46 tahun atau dalam jangka waktu yang panjang, lahan gambut selalu jenuh air
waterlogged atau tergenang air. Tanah gambut menempati cekungan, depresi, atau bagian-bagian terendah di daerah lembah, yang penyebarannya terdapat di
dataran rendah sampai tinggi. Yang paling dominan adalah lahan gambut yang terdapat didaerah rawa dataran rendah sepanjang dataran pantai. Hamparan
lahan gambut yang sangat luas, pada umumnya menempati cekungan-cekungan yang terdapat diantara aliran sungai-sungai besar didekat muara, dimana gerakan
naik turunnya tanah dipengaruhi pasang surut air laut. Masyarakat Kalimantan Barat mengenal tanah gambut sebagai ‘tanah
sepuk’. Menurut Andriesse 1988 tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari akumulasi bahan organik pada kondisi anaerob. Gambut terbentuk dari timbunan
bahan organik yang berasal dari tumbuhan purba yang berlapis-lapis hingga mencapai ketebalan 40 cm. Pembentukan gambut diduga terjadi pada periode
Holosin antara 10.000 – 5.000 tahun silam. Gambut di daerah tropis terbentuk kurang dari 10.000 tahun lalu. Hardjowigeno dan Abdulah 1989 mengemukakan
bahwa proses penimbunan bahan sisa tumbuhan ini merupakan proses geogenik yang berlangsung dalam waktu yang sangat lama.
2.5.2 Luas Lahan Gambut dan Kandungan Karbon di Indonesia
Luas lahan gambut dunia diperkirakan sekitar 400 juta ha. Indonesia merupakan Negara keempat dengan luas lahan gambut terluas didunia yaitu
sekitar 17,2 juta ha, setelah Kanada 170 juta ha, Rusia 150 juta ha dan Amerika Serikat 40 juta ha Euroconsult 1984 dalam laporan WI-IP 2007. Namun
berdasarkan beberapa data penelitian Tabel 2, Indonesia sesungguhnya merupakan negara dengan kawasan gambut tropis terluas didunia, yaitu antara
13,5 – 26,5 juta ha rata-rata 20 juta ha. Jika luas gambut Indonesia sekitar 20 juta ha, maka angka tersebut setara dengan 50 luas gambut tropis dunia yang
luasnya sekitar 37,8 juta ha Rieley et al., 1997. Sebagai catatan, hingga saat ini data luas lahan gambut di Indonesia
belum dibakukan, oleh karena itu data luasan yang dapat digunakan masih berkisar antara 13,5 – 26,5 juta ha. Menurut data Wetland International 2007,
luas lahan gambut di Pulau Kalimantan tercatat 5.769.246 ha dengan prediksi kandungan karbon sebesar 11.274,55 juta ton karbon. Provinsi yang memiliki
lahan gambut terluas adalah Kalimantan Tengah 3.010.640 ha atau sekitar 52 dari luas total gambut Kalimantan, menyusul Kalimantan Barat di urutan kedua
1.729.980 ha atau sekitar 29 dari luasan total.
47 Perkiraan luas dan penyebaran lahan gambut di Indonesia dan Kalimantan
disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3 berikut ini: Tabel 2. Perkiraan luas dan penyebaran lahan gambut di Indonesia menurut
beberapa sumber.
Sumber: WI-IP, 2007
Tabel 3. Luas sebaran dan kandungan karbon gambut di Kalimantan
Sumber: Subagyo et al., 2005
Luas gambut di Provinsi Kalimantan Barat tersebar di 9 Sembilan Kabupaten. Kabupaten dengan lahan gambut terluas adalah Kabupaten Ketapang
501.429 ha, Kabupaten Pontianak pada urutan kedua 482.190 ha dan Kabupaten Kapuas Hulu pada urutan ketiga 419.865 ha. Berdasarkan data yang
disajikan pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa kandungan karbon rata-rata per hektar lahan gambut adalah sebesar 2.095 juta ton karbonhektar.
Provinsi Luas Gambut ha Kandungan Karbon
Kalimantan Barat
1.729.980 3.625,19 juta ton
Kalimantan Tengah
3.010.640 6.351,52 juta ton
Kalimantan Timur
696.997 1.211,91 juta ton
Kalimantan Selatan
331.629 85,94 juta ton
KALIMANTAN 5.769.246
11.274,55 juta ton Sumber Data
Luas Penyebaran Gambut juta ha Total
Sumatera Kalimantan
Papua Lainnya
Driessen 1978 9.7
6.3 0.1
- 16.1
Puslittanah 1981 8.9
6.5 10.9
0.2 26.5
Euroconsult 1984 6.84
4.93 5.46
- 17.2
Soekardi Hidayat 4.5
9.3 4.6
0.1 18.4
1988 Deptrans 1988
8.2 6.8
4.6 0.4
20.1 Subagyo et al. 1990
6.4 5.4
3.1 -
14.9 Deptrans 1990
6.9 6.4
4.2 0.3
17.8 Nugroho et al. 1992
4.8 6.1
2.5 0.1
13.5 Radjagukguk 1993
8.25 6.79
4.62 0.4
20.1 Dwiyono Rahman
7.16 4.34
8.4 0.1
20.0 1996
48 Tabel 4. Luas sebaran dan kandungan karbon pada lahan gambut di Kalbar
pemekaran Kab. Kubu Raya dan Kab. Pontianak Sumber : Subagyo et al., 2005
Tabel 5. Tingkat kedalaman gambut di Kalimantan Barat
Sumber: Subagyo et al., 2005 Keterangan:
1. Gambut Sangat Dangkal : 0.5 m
2. Gambut Dangkal : 0.5 – 1 m
3. Gambut Sedang : 1 – 2 m
4. Gambut Dalam : 2 – 4 m
5. Gambut Sangat Dalam : 4 – 8 m
Kabupaten Luas
Gambut ha Kandungan Karbon
Bengkayang 40.078
38,21 juta ton Kapuas Hulu
419.865 1.013,19 juta ton
Ngabang 70.433
70,55 juta ton Pontianak
482.190 1.156,47 juta ton
Sambas 95.202
137,65 juta ton Sanggau
67.582 94,43 juta ton
Singkawang 18.121
44,32 juta ton Sintang
35.080 25,32 juta ton
Ketapang 501.429
1.045,03 juta ton
Kalimantan Barat 1.729,980
3.625,19 juta ton
Luas Gambut berdasarkan ketebalan ha Kabupaten 0.5 m 0.5-1 m 1-2 m 2-4 m 4-8m
Bengkayang 23.870 16.153 55.000 0
Kapuas Hulu 21.242 146.193 99.838 29.351 123.241
Ngabang 0 43.979 15.946 10.508 0
Pontianak 0 52.519 262.728 69.752 97.191
Sambas 64.576 0 24.519 6.107
Sanggau 5.003
12.903 40.992 6.626 2.058 Singkawang
0 1.319 16.802 0 Sintang
0 28.386 6.694 0 0 Ketapang
10.428 65.746 293.441 56.092 75.722
Kalimantan Barat 36.673
438.172 737.111 213.705 304.319
49 Berdasarkan tingkat kedalamannya, maka jenis gambut yang paling luas
yang terdapat di Kalimantan Barat adalah jenis ‘Gambut Sedang’ 737.111 ha atau sekitar 42 dari luas total gambut di Kalimantan Barat.
2.5.3 Sifat dan Karakteristik Gambut