Shop Drawing Pekerjaan Studio
tinjauan penggunaan material, kemudian menyerahkannya kepada Dispora untuk diperiksa kelayakannya. Penulis juga melakukan wawancara dengan pihak MK,
hasilnya diketahui bahwa tidak ada penerapan konsep khusus dalam tata hijau kawasan SCR yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Karena itu penulis
berinisiatif mengajukan pembuatan konsep penanaman pekerjaan softscape dan mendapat persetujuan MK.
Perubahan yang terjadi tidak merubah nilai kontrak dan waktu pekerjaan, hanya saja yang berubah adalah jumlahkuantitas material yang dipakai. Hasil
perubahan tersebut oleh PM dan MK diwujudkan dalam bentuk justifikasi yang merupakan pembenaran secara teknis terhadap adanya perubahan yang terjadi.
Justifikasi teknis tersebut dituangkan dalam CCO yang ditindak lanjuti dengan pembuatan amandemen kontrak. Analisis justifikasi teknis dan tinjauan material
softscape dapat dilihat pada Tabel 5.
2. Penyesuaian Data Survai oleh Surveyor Adjustement
Dalam pembuatan gambar kerja, engineering membutuhkan data-data terkini mengenai kondisi lapang yang didapatkan dari tim surveyor. Surveyor bertugas
untuk melakukan peninjauan kondisi tapak, seperti pengukuran ulang terhadap topografi, luasan tapak, jarak antar batas tapak, dan sebagainya. Kemudian
diadakan penyesuaian adjustment data survai, dengan gambar rencana. 3. Justifikasi Teknis
Justifikasi teknis adalah kesepakatan tertulis yang dibuat oleh kontraktor, MK, dan owner mengenai perubahan spesifikasi material yang digunakan pada suatu
pekerjaan. Pada justikfikasi teknis, terdapat tinjauan material softscape yang berisi tentang pertimbangan mengenai jenis material tanaman apa saja yang
ditambahkan, maupun pengurangan jenis tanaman tertentu yang dinilai kurang tepat. Penulis berkontribusi dalam memberikan masukan terkait tanaman apa saja
yang perlu dipilih dan tidak. Justifikasi teknis terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu revisi atas kekeliruan jumlah pohon pada gambar rencana. Adapun
tahap kedua dikarenakan permintaan owner yang menginginkan adanya penambahan pohon sebanyak 270 batang.
a. Justifikasi Teknis Material Tanaman I Justifikasi teknis tahap I dilakukan karena terdapat perbedaan antara gambar
Gambar 27.
Gambar Rencana
Pekerjaan
rencana dengan dokumen BQ. Volume tanaman dari 506 pohon menjadi 948 pohon, sehingga dilakukan penambahan sebanyak 442 pohon agar sesuai dengan
dokumen BQ. Dari hasil wawancara dengan MK didapat bahwa pada perancangan tata hijau Kawasan SCR, konsultan tidak menggunakan pertimbangan khusus
dalam pemilihan jenis tanaman. Penulis menemukan beberapa penempatan tanaman-tanaman tertentu yang kurang sesuai baik secara fungsi maupun
penggunaannya. Misalnya, terdapat beberapa pohon yang ditempatkan pada media tanam yang sempit padahal memiliki tipe pertumbuhan akar secara horizontal dan
riskan terhadap struktur pagar dan saluran drainase. Sebaiknya sebelum membuat rencana penanaman, konsultan perlu memperhatikan hal-hal seperti sifat fisik
warna, tekstur, ukuran, tekstur, aroma, fungsi dan mempertimbangkan sifat ekologis tanaman, seperti persyaratan tumbuh tanaman terhadap iklim, tanah, air,
udara, perbanyakan, asosiasi antar tanaman dan pemeliharaan. Karena itu, justifikasi teknis yang diberikan kepada pihak MK berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tersebut. b. Justifikasi Teknis Material Tanaman II
Dispora meminta diadakan penambahan pohon sebanyak 270 batang yang berfungsi sebagai pengarah jalan. Pohon pengarah jalan adalah pohon yang
memiliki karakteristik pembentuk vertical plane dengan arsitektur batang ataupun tajuk yang berbentuk kolumnar, oval, menjurai dan ditanam secara
koridormemanjang. Penambahan volume pohon merupakan sumbangan dari Jamsostek, sehingga kembali diadakan justifikasi teknis. MK kemudian
mengeluarkan Enginer’s Estimate yang berisi daftar tambahan tanaman berikut jumlah dan jenisnya. Penulis berperan dalam memberikan saran atas
pemilihan jenis dan jumlah tanaman berdasarkan pertimbangan sifat fisik dan ekologisnya. Pertimbangan dalam pemilihan tanaman mencakup: tingkat
ketoleranannya terhadap struktur pagar dan drainase, sifat pertumbuhan akar tanaman, fungsi tanaman secara arsitektur, sifat fisik dan nilai estetisnya.
Adapun jumlah total dari perubahan Justifikasi Teknis I dan II apabila dijumlahkan: 948 + 270 menjadi 1218 polibag adalah jumlah keseluruhan
tanaman yang ditanam pada pekerjaan softscape proyek Penataan Kawasan SCR. Hasil analisis justifikasi teknis I dan II tertera pada Tabel 5.
5. Analisis Justifikasi Teknis I dan II Material Softscape
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
ah Kategori pohon sedang, tinggi
mencapai 15 m. Daun Adaptif terhadap dataran
tinggi, dataran rendah, pantai. 15
40 Dipertahankan Membutuhkan media ta
jumlah pohon yang lebar, minima majemuk dan menyirip,
berjumlah ganjil serta berwarna hijau.
Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh sedang.
Kebutuhan cahaya matahari tetap
dikarenakan akarn tunggang dan tumb
horizontal, sehingg penuh dan langsung.
Perbanyakan dengan biji, cangkok, stek batang.
merusak konstru bangunan. Kebu
penyiraman inte aja
Memiliki batang yang kokoh, tinggi mencapai 25-30 m.
Daun berwarna hijau segar berbentuk menyirip. Pelepah
yang rontok akan meninggalkan bekas lingkaran
atau garis berwarna abu-abu putih pada batang palem raja.
Adaptif terhadap dataran tinggi dan dataran rendah.
Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh lambat.
Kebutuhan cahaya matahari penuh dan langsung.
Kebutuhan penyiraman semi intensif. Perbanyakan dengan
45 91
Ditambahkan sebanyak 46
polibag Untuk kebutuhan a
pada media jalan d yang sempit lingk
dan area parkir ken dan welcome area
akar serabut yang t merusak konstruks
menciptakan suasa
biji. bergaya formal d
fungsi utama seb tanaman pengara
tri Bentuk pohon tidak terlalu
besar. Tajuk menjurai. Daun berwarna hijau dan bertekstur
sedang. Bunga berwarna kuning dan tidak beraroma.
Sebaiknya ditanam di tanah Adaptif terhadap dataran
tinggi atau dataran rendah, dan pantai. Kelembaban sedang.
Kecepatan tumbuh lambat. Kebutuhan cahaya matahari
penuh dan langsung. 25
85 Ditambahkan
sebanyak 60 polibag
Memiliki fungsi se pelengkap pada tam
bergaya formal, po interest
taman, tan pengarah jalan jika
massal sejajar. yang mengandung pasir dan
bebas genangan air. Kebutuhan penyiraman semi
intensif. Perbanyakan dengan biji.
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
ah ys
Batang berwarna merah menyala yang tampak kontras
dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk lanset yang
tumbuh di tangkai daun. Adaptif terhadap dataran tinggi
atau dataran rendah. Kelembaban lambat. Kecepatan
tumbuh lambat. Kebutuhan cahaya matahari seminaungan.
35 45
Ditambahkan sebanyak 10
polibag Memiliki kesan vi
baik pada batang y berwarna merah da
merumpun. Dapat pada media yang s
Kebutuhan penyiraman semi intensif. Perbanyakan dengan
biji dan anakan.
Daunnya berwarna hijau dan bertekstur kasar. Bunga
berwarna putih, tidak beraroma. Saat muda buah
kelapa berwarna hijau, lalu Adaptif terhadap dataran
rendah dan pantai. Kelembaban sedang.
Kecepatan tumbuh lambat. Kebutuhan cahaya matahari
45 50
Ditambahkan sebanyak 5
polibag Memiliki fungsi se
pembentuk arsitek formal, pencipta su
taman rekreasi dan pengarah jalan.
menguning saat tua. penuh dan langsung.
Kebutuhan penyiraman semi intensif. Perbanyakan dengan
biji. Tinggi dewasa mencapai 10-15 Adaptif terhadap dataran
18 104
Ditambahkan Untuk arsitektura
m. Daun berwarna hijau mengkilap, berbentuk lanset
memanjang, bagian ujung menyempit, dan tepi daun
berombak. Bunga kecil-kecil berwarna kuning kehijauan
muncul dari ketiak daun. Buah tinggi atau dataran rendah.
Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh lambat.
Kebutuhan cahaya matahari penuh dan langsung.
Kebutuhan penyiraman intensif. Perbanyakan dengan
sebanyak 86 polibag
media tanam semp meter serta memil
tumbuh memanjan dan memiliki pertu
akar yang toleran t konstruksi jalan da
bangunan. Tanama
glodokan tiang berbentuk bulat biji dan cangkok.
memanjang. pengarah jalan d
penghalang tabir jika ditanam seja
tajuknya yang m
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
Kategori pohon tinggi, mencapai 20 m. Bunga
berwarna merah menyala hampir memenuhi tajuknya.
Buahnya termasuk buah polong yang pipih. Jumlah biji
pada setiap polong sekitar 10- 15 polong.
Adaptif terhadap dataran tinggi, dataran rendah dan
pantai. Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh lambat.
Kebutuhan cahaya matahari penuh dan langsung.
Kebutuhan penyiraman intensif. Perbanyakan dengan
25 40
Ditambahkan sebanyak 15
polibag Akar memiliki sifa
tumbuh menjalar s horizontal dan men
pada permukaan ta Jumlah selisih seba
disubtitusi dengan yang cocok ditanam
media tanam yang
biji, cangkok dan batang. sempit seperti gl
tiang. Kategori pohon tinggi,
mencapai 35 m. Bentuk tajuk bertingkat. Daun tunggal dan
letak daunnya tersebar. Helaian daun berbentuk bulat
telur, liat seperti kulit, Adaptif terhadap dataran
tinggi atau dataran rendah. Kelembaban sedang.
Kecepatan tumbuh lambat. Kebutuhan cahaya semi
naungan. Kebutuhan 20
60 Ditambahkan
sebanyak 40 polibag
Berfungsi sebagai naungan pada med
parkir utara. Cocok peneduh pada laha
dan sebagai tanam pengarah jalan.
berwarna hijau. Ketika akan rontok, daun berubah warna
menjadi jingga. Berbunga majemuk berwarna putih.
Buah ketapang termasuk buah batu yang berwarna merah tua.
penyiraman intensif. Perbanyakan dengan biji dan
cangkok.
Kategori pohon berukuran sedang, tinggi mencapai 15 m.
Bentuk tajuk indah, berdaun hijau mengkilap. Buah matang
Adaptif terhadap dataran tinggi atau dataran rendah.
Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh lambat.
20 100
Ditambahkan sebanyak 80
polibag Berfungsi sebagai
tabir jika ditanam m sejajar sebagai tana
peneduh dan peng
berwarna merah jingga. Termasuk jenis pohon
bergetah Kebutuhan cahaya matahari
penuh dan langsung. Kebutuhan penyiraman
intensif. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
Kategori pohon tinggi, mencapai 20 meter ukuran
Adaptif terhadap dataran tinggi atau dataran rendah.
45 45
Dipertahankan Berfungsi sebagai tanam jumlah pohon peneduh karena taju
dewasa. Batangnya besar, kokoh dan tegak.
Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh sedang.
tetap lebar dan memberi
sebagai kawasan h Kebutuhan cahaya matahari
penuh dan langsung. Kebutuhan penyiraman semi
intensif. Perbanyakan dengan biji, cangkok dan stek batang.
dan jika ditanam berfungsi sebaga
jalan.
ps Kategori pohon berukuran
sedang, tinggi mencapai 10-15 meter. Pohon ini memberikan
aroma. Adaptif terhadap dataran tinggi
atau dataran rendah. Kelembaban sedang. Kecepatan
tumbuh sedang. Kebutuhan 25
40 Ditambahkan
sebanyak 15 polibag
Memiliki akar tung akarnya tumbuh se
horizontal, maka s jumlah pohon dituj
cahaya matahari penuh dan langsung. Kebutuhan
penyiraman semi intensif. Perbanyakan dengan biji,
cangkok dan stek batang. untuk substitusi
yang lebih cocok pada media tana
sempit atau mem kurang dari 1.5 m
glodokan tiang.
Kategori pohon tinggi, mencapai 30 m. Buah
Adaptif terhadap dataran tinggi dan rendah. Kelembaban
25 25
Dipertahankan Berfungsi sebagai tanam jumlah pohon peneduh, tanaman p
berwarna cokelat. Berdaun majemuk,menyirip genap
berwarna hijau tua. Buah sedang. Kecepatan tumbuh
lambat. Kebutuhan cahaya matahari penuh dan langsung.
tetap jalan dan akar toler
terhadap konstruks bangunan.
berwarna cokelat, menyerupai bola, dan bertangkai.
Kebutuhan penyiraman intensif. Perbanyakan stek
batang.
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
na Kategori pohon
tinggi,mencapai 30-40 m. Berbatang tegak. Berdaun
besar, berbentuk elips dengan lebar 30-60 cm saat dewasa,
meranggas di musim kemarau. Buah berbentuk bulat sedikit
Adaptif terhadap dataran rendah dan pantai.
Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh lambat.
Kebutuhan cahaya matahari penuh dan langsung.
Kebutuhan penyiraman 18
20 Ditambahkan
sebanyak 2 polibag
Berfungsi sebagai peneduh, tanaman
jalan jika ditanam sejajar, dan membe
kesan alami jika di secara acak menye
hutan tropis.
gepeng dan berambut kasar. Buah tersungkup oleh
perbesaran kelopak bunga yang menyerupai balon kecil.
intensif. Perbanyakan dengan biji. Cocok hidup di tanah
yang tidak dibanjiri air. -
Tinggi mencapai 45 m. Batang pohon berdiameter 100-160
cm. Berbunga merah jingga, ketika mencapai 4-5 tahun.
Menyukai tanah yang lembab dan kering, namun tidak
Membutuhkan pencahayaan penuh. Kecepatan tumbuh
lambat. Adaptif di dataran tinggi dan dataran rendah,
kelembapan sedang. Penyiraman semi-intensif.
25 35
Ditambahkan sebanyak 10
polibag Mudah pemelihara
perawatan seperti t memerlukan pema
karena pada masa pertumbuhan caba
rontok sendiri self
menyukai tanah yang tergenang air.
Pertumbuhan san dibandingkan de
keras lainnya, tid terkena serangan
penyakit.
- Kategori pohon sedang, tinggi
rata-rata 10-15 m. Termasuk dalam famili Leguminosae dan
merupakan sinonim dari pohon trembesi, namun warna daun
kekuningan. Diameter kanopi Adaptif terhadap dataran
tinggi, rendah dan pantai. Kelembaban sedang.
Kecepatan tumbuh sedang. Kebutuhan cahaya matahari
penuh dan langsung atau semi 20
85 Ditambahkan
sebanyak 40 polibag
Berfungsi sebagai peneduh karena taj
yang sangat lebar s memberikan kenya
suhu pada jalan da parkir.
lebih besar dari tingginya. naungan. Kebutuhan
penyiraman semi intensif. Perbanyakan dengan biji dan
cangkok.
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
Kategori pohon sedang ,tinggi 10-15 meter. Mampu bertahan
pada Dry season atau bahkan dapat hidup lebih lama
tergantung usia, ukuran pohon dan tanah. Keistimewaan
Adaptif terhadap dataran tinggi atau dataran rendah dan
pantai. Kelembaban sedang. Kecepatan tumbuh lambat.
Kebutuhan cahaya matahari penuh dan langsung maupun
100 95
Dikurangi sebanyak 5
polibag Memiliki akar tung
tumbuh menjalar. S selisih jumlah dapa
substitusi untuk tan identitas Provinsi R
seperti palem nibu
terletak pada tajuk bagus, daun rimbun, bunga indah
berwarna merah putih. semi naungan. Kebutuhan
penyiraman semi intensif. Perbanyakan dengan biji dan
cangkok. ji
i- Kategori pohon sedang, tinggi
mencapai 15 m. Berdaun majemuk, berbentuk bulat
Adaptif terhadap dataran tinggi dan rendah.
Kelembaban sedang. -
80 Diadakan
sebanyak 80 polibag
Berfungsi sebagai peneduh, tanaman
jalan, dan point of telur. Berbunga tidak beraturan
Kecepatan tumbuh lambat. dan berbilangan lima. Buahnya
Kebutuhan cahaya matahari taman jika ditan
individu. berbentuk polongan pipih.
penuh dan langsung. Kebutuhan penyiraman
intensif. Perbanyakan dengan biji dan cangkok.
a Kategori palem, tinggi
mencapai 25 m, merumpun, Adaptif terhadap dataran
tinggi atau dataran rendah. -
15 Diadakan
sebanyak 15 Merupakan tanam
Provinsi Riau sehin kokoh dan kuat, jumlah anakan Kelembaban sedang.
hingga 50 batang. Batang dan Kecepatan tumbuh lambat.
daun berduri keras berwarna Kebutuhan cahaya matahari
hitam dan panjang. Berdaun penuh dan langsung.
majemuk menyirip tunggal Kebutuhan penyiraman semi
pinnatus yang berkesan intensif. Perbanyakan dengan
dekoratif. Berbunga kuning biji.
polibag dari segi syarat e
dan dapat menjad tanaman lokal pa
kawasan. Fungsi tanaman pelengk
taman bergaya fo point of interest
t
keunguan yang menyerupai tandan.
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
Tanaman asal Madagaskar ini memiliki daun yang berbentuk
kipas lebar dan tumbuh pada ujung pangkal tanaman, ujung
daun bergerigi, memiliki buah Pencahayaan penuh.
Kecepatan tumbuh sedang. Adaptif di dataran rendah.
Kelembapan sedang. penyiraman semi-intensif.
- 13
Diadakan sebanyak 13
polibag Berfungsi sebagai
pengarah jalan dan interest.
Pemelihar bersifat ekstensif y
frekuensi pemupuk berwarna ungu kehitaman.
sekali dan peman dilakukan saat d
mengering.
is kor
Bentuk daunnya mirip ekor ikan, kulit daun mengilap,
tingginya mencapai 3-5 meter, buah berbentuk bulat dan
Pencahayaan penuh. Kecepatan tumbuh sedang.
Adaptif di dataran tinggi, dan dataran rendah. Kelembapan
- 14
Diadakan sebanyak 14
polibag Berfungsi sebagai
pengarah jalan dan interest.
Pemelihar bersifat ekstensif.
berwarna hijau kehitaman dengan sedikit kemerah-
merahan. sedang. Penyiraman semi-
intensif.
Dominan hijau dapat tumbuh merumpun sehingga
memberikan kesan sejuk. Tinggi hingga 6 meter. Warna
buah merah merekah dan tumbuh bergerombol pada
Pencahayaan penuh maupun semi-naungan. Kecepatan
tumbuh lambat. Adaptif di dataran tinggi dan dataran
rendah. Kelembapan sedang. Penyiraman semi-intensif
- 25
Diadakan sebanyak 25
polibag Berfungsi sebagai
pengarah jalan jika secara linier memb
koridor. Pemelihar ekstensif yaitu pem
setiap 6 bulan seka
tandan panjang. pemangkasan sa
mengering.
Gambar Morfologi
Syarat Ekologi Volume
Volume Rekomendasi
Alasan Gambar
Shop drawing Rencana
Polibag Polibag
Tinggi mencapai 20 m, dengan diameter batang 30 cm.
Berkanopinya padat, kompak dan berbentuk
silinder. Daunnya berbentuk elips, bertekstur halus dan
mengkilap, berwarna hijau, sedangkan daun muda
berwarna merah terang. Bunganya kecil berwarna putih
atau cream dan Adaptif terhadap dataran
tinggi dan rendah. Kecepatan tumbuh cepat. Penyinaran
secara langsung. Penyiraman semi intensif. Pemeliharaan
bersifat ekstensif. Pemangkasan dilakukan
secara ekstensif karena ranting dan daun jarang
rontok. Tahan terhadap hama dan penyakit
- 62
Diadakan sebanyak 62
polibag Berfungsi sebagai
pengarah jalan, ke teknik dan arsitekt
media tanam semp 1-2 meter. Pertumb
toleran terhadap ko jalan dan bangunan
Berpotensi sebaga yang baik karena t
yang masif , dapat kebisingan, polusi
tidak mencolok. visual.
r Bentuk kumpulan daunnya
menyerupai ekor tupai, daun berwarna hijau tua menjuntai,
tinggi mencapai 6 meter. Membutuhkan pencahayaan
penuh. Kecepatan tumbuh lambat. Adaptif di dataran
tinggi dan dataran rendah. -
48 Diadakan
sebanyak 48 polibag
Berfungsi sebagai pengarah jalan jika
secara linier memb koridor. Tanaman i
gle images, 2011 dan Lestari, 2008. Kelembapan sedang.
Penyiraman semi-intensif toleran di tanah y
mengandung pas tergenang air.
948 1218
Tambahan sebanyak 270 polibag
4. Identifikasi Tanaman Setelah menetapkan permasalahan yang ada pada gambar rencana,
dilakukan identifikasi jenis-jenis tanaman pada dokumen BQ, kemudian mahasiwa mengindentifikasi tanaman yang digunakan dalam penaatan kawasan
SCR sebagai potensi. Dua aspek yang diidentifikasi yaitu karakter tanaman dan fungsinya. Karakter tanaman berupa sifat fisik, seperti bentuk, tekstur, warna, dan
ukuran tanaman, dapat menciptakan efek visual yang kuat apabila dikomposisikan sesuai dengan tujuankonsep perancangan elemen softscape Gambar 28.
meter 40
30 25
20 15
10 5
8 7
6 5
4 3
2 11
40 meter 30
25 20
15 10
5
23 22 21 20 19 18 17 16 15
14 13
12 11
10 9
Gambar 28. Identifikasi Pohon Berdasarkan Tinggi
Sumber: Lestari, 2008. Digambar ulang oleh Pertiwi, 2011 Keterangan: 1 Jati Tectona grandis, 2 Jabon Antocephalus cadamba, 3 Ketapang
Terminalia catappa, 4 Mahoni Swietenia mahagoni, 5 Palem Raja Roystonea regia, 6 Trembesi Samanea saman, 7 Munggur Pithecollobium saman, 8 Nibung Oncosperma
tigillarium , 9 Kempas Koompassia malaccensis, 10 Flamboyan Delonix regia, 11
Glodogan tiang Polyalthia longifolia, 12 Kamper Dryobalanops camphora, 13 Dadap merah Erythrina cristagalli, 14 Tanjung Mimusops elengi, 15 Asam kranji Pithecellobium
dulce , 16 Kelapa Gading Cocos sp.Var. Eburnea, 17 Pucuk merah Syzygium oleana, 18
Palem Bismark Bismarckia Nobilis, 19 Palem Merah Cyrtostachys lakka, 20 Palem Ekor tupai Caryota mitis, 21 Palem Putri Veitchia merilii, 22 Palem Hijau Ptychosperma
macarthurii , 23 Palem Ekor ikan Wodyetia bifurcata.
Kemudian keseluruhan pohon diidentifikasi berdasarkan fungsinya. Hasil identifikasi tersebut menjadi dasar peletakan tanaman atau pembuatan lay out tata
hijau kawasan SCR Tabel 6.
Tabel 6. Identifikasi Tanaman Sport Center Rumbai Berdasarkan Fungsi
Tinggi Bentuk
No Nama Tanaman
Maksimal m
Tajuk Fungsi
Peletakan
1 Jati Tectona grandis
30
Bulat Penaung
Backdrop 2
Jabon Antocephalus cadamba
3 Ketapang Terminalia
30
Irregular Penaung
Foreground
30
Spreading Penaung
Backdrop catappa
4 Mahoni Swietenia mahagoni
30
Kubah Penaung
Backdrop 5
Palem Raja Roystonea regia
25
Menjari Aksen,
Foreground pembingkai,
6 Trembesi Samanea saman
25
Spreading Penaung
Backdrop 7
Munggur Pithecollobium saman
8 Nibung Oncosperma
tigillarium 9
Kempas Koompassia
25
Spreading Penaung
Backdrop
25
Irregular Aksen
Soliter
20
Irregular Penaung
Foreground malaccensis
10 Flamboyan Delonix regia
10
Spreading Penaung
Backdrop 11
Glodogan tiang Polyalthia longifolia
12 Kamper Dryobalanops
15
Kolumnar Pengarah
jalan,
15
Irregular Aromatik,
Boundary Foreground
camphora 13
Dadap merah Erythrina cristagalli
penaung
15
Kubah Aksen
Foreground 14
Tanjung Mimusops elengi
15
Bulat Dominant,
unity, link Foreground
15 Asam kranji Pithecellobium
15
Irregular Unity,
Foreground dulce
16 Kelapa Gading Cocos sp.Var. Eburnea
repetation
15
Menjari Aksen
Soliter 17 Pucuk merah Syzygium
10
Oval Pengarah
Boundary oleana
18 Palem Bismark Bismarckia Nobilis
19 Palem Merah Cyrtostachys lakka
20 Palem Ekor tupai Caryota mitis
jalan
6
Kipas Aksen
Welcome area
5
Irregular Aksen
Boundary
4
Menjurai Border, kesan Boundary
lembut 21 Palem Putri Veitchia merilii
3
Menjari Border
Boundary 22 Palem Hijau Ptychosperma
macarthurii 23 Palem Ekor ikan Wodyetia
3
Menjari Border
Boundary
3
Irregular Border
Boundary bifurcata
Sumber: Lestari, 2008
5. Pengembangan Ide Ideation Mengembangkan ide atau gagasan dalam memecahkan permasalahan
tapak. Berdasarkan hasil identifikasi, penulis menerapkan konsep „enframement ,
yaitu penggunaan vista pada perancangan shop drawing softscape pada kawasan SCR Gambar 29.
Gambar 29. Contoh Penerapan Konsep Vista
Sumber: Simond dan Starke, 2006
Simond dan Starke 2006 menyatakan vista adalah objek yang terbingkai. Enframement
atau progressive realization, adalah suatu transisi perjalanan sebelum sampai ke objek utama. Pengaplikasikan konsep vista bertujuan untuk
menghadirkan ruang
terbuka hijau
yang fungsional
dan estetik,
serta mengintegrasi kesatuan kawasan SCR. Obyek yang ditonjolkan adalah venues
atau gedung-gedung olahraga. Pembingkaian dengan menggunakan elemen softscape
sebagai frame. Komposisi softscape memvariasikan bentuk, ukuran, dan fungsinya, menciptakan siluet dan skyline yang baik sehingga menghasilkan
visual interest pada gedung-gedung olahraga SCR. Gambar 30 a adalah Stadion
Rumbai yang terletak di welcome area utama kawasan SCR. Bangunan berskala raksasa jika tidak diberi elemen softscape akan terkesan kaku dan datar karena
tidak dapat menciptakan efek visual yang kontras. Berbeda dengan Gambar 30 b ketika welcome area tersebut telah diberi frame dengan elemen softscape, mampu
menghadirkan suasana monumental sehingga dapat mengaksentuasi venue.
a
b
Gambar 30. Konsep Vista pada Perancangan Tata Hijau Kawasan Sport Center Rumbai.
Sumber: Nindya-TWW, JO. 2011 digambar oleh Pertiwi, 2011
Tahapan selanjutnya kemudian dilakukan pengembangan ide desain terhadap gambar shop drawing. Gambar 31 adalah shop drawing pekerjaan
softscape yang telah dibuat oleh penulis. Perbedaan antara gambar rencana dan
shopdrawing terletak pada: jenis, jumlah dan tata letak tanaman. Pada gambar
rencana, jumlah pohon sebanyak 506 pohon sebanyak 16 jenis, sedangkan pada shop drawing
jumlah tanaman bertambah menjadi 1020 pohon, sebanyak 23 jenis sebagaimana telah disesuaikan dengan dokumen BQ dan justifikasi teknis.
Penempatan atau tata letak tanaman-tanaman tertentu disesuaikan dengan sifat perakaran dan fungsi arsitekturalnya.
Untuk mempermudah penanaman di lapang, shop drawing dilengkapi dengan gambar rencana penanaman planting plan yang terbagi menjadi 6 zonasi.
Pada planting plan tercantum spesifikasi jenis pohon, jumlah pohon dan jarak tanam. Gambar 32 merupakan keyplan planting plan tata hijau kawasan SCR.
Gambar 33 adalah planting plan zona 1, yaitu area parkir yang terletak di kawasan selatan. Gambar 34 adalah planting plan zona 2 yang merupakan area buffer
welcome area . Gambar 35 adalah planting plan zona 3 lingkar stadion Kaharudin
Nasution. Gambar 36 adalah planting plan zona 4, yaitu area parkir yang terletak di kawasan utara. Gambar 37 adalah planting plan zona 5 area buffer welcome
area . Adapun Gambar 38 adalah planting plan zonasi 6 area buffer utara.
Pekerjaan instalasi
tanaman membutuhkan
gambar detil
konstruksi pohonconstruction details dapat dilihat pada Gambar 39. Pengaplikasian konsep
enframement pada Gambar 40, yaitu tampak potongan tata hijau kawasan SCR.
Walaupun tata hijau SCR menerapkan konsep vista, namun hal tersebut kurang bisa terealisasi karena dibutuhkan jarak pandang minimal 50 meter, sedangkan
lebar jalan depan depan stadion hanya 14 meter. Menurut Booth 1983, perbandingan rasio antara jarak ideal terhadap tinggi bangunan ideal adalah 2:1.
Artinya apabila tinggi maksimal pohon Palem Raja sebagai frame stadion adalah 25 meter, jadi jarak pandang ideal adalah 50 meter.
6. Persetujuan Shop drawings Shop drawing
yang dibuat oleh drafter harus dikoreksi oleh Project Engineer untuk menjamin ketepatan metode yang telah disepakati dan kesesuaian dengan
kontrak. Koordinasi dengan pengawasMK diperlukan untuk menjamin apa yang
drawing Pekerjaan
Softscape
plan Planting
plan Tata
Hijau Kawasan
ting plan
Zonasi 1
ng plan
Zonasi 2
anting Plan
Zonasi 3
ng plan
Zonasi 4
Planting plan
Zonasi 5
ng plan
Zonasi 6
Gambar 39. Construction Drawing Pekerjaan Softscape
Sumber: Dokumen Shop drawing Nindya-TWW, JO. Digambar oleh: Pertiwi, 2011
TID A
K DI
S E
TUJ U
I TI
D A
K D
IS ETUJ
U I
telah digambar sesuai dengan maksud perencanaan. Gambar 41 adalah prosedur persetujuan shop drawing. Dalam pembuatan shop drawing softscape terjadi dua
kali revisi ketika diajukan kepada Project Engineering. Revisi pertama terjadi karena kesalahan redaksional yaitu kesalahan penulisan jumlah material per zona,
adapun revisi kedua dilakukan karena format gambar belum sesuai dengan format baku perusahaan, seperti penamaan kop surat dan penomoran gambar. Setelah
disetujui oleh Project Engineering kemudian MK langsung menyetujui shop drawing softscape
yang diajukan. Secara keseluruhan Project Engineer dan MK telah menyetujui konsep tata hijau SCR yang diajukan.
Konsultan perencana Gambar rencanagambar tender
Drafter Kontraktor
Shop drawings Project Engineer
Pemeriksaan Shop drawings
DISETUJUI
Konsultan PengawasMK Pemeriksaan Shop drawings
DISETUJUI
Distribusikan ke lapangan
Gambar 41. Diagram Alur Persetujuan Shop drawing
Sumber: Clough and Sears,1994
7. Pelaksanaan lapang Setelah shop drawings mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas
MK, maka shop drawings segera dapat didistribusikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu site manager SM dan supervisor. Pelaksanaan pekerjaan
di lapang dapat dilakukan setelah shop drawings disetujui agar didapatkan surat IPP atau Ijin Pelaksanaan Pekerjaan. IPP berisi keterangan mengenai pekerjaan
apa yang akan dilaksanakan, materialbahan apa yang dibutuhkan, berapa volume pekerjaan yang akan dilakukan, dan dengan metode seperti apa. IPP tersebut
dilampirkan shop drawings, kemudian diajukan kepada Konsultan Perencana dan SM untuk ditandatangani. Tanpa IPP, kegiatan pelaksanaan pekerjaan tidak dapat
dilaksanakan. IPP pekerjaan softscape dan pekerjaan rumput dapat dilihat pada Lampiran 6 dan 7. Setelah didapatkan IPP, tim surveyor dapat segera membuat
pematokan pada lokasi pekerjaan yang telah ditentukan di lapang. Supervisor menerjemahkan shop drawings ke dalam bentuk petunjuk pengerjaan, berupa
penjelasan teknis kepada mandor. Para mandor kemudian membagikan tugas kepada masing-masing pekerjanya. Selama proses pengerjaan berlangsung,
supervisor secara langsung mengawasi kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh
mandor dan pekerja. Hasil pekerjaan tersebut kemudian diperiksa ulang oleh MK. Apabila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan shop drawing tanpa ada konfirmasi
sebelumnya, MK akan meminta pertanggungjawaban kepada SM dan berhak membuat instruksi tertulis agar pekerjaan tersebut dibongkar dan diulang sampai
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah disepakati. Setiap kemajuan progress selalu dicatat oleh supervisor untuk dilaporkan kepada SM. SM membuat laporan
proyek untuk dilaporkan secara berkala kepada PM.