senyawa antioksidan pada tumbuhan umumnya berasal dari golongan fenolik yang bersifat polar.
b. Metode Ekstraksi
Prinsip metode ekstraksi menggunakan pelarut organik adalah bahan yang akan diekstrak mengalami kontak langsung dengan
pelarut pada waktu tertentu, kemudian diikuti dengan pemisahan pelarut dari bahan yang terekstrak Parhusip, 2006. Metode
ekstraksi dan jenis pelarut yang digunakan berbeda-beda, namun pada saat proses pemekatan ekstrak umumnya mengunakan alat
vakum evaporator, kemudian sisa pelarutnya dihembuskan dengan gas nitrogen sehingga tidak ada residu yang tertinggal. Beberapa teknik
ekstraksi yang menggunakan pelarut adalah maserasi, perkolasi, serta ekstraksi dengan alat soxhlet dan refluks Tabel 6.
Tabel 6.
Penggunaan berbagai metode ekstraksi antioksidan
No
Jenis ekstraksi
Sumber antioksidan Jumlah
jenis
1. Maserasi Adas
a
, Andaliman
b
, Antarasa
d
, Biji atung
e
, Biji pala
a
, Bawang bombay
a
, Bawang merah
a
, Bawang putih
a
, Cabe merah
a
, Cabe rawit
o
, Cengkeh
a
, Jahe
q
, Jinten
k
, Kapulaga
p
, Kayu manis
a
, Kemiri
a
, Kencur
a
, Ketumbar
a
, Kluwak
l
, Kluwak
m
, Kunyit
a
, Lada putih
a
, Salam
a
, Seledri
a
, Sereh
a
, Sirih
n
, Wijen
k
34 jenis
2. Soxhlet Andaliman
c
, Andaliman
b
, Biji atung
e
, Biji lotus
f
, Biji teratai
h
, 5 jenis
3. Refluks Biji pala
g
, Cengkeh
i
, Jahe
q
, Jinten
a
, Kemangi
a
,
Kencur
i
, Ketumbar
g
, Kunyit
i
, Lengkuas
i
, Wijen
a
10 jenis 4.
Perkolasi Ginseng jawa
j
1 jenis
Sumber: a: Sumardi 1992, b: Tensiska et al., 2003, c: Widiastuti 2000, d: Rahmawati 2004, e: Sarastani et al., 2002, f: Kasih 2007, g: Nely 2007, h:
Nuraeni 2007, i: Wuisan 2007, j: Estiasih dan Kurniawan 2006, k: Min 1992, l: Adidjaja 1991, m: Romlah 1992, n: Cahyono 1995, o: Nainggolan 1997, p:
Humairani 2007, q: Septiana et al., 2002
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa metode maserasi lebih banyak digunakan dalam mengekstraksi senyawa antioksidan. Cara
pengerjaan dan peralatan yang digunakan pada metode ini cukup sederhana dan mudah diusahakan serta tidak memerlukan pemanasan
yang dapat merusak komponen aktif. Menurut Bombardelli 1991
semakin lama waktu ekstraksi, maka kesempatan untuk terjadinya kontak antara bahan dengan pelarut semakin besar sehingga rendemen
akan bertambah sampai titik jenuh kelarutan. Ekstraksi dengan alat refluks, soxhlet dan perkolasi merupakan
cara alternatif yang dipakai dalam proses pemisahan komponen antioksidan dari sumber antioksidan alami. Namun penggunaanya
tidak sebanyak maserasi. Refluks dan soxhlet membutuhkan panas selama proses ekstraksi berjalan yang dapat mengakibatkan beberapa
komponen antioksidan yang terdapat dalam tumbuhan akan rusak. Namun juga memiliki kelebihan yaitu pelarut dapat digunakan kembali
setelah pemakaian.
4. Metode Pengujian Aktivitas Antioksidan