TEKANAN DAN JENIS ALIRAN

29 Debit pada tangki 1 tidak menggunakan pompa vakum lebih tinggi dibandingkan dengan tangki 2 menggunakan pompa vakum. Hal ini dikarenakan kebocoran yang terjadi pada tangki 2 lebih banyak dibandingkan pada tangki 1. Namun pada selang waktu tertentu debit yang dihasilkan tangki 2 cukup konstan yang menandakan bahwa pompa vakum berfungsi dengan baik. Dari data pengukuran penelitian sebelumnya, debit rata-rata yang dihasilkan pada tangki 1 sebesar 1.83 ldet dengan kecepatan hisap rata-rata 0.23 mdet. Sedangkan pada tangki 2, debit rata-rata sebesar 4.97 ldet dengan kecepatan hisap rata-rata 0.61 mdet. Pada penelitian ini, debit dan kecepatan hisap rata-rata pada tangki 1 sebesar 1.84 ldet dan 0.23 mdet. Sedangkan pada tangki 2, debit dan kecepatan hisap rata-rata sebesar 1.63 ldet dan 0.52 mdet. Terlihat bahwa pada tangki 1 debit yang dihasilkan sama dengan penelitian sebelumnya. Debit tersebut masih terbilang kecil karena belum mampu menghisap ikan mas yang memiliki dimensi yang sama dengan udang sebagai komoditas yang diuji. Pada tangki 2 terlihat perbedaan yang cukup besar yaitu pada penelitian ini nilai debit dan kecepatan hisap rata-rata yang diperoleh lebih kecil. Hal ini terjadi karena adanya kebocoran yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Selain kebocoran pada tangki, kebocoran terjadi di saluran, sambungan perpipaan dan keranvalve, serta kebocoran intake pada pompa sehingga kondisi sistem pada mesin tidak 100 dalam keadaan vakum.

5.2 TEKANAN DAN JENIS ALIRAN

Tekanan yang terjadi di dalam sistem akan mengalami perubahan yang dikarenakan adanya perubahan penampang hidrolik. Perubahan tersebut merupakan pembesaran penampang hidrolik yang terjadi pada tangki 1 dan tangki 2. Penampang hidrolik pada saluran inlet tangki 1 sebesar 2.5 inchi dan saluran inlet pada tangki 2 sebesar 4 inchi. Kedua saluran inlet ini akan mengalami pembesaran yaitu menjadi penampang hidrolik dengan ukuran 60 cm. Nilai tekanan yang diperoleh pada masing-masing tangki sangat jauh berbeda. Untuk tangki 1, nilai tekanan pada penampang hidrolik yang berukuran kecil sebesar 78.40 kPa sedangkan tekanan pada penampang hidrolik besar tangki sebesar 15.89 kPa. Pada tangki 2, nilai tekanan pada penampang hidrolik yang berukuran kecil sebesar 78.40 kPa sedangkan tekanan pada penampang hidrolik besar sebesar 6.20 kPa. Jenis aliran dibedakan menjadi 3 yaitu aliran laminer, aliran transisi dan aliran turbulen. Aliran laminer terjadi jika bilangan Reynold ≤ 2200, aliran turbulen terjadi jika bilangan Reynold ≥ 4000, dan aliran transisi terjadi jika bilangan Reynold berada di tengah-tengah dari nilai aliran laminer dan aliran turbulen. Jenis aliran yang terjadi pada tangki 1 adalah aliran turbulen dan aliran transisi. Aliran turbulen terjadi pada penampang hidrolik kecil saluran inlet yang berdiameter 4 inchi. Nilai bilangan Reynold pada penampang kecil berkisar 17010.66 sampai 43286.05. Sedangkan penampang yang besar tangki aliran yang terjadi adalah jenis aliran turbulen dan transisi. Nilai bilangan Reynold yang terjadi pada penampang besar berkisar antara 2263.23 sampai dengan 5759.11. Pada tangki 2, jenis aliran yang terjadi adalah aliran turbulen dan transisi. Aliran turbulen terjadi di penampang hidrolik kecil yang berdiameter 2.5 inchi. Nilai bilangan Reynoldnya berkisar 32683.40 sampai dengan 44622.40. Sedangkan aliran transisi terjadi pada tangki dengan nilai bilangan Reynold berkisar 2717.78 sampai dengan 3710.56. Jenis aliran tangki 2 pada penelitian sebelumnya adalah turbulen baik pada penampang hidrolik kecil ataupun besar. Sedangkan pada penelitian ini, jenis aliran airnya adalah turbulen dan transisi. Perbedaan jenis aliran ini dikarenakan adanya perbedaan deiameter saluran inlet dan debit aliran. Penelitian sebelumnya menggunakan diameter saluran inlet 4 inchi sedangkan pada penelitian ini diameter saluran inletnya sebesar 2.5 inchi. 30 Terilihat terdapat perbedaaan jenis aliran yang cukup besar antara penampang hidrolik kecil dan penampang hidrolik besar. Perubahan jenis aliran ini terjadi disebabkan karena adanya perubahan penampang, yaitu dari penampang hidrolik kecil menuju ke penampang hidrolik besar. Secara lengkap nilai bilangan Reynold dapat dilihat pada Lampiran 8 dan Lampiran 9.

5.3 PERFORMANSI MESIN