56
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kawasan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya Propinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Kubu Raya merupakan pemekaran dari
Kabupaten Pontianak, dimana Sungai Raya merupakan salah satu dari kecamatan di Kabupaten Kubu Raya yang merupakan wilayah hinterland Kota Pontianak.
Keterbatasan lahan dan semakin tingginya harga lahan di pusat Kota Pontianak menyebabkan kawasan Sungai Raya menjadi sasaran utama bagi penyebaran
permukiman masyarakat Kota Pontianak karena harga lahan yang masih relatif murah. Sungai Raya juga dilalui oleh jalur arteri primer yang menghubungkan
antara bandara Supadio dengan pusat kota Pontianak.
Gambar 13. Peta Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling.
Pemilihan lokasi di kawasan Sungai Raya didasarkan pada 3 pertimbangan, yaitu : 1 kawasan Sungai Raya mewakili kawasan permukiman perkotaan yang memiliki
karakteristik lahan gambut, 2 kawasan Sungai Raya merupakan hinterland Kawasan
Sungai Raya
57 Kota Pontianak yang mengalami kemajuan pembangunan yang cukup pesat, 3
penetapan kawasan Sungai Raya sebagai ibukota Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2007 menjadi indikasi bahwa akan terjadi metamorphosis kawasan dari
wilayah pedesaan menjadi wilayah perkotaan. Penelitian ini dilaksanakan selama 10 sepuluh bulan, dimulai pada bulan Mei 2011 – Maret 2012.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dalam 3 tiga tahap kajian yang meliputi: 1 menganalisis tingkat keberlanjutan perumahan eksisting di kawasan Sungai
Raya, 2 mengetahui preferensi dan tingkat kebutuhan masyarakat terhadap tipologi perumahan yang diminati, dan 3 mendesain model permukiman
perkotaan berkelanjutan pada wilayah bergambut di kawasan Sungai Raya. Adapun tahapan-tahapan kajian diatas dapat dicapai melalui pendekatan
sistem dan beberapa indikator keberlanjutan yang meliputi tiga pilar pembangunan berkelanjutan ditambah aspek teknologi:
1. Aspek Ekologi. Pembangunan perumahan dan permukiman perkotaan di lahan gambut harus tetap memperhatikan kelestarian dan daya dukung lingkungan,
Gambar 14. Hubungan dan keterkaitan antar Wilayah Kota
Pontianak
Kota Inti
Sungai Raya
Hinterland
58 dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip berwawasan lingkungan, seperti
mencegah terjadinya pencemaran air, tanah, dan udara, tetap menjaga eksistensi daerah resapan air, memperbanyak ruang terbuka hijau di beberapa
sudut kota, menerapkan konsep pembangunan vertikal sebagai salah satu upaya mereduksi ekspansi lahan gambut terkait pemanasan global.
2. Aspek Ekonomi. Setiap kegiatan pembangunan harus tetap berpegang pada prinsip profit oriented, menguntungkan bagi pihak pengembang serta
melibatkan beberapa stakeholders yang terkait, namun tetap berlandaskan pada asas keterjangkauan affordable.
3. Aspek Sosial - Budaya. Pembangunan permukiman berbasis pada aspirasi dan kebutuhan masyarakat sebagai penghuninya, tanpa menyalahi kaidah-kaidah
dan aturan yang berlaku. Aspek budaya dalam hal ini adalah upaya mempertahankan local wisdom dalam bentuk arsitektur tradisional Kalbar.
4. Aspek Teknologi. Karakteristik lahan berupa lahan bergambut merupakan salah satu permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu sangat
dibutuhkan rekayasa teknologi agar bangunan dapat berdiri kokoh dan stabil diatas lahan gambut.
Sedangkan untuk tahap desain model ikonik perumahan dilakukan melalui pendekatan konsep hunian ramah lingkungan, yang didukung dengan penataan
ruang terbuka hijau. Desain model juga mempertimbangkan aspek-aspek perancangan bangunan yang meliputi : utilitas kegunaan, firmitas kekuatan, dan
venustas keindahan. Ketiga tahapan penelitian tersebut akan dijelaskan secara rinci pada
diagram bagan alir tahapan penelitian berikut ini :
59
Menilai status keberlanjutan tipologi
struktur bangunan rumah panggung dan
rumah tapak Indikator Keberlnjutan
Ekologi Ekonomi
Sosbud Teknologi
Tipologi struktur bangunan eksisting.
Kuesioner hasil penilaian pakar
Multi Dimensional Scalling
MDS Rap-Peatsett
Rap-Fish
Gambar 15. Bagan alir tahapan penelitian model permukiman perkotaan berkelanjutan pada wilayah bergambut TUJUAN KHUSUS
PENDEKATAN INDIKATOR
D A T A METODE
ALAT ANALISIS
Mengetahui preferensi dan
tingkat kebutuhan masyarakat terhadap
perumahan yang diminati
Mendesain model permukiman
perkotaan berkelanjutan pada
wilayah bergambut di kawasan
Sungai Raya. Menganalisis tingkat
keberlanjutan tipologi perumahan
eksisting di kawasan sungai
Raya
GIS Studi Banding
Studi Literatur
Pemodelan CPI
Arch GIS Desain Grafis
Stella
MS Excel Pendekatan
Sistem Dinamik Model Ikonik Fisik :
Sub Model Tipologi Sub Model Struktur
Sub Model Spasial
Model Dinamik : Sub Model Penduduk
Sub Model Kebutuhan Rumah
Pemilihan Model
Skenario Pengembangan Permukiman
Kuesioner dan Interview
MS Excel Tabulasi dan
Grafik Untuk mengetahui minat
dan preferensi masyarakat terhadap
tipologi bangunan dan tipologi struktur.
Karakteristik responden Daya beli financial
Minat terhadap tipologi bangunan
Pemahaman terhadap lingkungan
Aspirasi masyarakat
60
3.3 Batasan Penelitian