Tabel 7. Penggunaan berbagai metode untuk uji aktivitas antioksidan
No
Metode uji Sumber antioksidan
Jumlah jenis
1. Tiosianat Andaliman
c
, antarasa
d
, ginseng jawa
j
, sirih
n
4 jenis
2. AOM adas
a
, bawang bombay
a
, bawang merah
a
, bawang putih
a
, biji lotus
f
, biji pala
a
, biji pala
g
, biji teratai
h
, cabe merah
a
, cabe rawit
o
, cengkeh
a
, cengkeh
I
, jahe
q
, jinten
a
, jinten
k
, kapulaga
p
, kayu manis
a
, kemangi
a
, kemiri
a
, kencur
a
, kencur
i
, ketumbar
a
, ketumbar
g
,
kluwak
l
,
kluwak
m
, kunyit
a
, kunyit
i
, lada putih
a
, lengkuas
i
, salam
a
, seledri
a
, sereh
a
, wijen
a
, wijen
k
, 44 jenis
3. β-karoten
linoleat Andaliman
b
, biji atung
e
2 jenis
Sumber: a: Sumardi 1992, b: Tensiska et al., 2003, c: Widiastuti 2000, d: Rahmawati 2004, e: Sarastani et al., 2002, f: Kasih 2007, g: Nely 2007, h: Nuraeni 2007, i: Wuisan 2007, j: Estiasih
dan Kurniawan 2006, k: Min 1992, l: Adidjaja 1991, m: Romlah 1992, n: Cahyono 1995, o: Nainggolan 1997, p: Humairani 2007, q: Septiana et al., 2002
5. Potensi Antioksidan Alami Dari Segi Aktivitas Biaya Produksi
Pengkajian terhadap berbagai jenis ekstrak antioksidan menunjukkan bahwa tidak semuanya efektif dari segi aktivitas. Antioksidan dinyatakan
efektif aktivitasnya bila memiliki aktivitas yang tinggi. Menurut Porkony et al., 2001 antioksidan yang tinggi aktivitasnya, memiliki nilai rasio R
lebih dari 0.5. Artinya antioksidan yang tinggi memiliki kekuatan dalam menghambat otooksidasi lemak sebesar setengah dari kekuatan
antioksidan sintetik BHT. Pada Tabel 8 terlihat bahwa dari 50 jenis ekstrak antioksidan yang telah diuji, sekitar 54 27 jenis dinyatakan tinggi
aktivitasnya. Sisanya 46 23 jenis dinyatakan antioksidan yang memiliki aktivitas rendah R0.5.
Tinggi rendahnya aktivitas antioksidan dalam menghambat proses autooksidasi lemak diduga disebabkan oleh komposisi dari sumber
antioksidan seperti kadar air, kadar lemak, dan nutrien lain yang dapat mempercepat terjadinya proses autooksidasi. Selain itu, jenis dan total
komponen antioksidan yang terkandung di dalam masing-masing sumber juga berbeda-beda. Hal ini turut mempengaruhi tingginya aktivitas
antioksidan yang dihasilkan.
Tabel 8. Rincian kajian antioksidan alami dari segi aktivitas dan biaya produksi
No. Jenis ekstrak
Aktivitas antioksidan Biaya produksi
Status biaya produksi
Kelayakan Ketersediaan
sumber Teknologi
ekstraksi Rendemen
ekstrak 1
Ekstrak etanol andaliman
a
Tinggi +
Maserasi Tinggi Tidak
ekonomis X
2 Ekstrak etil asetat-etanol andaliman
b
Tinggi + Soxhlet
- Tidak
ekonomis X
3 Ekstrak heksana
andaliman
a
Tinggi + Soxhlet
Tinggi Tidak
ekonomis X
4 Ekstrak etanol antarasa
c
Tinggi + Maserasi
Tinggi Tidak ekonomis
X 5
Ekstrak metanol cabe merah
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 6
Ekstrak metanol cabe rawit
e
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 7 Ekstrak
metanol jinten
d
Tinggi + +
Refluks Tinggi
Tidak ekonomis X
8 Ekstrak etanol jinten
f
Tinggi + +
Maserasi - Tidak
ekonomis X 9 Ekstrak
metanol kapulaga
g
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 10 Ekstrak
metanol ginseng jawa
h
Tinggi + Perkolasi
- Tidak
ekonomis X
11 Ekstrak etanol ginseng jawa
h
Tinggi + Perkolasi
- Tidak ekonomis
X 12
Ekstrak aseton ginseng jawa
h
Tinggi + Perkolasi
- Tidak ekonomis
X 13
Ekstrak heksana ginseng jawa
h
Tinggi + Perkolasi
- Tidak ekonomis
X 14 Ekstrak
metanol jahe
i
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis X
15 Ekstrak etanol jahe
i
Rendah + +
Refluks -
Tidak ekonomis X
16 Ekstrak metanol
kencur
d
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis X
17 Ekstrak etanol
kencur
j
Rendah + +
Refluks -
Tidak ekonomis X
18 Ekstrak metanol
kunyit
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi
Ekonomis √
19 Ekstrak etanol
kunyit
j
Tinggi + +
Refluks - Tidak
ekonomis X 20
Ekstrak etanol lengkuas
j
Rendah + +
Refluks - Tidak
ekonomis X 21
Ekstrak metanol bawang bombay
d
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 22 Ekstrak
metanol bawang merah
d
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 23
Ekstrak metanol bawang putih
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 24
Ekstrak metanol kayu manis
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 25 Ekstrak
metanol sereh
d
Rendah +
+ Maserasi
Tinggi Ekonomis X
26 Ekstrak metanol
kemangi
d
Tinggi + +
Refluks Tinggi
Tidak ekonomis X
27 Ekstrak metanol
salam
d
Rendah +
+ Maserasi
Tinggi Ekonomis X
28 Ekstrak metanol
seledri
d
Rendah +
+ Maserasi
Tinggi Ekonomis X
Lanjutan
No. Jenis ekstrak
Aktivitas antioksidan Biaya produksi
Status biaya produksi
Kelayakan
Ketersediaan sumber
Teknologi ekstraksi
Rendemen ekstrak
29 Ekstrak etanol
sirih
k
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 30 Ekstrak
metanol cengkeh
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 31
Ekstrak etanol cengkeh
j
Tinggi + +
Refluks -
Tidak ekonomis X
32 Ekstrak metanol
adas
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 33
Ekstrak etanol biji atung
l
Tinggi + Maserasi
Tinggi Tidak ekonomis
X 34
Ekstrak heksana biji atung
l
Tinggi + Soxhlet
Tinggi Tidak
ekonomis X
35 Ekstrak metanol
kemiri
d
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 36 Ekstrak
metanol ketumbar
d
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 37 Ekstrak
etanol ketumbar
m
Rendah + +
Refluks -
Tidak ekonomis X
38 Ekstrak metanol
kluwak
n
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 39 Ekstrak
etanol kluwak
o
Rendah + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
X 40 Ekstrak
metanol lada
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi Ekonomis
√ 41
Ekstrak etanol biji lotus
p
Rendah +
Soxhlet - Tidak
ekonomis X 42
Ekstrak etil asetat biji lotus
p
Rendah + Soxhlet
- Tidak ekonomis X
43 Ekstrak heksana biji lotus
p
Rendah + Soxhlet
- Tidak ekonomis X
44 Ekstrak metanol biji pala
d
Tinggi + +
Maserasi Tinggi
Ekonomis √
45 Ekstrak etanol biji pala
m
Tinggi + +
Refluks -
Tidak ekonomis X
46 Ekstrak etanol biji teratai
q
Rendah +
Soxhlet - Tidak
ekonomis X 47
Ekstrak etil asetat biji teratai
q
Rendah + Soxhlet
- Tidak ekonomis X
48 Ekstrak heksana biji teratai
q
Rendah + Soxhlet
- Tidak ekonomis X
49 Ekstrak metanol
wijen
d
Tinggi + +
Refluks Tinggi
Tidak ekonomis X
50 Ekstrak etanol
wijen
f
Tinggi + +
Maserasi -
Tidak ekonomis X
Keterangan: + hanya tersedia di daerah tertentu ++ tersedia di berbagai daerah - tidak diinformasikan √ layak X tidak layak
Aktivitas tinggi bila: R0.5 dan rendah bila R0.5 Dikatakan ekonomis bila: ketersediaan sumber ++, teknologi ekstraksi maserasi, dan rendemen ekstrak tinggi 10
Dikatakan layak bila: aktivitas tinggi dan biaya produksi ekonomis
Sumber: a: Tensiska et al., 2003, b: Widiastuti 2000, c: Rahmawati 2004, d: Sumardi 1992, e: Nainggolan 1997, f: Min 1992, g: Humairani 2007, h: Estiasih dan Kurniawan 2006, i:
Septiana et al., 2002, j: Wuisan 2007, k: Cahyono 1995, l: Sarastani et al., 2002, m: Nely 2007, n: Adidjaja 1991, o: Romlah 1992, p: Kasih 2007, q: Nuraeni 2007
Tidak semua ekstrak antioksidan yang tinggi aktivitasnya dinyatakan memiliki biaya produksi yang ekonomis. Antioksidan yang tinggi
aktivitasnya dikatakan ekonomis bila ketersediaan sumber tinggi, metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, dan memiliki rendemen ekstrak
yang tinggi, yakni 10. Ketersediaan sumber antioksidan dikatakan tinggi bila diperoleh di berbagai daerah, jumlahnya banyak, dan diproduksi
secara kontinu. Maserasi merupakan metode ekstraksi yang ekonomis. Menurut Bombardelli 1991 cara pengerjaan dan peralatan yang
digunakan pada metode maserasi cukup sederhana dan mudah diusahakan serta tidak memerlukan pemanasan yang dapat merusak komponen aktif.
Rendemen ekstrak tinggi bila lebih dari 10. Menurut Hougton dan Raman 1998 sumber antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan yang
diekstrak dengan pelarut organik umumnya menghasilkan ekstrak di atas sepersepuluh dari berat bahan awal.
Pada Tabel 8 terlihat bahwa dari 27 ekstrak antioksidan yang memiliki aktivitas tinggi, sekitar 33 persen 9 jenis dinyatakan memiliki
biaya produksi yang ekonomis. Dengan demikian ekstrak antioksidan yang dinyatakan efektif aktivitasnya serta memiliki biaya produksi yang
ekonomis adalah ekstrak metanol: cabe merah, kunyit, bawang putih, kayu manis, cengkeh, adas, lada, biji pala, dan ekstrak etanol sirih.
6. Rekomendasi Kajian Riset Aktivitas Antioksidan Alami