Pemanenan Sebagian Pemanenan Total

7 sampai 600000 ekorha. Makanan sepenuhnya tergantung dari makanan yang diberikan dengan komposisi yang ideal bagi pertumbuhan. Diberi aerasi dengan kicir, atau alat lain untuk menambah kadar oksigen dalam air. Pergantian air dilakukan sangat sering dan biasanya dengan menggunakan pompa, agar air tetap bersih tidak menjadi kotor oleh sisa – sisa makanan dan kotoran ekskresi udang. Produksi persatuan luas petak dapat mencapai 1000 sampai 20000 kgHatahun.

2.5 PEMANENAN UDANG

Menurut Mujiman dan Suyanto 2005 ada dua cara yang bisa dilakukan pada pemanenan di tambak, yaitu pemanenan sebagian dan pemanenan total :

2.5.1 Pemanenan Sebagian

Pemanenan sebagian adalah pemanenan yang dilakukan pada pemeliharaan ekstensiftradisional yang penangkapannya dilakukan secara selektif. Penangkapan secara selektif hanya akan memilih udang yang cukup besar untuk dipanen. Udang yang masih di bawah ukuran standar akan dikembalikan lagi ke tambak. Pemanenan ini menggunakan alat yang dinamakan prayang seperti yang terlihat pada Gambar 2 Mujiman dan Suyanto, 2005. Alat tersebut terbuat dari bambu yang dua bagian yaitu kere dan perangkap berebentuk jantung. Bagian kere berfungsi sebagai pengarah sedangkan perangkap berbentuk jantung berfungsi sebagai tempat jebakan. Prayang dipasang di tepi tambak dengan kerenya melintang tegak lurus pematang dan perangkapanya di ujung kere. Pemasangan prayang biasanya dilakukan pada malam hari yang di atasnya diberi lampu minyak yang berguna untuk menarik perhatian udang. Namun dalam kenyataannya, pemanenan sebagian mempunyai beberapa permasalahan yang mesti diperhatikan yaitu membutuhkan tenaga kerja musiman untuk menjaring, penguraian bahan organik di dasar kolam berlangsung terus hingga suatu saat dapat membahayakan kehidupan udang, dan binatang lain seperti ikan, kepiting, dan sebagainya, tidak dapat dibersihkan dari kolam Wibowo, 1990 diacu dalam Handoko, 2005 Sumber : Mujiman dan Suyanto, 2005 Gambar 2. Prayang atau bubu

2.5.2 Pemanenan Total

Pemanenan total bertujuan untuk memanen semua udang yang berada di dalam tambak. Pemanenan ini biasanya dilakukan dengan cara mengeringkan tambak yaitu dengan menggunakan pompa air untuk menyusutkan air yang ada di dalam tambak. Pada bagian ujung penghisap diberi kasa agar udang tidak tersedot ke dalam pompa. Cara lain yang bisa dilakukan untuk melakukan penangkapan adalah dengan cara memasang jaring penadah di dalam pembuangan air Mujiman dan Suyanto, 2005 seperti pada 8 Gambar 3. Pintu air dibuka dan diatur agar air mengalir secara perlahan-lahan sehingga udang tidak banyak tertinggal di dalam lumpur atau tambak. Pintu pengeluaran yang dibuka akan membawa udang dan air keluar dan tertadah di jaring penadah. Pemanenan secara total mempunyai beberapa kerugian, diantaranya adalah udang yang masih berukuran kecil akan ikut terpanen dan air yang sudah kaya dengan berbagai jenis mineral dan organisme yang merupakan makanan alami udang terpaksa harus dibuang Wibowo, 1990 diacu dalam Handoko, 2005. Sumber : Mujiman dan Suyanto, 2005 Gambar 3. Jaring penadah yang berbentuk kantung dipasang di depan pintu air Alat pemanen yang paling modern adalah jaring trawl listrik yang terlihat pada Gambar 4 dan Gambar 5 Mujiman Suyanto, 2005. Jaring ini berbentuk dua buah kerucut. Badan kantung memmpunyai bukaan persegi panjang. Mulut kantong yang di bawah dipasang pemberat agar dapat tenggelam di lumpur. Bagian atas mulut jaring itu diberi pelampung agar mengembang di permukaan air. Bagian bibir bawah mulut jaring itu dipasang kawat yang dapat dialiri listrik dari sebuah aki akumulator berkekuatan 3-112 volt. Aki diletakkan di atas rakit kecil atau wasko plastik yang ringan agar sewaktu dipergunakan dapat terapung dan tidak kena air. Jaring dipegangi oleh 3-4 orang yang berjalan di dalam petakan tambak, sambil masing- masing memegangi ujung-ujung jaring, agar mulut jaring terbuka dengan baik. Jaring ditarik mengelilingi petakan tambak dan elektroda dipasangkan dengan penggeraknya. Listrik yang mengaliri kawat di dasar mulut jaring itu akan mengejutkan udang yang terkena aliran listrik tersebut yang akan membuat udang melompat dan masuk ke dalam jaring. Jaring ini lebih efisien karena mudah dan cepat, serta udang tidak mati atau rusak pada saat di tangkap. Jaring ini juga bisa dioperasikan oleh satu orang saja jika sudah mahir menggunakannnya. Sumber : Mujiman dan Suyanto, 2005 Gambar 4. Jaring listrik yang dioperasikan oleh 3 orang 9 Sumber : Mujiman dan Suyanto, 2005 Gambar 5. Jaring listrik yang dioperasikan oleh satu orang

2.6 PENELITIAN YANG PERNAH DILAKUKAN