POMPA AIR TINJAUAN PUSTAKA

14 f. Air yang keluar dari pompa discharge kemudian dapat didistribusikan keluar sistem kembali ke tambak melalui saluran buang 6 atau ke tangki 2 melalui saluran perpindahan 7 untuk pengoperasian batch nerikutnya. g. Pengoperasian pada tangki 1 terus dilakukanhingga perbandingan komoditas pemanenan dan air sebesar 1:2 tampak dari jendela indikator pada tangki penampungan. Jika perbandingan tersebut sudah tercapai, maka pengoperasian dipindah ke tangki 2. h. Untuk memindahkan operasi pemanenan ke tangki 2, cara yang dilakukan adalah dengan membuka saluran perpindahan dan menutup saluran buang sehingga air yang pada awalnya dibuang ke tambak dapat dipindahkan ke tangki 2. i. Saat melakukan perpindahan operasi pemanenan, lubang intake pada tangki 2 harus dalam keadaan terbuka.Jika air pada tangki 2 sudah penuh, selanjutnya keran pada saluran oulet di- switch kemudian keran buang dibuka dan keran perpindahan ditutup. Maka operasi pemanenan berpindah ke tangki 2. j. Dan seterusnya.

2.7 POMPA AIR

Pompa adalah suatu mesin pengangkut zat cair. Pengangkutan zat cair terjadi karena zat cair menerima tekanan atau energi dari pompa untuk mengatasi hambatan aliran yang dialami zat cair pada waktu mengalami pemindahan. Pemindahan zat cair dapat terjadi secara horizontal atau vertikal. Pada pemindahan dengan arah horizontal, terjadi hambatan yang disebabkan oleh gesekan dan pusaran. Sedangkan pada pemindahan dengan arah vertikal terjadi hambatan yang disebabkan oleh gesekan, pusaran, dan adanya perbedaan tinggi antara muka hisap dan muka dorong. Aliran suatu zat cair melalui suatu penampang saluran yang mempunyai tekanan statis p kgfm 2 , kecepatan rata-rata v ms, dan ketinggian z m diukur dari bidang referensi. Berdasarkan hukum Bernoulli, air pada penampang yang bersangkutan dikatakan mempunyai tinggi muka air m yang dinyatakan sebagai berikut: H= pγ + v 2 2g +z.........................................................................................................1 dimana : γ: berat zat cair per satuan volume, kgfm 3 g : percepatan gravitasi, ms 2 Menurut Susana 2001 diacu dalam Adisiswoyo 2004, adapun masing-masing suku dari persamaan 1 diatas, yaitu pγ, v 2 2g, dan z berturut-turut disebut head tekanan, head kecepatan, dan head potensial. Ketiga head ini tidak lain adalah energi mekanik yang dikandung oleh satu satuan berat 1 kgf air yang mengalir pada penampang yang bersangkutan. Menurut Sularso dan Tahara 2000 diacu dalam Adisiswoyo 2004, pompa air dapat merubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan pertambahan head tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada air yang mengalir secara kontinyu. Prinsip kerja pompa air yang merupakan suatu mesin fluida dimulai dengan poros berputar dan kemudian membangkitkan gerak mekanik dari suatu fluida seperti air. Pada pompa, gerakan poros berputar dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin yang berguna dalam pemindahan fluida. Mesin- mesin fluida tersebut dilengkapi dengan sudu-sudu pada impellernya. Menurut Sularso dan Tahara 2000 diacu dalam Adisiswoyo 2004, laju aliran pompa adalah sebagai berikut: .....................................................................................................................2 15 Sementara menurut Sularso dan Tahara 2000 diacu dalam Adisiswoyo 2004, head total efektif yang dibangkitkan pompa adalah sebagai berikut: H = [Hgd + z 1 + V 1 2 2g] – [ Hgs + z 3 + v 3 2 2g] ........................................................ 3

2.8 KERUGIAN DAYA TEKAN PADA SALURAN FLUIDA