membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah ditetapkan.
Perencanaan karier yang matang sangat bermanfaat tidak hanya bagi karyawan yang bersangkutan tetapi juga bagi perusahaan
Hidayat, 2004. Beberapa manfaat tersebut diantaranya : a. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kualifikasi.
b. Sebagai masukan untuk perencanaan program pengembangan. c. Membantu karyawan membuat strategi pengembangan.
d. Selektif untuk mengikuti program-program pengembangan. e. Mempermudah pemanfaatan potensi karyawan.
f. Mempermudah meningkatkan motivasi kerja. g. Mempermudah proses promosi karyawan.
h. Mempermudah meningkatkan kepuasan kerja. i. Mengurangi turnover dan meningkatkan loyalitas.
2.2. Kompetensi 2.2.1. Pengertian Kompetensi
Dalam lingkungan perusahaan, baik dalam negeri maupun di luar negeri, pada awalnya hanya ada dua jenis definisi kompetensi yang
berkembang pesat. Kompetensi adalah gambaran tentang apa yang harus diketahui
atau dilakukan seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, pengertian jenis ini dikenal dengan nama kompetensi
teknis atau fungsional. Kompetensi adalah gambaran tentang bagaimana seseorang diharapkan berperilaku agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan baik, yang dikenal dengan kompetensi perilaku. Hutapea dan Thoha dalam Miller, Rankin dan Neathey, 2001.
2.2.2. Tujuan Kompetensi
Penggunaan kompetensi dalam organisasi atau perusahaan pada umumnya adalah untuk tujuan sebagai berikut :
a. Pembentukan pekerjaan
b. Evaluasi pekerjaan c. Rekrutmen dan seleksi
d. Pembentukan dan pengembangan organisasi e. Membentuk dan memperkuat nilai dan budaya perusahaan
f. Pembelajaran organisasi g. Manajemen prestasi
h. Manajemen karier dan penilaian potensi karyawan i. Sistem balas jasa
2.2.3. Komponen Utama Kompetensi
Menurut Hutapea dan Thoha 2008, ada banyak faktor yang mempengaruhi turun-naiknya prestasi karyawan, diantaranya adalah :
a. Kebijakan perusahaan, dapat dipengaruhi atau dikendalikan oleh organisasi atau perusahaan.
b. Faktor individu karyawan, karakter kerja yang buruk, sifat seseorang yang cepat bosan, tidak dapat mengatasi tantangan,
sering mengganggu dan merugikan orang lain dalam bekerja. c. Faktor lingkungan usaha, keadaan bisnis dan ekonomi yang
berfluktuasi dengan pola yang tidak menentu. Spenser dan Spenser 1994 dalam Hutapea dan Thoha 2008,
mengungkapkan bahwa ada tiga komponen utama pembentuk kompetensi, yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang, keterampilan
dan perilaku individu, yang mana ketiga komponen tersebut dipengaruhi oleh konsep diri, sikap bawaan diri dan motif.
a. Pengetahuan Pengetahuan merupakan informasi yang dimiliki oleh seseorang.
Pengetahuan adalah komponen utama kompetensi yang mudah diperoleh dan mudah diidentifikasi.
b. Keterampilan Keterampilan merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas atau pekerjaan.
c. Konsep Diri Konsep diri merupakan sikap atau nilai individu. Niali individu
mempunyai sikap reaktif yang dapat memprediksi apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam waktu singkat. Konsep diri
menunjukkan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri atau sesuatu. Konsep diri ini mempengaruhi etika, cara pandang atau
pengertian seseorang tentang sesuatu. d. Ciri diri
Ciri diri adalah karakter bawaan diri. Ciri diri ini merupakan karakteristik fisik, kognitif dan sosial yang melekat secara
permanen pada diri seseorang. e. Motif
Motif adalah sesuatu yang dipikirkan atau diinginkan seseorang secara konsisten, yang dapat menghasilkan perbuatan. Kebutuhan,
keinginan dan perhatian yang biasa terjadi tanpa disadari ini akan mempengaruhi pemikiran seseorang untuk mencapai sasaran
kerjanya sehingga pada akhirnya akan berdampak pada perilaku seseorang.
2.2.3. Ciri-ciri Komponen Utama Kompetensi