Perancangan Mekanisme Sistem Penghisap Pada Mesin PemanenUdang

10 dengan diameter 1 inchi dan panjang 300 mm yang berfungsi sebagai tempat terpasangnya sudu pompa ; 5 sudu pompa dengan bentuk ulir yang mengkerucut yang terbuat dari plat 2 mm dan 7 rangka pompa yang tebuat dari besi siku. Sebagai tenaga penggerak digunakan motor listrik dengan daya 3 HP, 1 phase dengan putaran 1400 rpm. Roda gigi yang digunakan untuk menyalurkan daya putar motor listrik adalah dengan perbandingan 1 : 2 sehingga kecepatan putar poros pompa yang dihasilkan adalah sebesar 700 rpm. Dimensi p x l x t dari pompa pemanen udang dari hasil pembuatan adalah 1000 x 450 x 650 mm dan berat pompa 74 kg dengan lubang pemasukan sebesar 6 inchi dan lubang pengeluaran sebesar 4 inchi. Mekanisme alat pemanen ini adalah dengan cara menghisap udang secara langsung. Penghisapan udang secara langsung oleh pompa akan menyebabkan udang tersebut bergesekan langsung dengan impeller pompa yang dapat mengakibatkan kecacatan fisik pada udang tersebut. Pada penelitian ini, pengujian pemanenan udang dilakukan sebanyak 4 kali ulangan dengan jumlah sempel masing-masing ulangan adalah 30 ekor udang. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, Tingkat kelulusan berdasarkan jumlah udang yang hidup dan tidak cacat adalah sebesar 75, dalam keadaan mati sebesar 3.3, cacat sebesar 19.2, dan tidak terhisap sebesar 2.5 dengan waktu perjalanan travel time rata-rata yang dibutuhkan 1 ekor udang dari kolam sampai lubang keluaran adalah 7.23 detik.

2.6.3 Perancangan Mekanisme Sistem Penghisap Pada Mesin PemanenUdang

Dan Ikan Gumilang, 2011 Penelitian ini dilakukan pengujian fungsional sebanyak 2 dua kali terhadap sistem model yang dibuat untuk mendapatkan data. Pengujian ini dilakukan dengan perlakuan 15 kombinasi. Pengujian pertama bertujuan untuk memperoleh data mengenai debit, kecepatan aliran, tekanan, dan jenis aliran pada sistem penghisap. Pengujian selanjutnya bertujuan untuk mengetahui kinerja fungsional sistem penghisap. Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa debit yang terjadi relatif stabil, yaitu berkisar antara 0.57 ldet – 0.58 ldet. Nilai kecepatan yang diperoleh pada penampang hidraulik pertama dengan ukuran penampang hidraulik yang kecil berkisar antara 2.02 ms – 2.04 ms, sedangkan untuk nilai kecepatan pada penampang hidraulik yang besar berkisar antara 0.01 ms – 0.02 ms. Tekanan yang terjadi pada penampang hidraulik yang berukuran kecil bernilai sebesar 2.943 x 10 4 kPa, sedangkan tekanan yang terjadi pada penampang hidraulik yang berukuran besar bernilai sebesar 1.461 x 10 2 kPa. Jenis aliran yang terjadi pada penampang hidraulik dengan ukuran kecil adalah jenis aliran turbulen karena nilai bilangan Reynold yang diperoleh lebih besar dari 2300, yaitu berkisar antara 44720 – 45263, sedangkan jenis aliran yang terjadi pada penampang hidraulik dengan ukuran besar adalah jenis aliran laminer karena nilai bilangan Reynold yang diperoleh lebih kecil dari 2300, yaitu berkisar antara 2236 – 2263. Kombinasi paling optimum untuk penempatan posisi pipa pemasukan dan pipa pengeluaran adalah pada kombinasi atas pipa pemasukan – atas pipa pengeluaran, hal tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh faktor dari fluida saja melainkan dengan mempertimbangkan tingkah laku komoditas pada saat dipanen yang cenderung berkumpul di bagian bawah saringan yang terdapat pada fish trap. Untuk pengujian kinerja fungsional dipergunakan komoditas berupa beberapa jenis ikan dan udang dengan jumlah total sebanyak 250 ekor. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian pemanenan komoditas dan dilihat tingkat kelulusan hidupnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari 15 kali ulangan diketahui bahwa tingkat kelulusan hidupnya sangat besar yaitu 98.9. Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme sistem penghisap berfungsi baik sesuai dengan yang diharapkan. 11

2.6.4 Rancang Bangun Prototipe Mesin Pemanen Udang Tipe Vakum