALISIS RANCANGAN
4.1 KRITERIA DESAIN
Mesin pemanen udang merupakan inovasi dari sistem pemanenan yang dilakukan secara manual. Sistem mekanis dapat menggantikan sistem pemanenan manual yang diharapkan agar
pemanenan lebih efektif dan efisien yang tidak merusak mutu dari udang. Sistem baru yang telah ditemukan dengan cara udang tidak melewati pompa sehingga tidak merusak fisik ikan ataupun
udang. Kriteria desain yang dilakukan adalah memodifikasi saluran inlet dan pompa dengan cara memperkecil saluran inlet dan meningkatkan power dari pompa. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kecepatan hisap saluran inlet sehingga udang akan terhisap ke dalam tangki penampungan. Adanya modifikasi dari saluran inlet dan pompa ini diharapkan kapasitas mesin
pemanenan dapat mencapai 4.8 tonjam. Data perhitungan terdapat pada Lampiran 4.
4.2 MODIFIKASI RANCANGAN FUNGSIONAL
Mesin udang dengan sistem penghisap yang baru berfungsi sebagai mesin pemanen dengan tingkat kelulusan komoditas panen yang tinggi. Keadaan fisik dari komoditas yang dipanen tidak akan
mengalami kerusakan dikarenakan komoditas yang dipanen tidak melewati impeller yang dapat melukai fisik komoditas udang. Agar mesin pemanen ini dapat berfungsi sesuai dengan rancangan
fungsionalnya maka diperlukan penjabaran fungsional dari rancangan strukturalnya yang direncanakan. Uraian fungsi dari modifikasi yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Rancangan fungsional dari hasil modifikasi
No Nama Komponen
Fungsi
1 Pompa air 4.1 kW
Memindahkan air dan komoditas dari kolam penampung menuju tangki.
2 Saluran inlet 2.5 inchi
Mendistribusikan aliran fluidakomoditas yang ada di dalam kolam menuju ke dalam tangki penampungan.
4.3 MODIFIKASI RANCANGAN STRUKTURAL
4.3.1 Saluran Inlet
Saluran inlet atau saluran hisap yang digunakan pada penelitian sebelumnya terdiri dari selang berserat yang berdiameter 4 inchi dengan panjang 5 m dan PVC swing check valve yang
berdiameter 4 inchi. Saluran ini berfungsi untuk mendistribusikan air dan komoditas pemanenan dari kolam menuju ke tangki penampungan. Modifikasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
mengubah diameter dari saluran inlet menjadi 2.5 inchi. Tujuan dari memperkecil diameter saluran inlet adalah untuk meningkatkan kecepatan hisap sehingga komoditas dapat terhisap ke dalam tangki
penampungan. Sedangkan penggunaan PVC swing check valve ini bertujuan agar air yang ada di dalam tangki penampungan tidak kembali lagi ke kolam karena adanya perbedaaan ketinggian.
Pemilihan saluran inlet 2.5 inchi berdasarkan pada dimensi dari udang yang bisa masuk atau
25 terhisap oleh saluran inlet yaitu dengan panjang 6-8 cm dan tinggi 5-6 cm. Gambar dari saluran inlet
dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Saluran inlet 2.5 inchi
4.3.2 Pompa Air
Pompa air yang digunakan adalah pompa air sentrifugal. Pompa ini memiliki sebuah impeller yang berfugsi mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih
tinggi. Dalam hal ini yaitu untuk memindahkan air dan komoditas yang ada di dalam kolam menuju tangki. Daya yang dimiliki oleh pompa bersumber dari motor bensin yang merupakan
pendorong yang efektif bagi fluida cair. Penelitian sebelumnya menggunakan power sebesar 3.1 kW dengan kecepatan putar 3600 rpm. Namun pada penelitian kali ini digunakan power
yang lebih besar yaitu sebesar 4.1 kW. Power pompa yang besar akan menghasilkan debit yang besar pula, sehingga dengan memperbesar power pompa dan dengan ditunjang saluran inlet
yang diperkecil maka akan memperoleh kecepatan hisap yang tinggi. Pemilihan pompa ini disesuaikan dengan target waktu pemanenan yang disajikan pada Lampiran 4. Sedangkan
untuk perhitungan kebutuhan daya penggerak pompa ini dapat dilihat pada Lampiran 6. Gambar pompa air dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Pompa Air Spesifikasi :
Hoasin model HP30H
Daya hisap
: 8 m Daya dorong
: 30 m
Kapasitas per menit :100 litermenit Tenaga mesin
: 5.5 HP3600 rpm
Berat :29kg
26
V. HASIL DAN PEMBAHASAN