f. Hubungan kebutuhan pengembangan karier pekerja secara individu dengan kebutuhan pengembangan karier organisasi harus sejalan.
2.1.6. Desain Program Pengembangan Karier
Menurut Samsudin 2006, desain program pengembangan karier dibedakan dalam tiga fase, sebagai berikut :
a. Fase Perencanaan Menyelaraskan rancangan karier pekerja dengan rancangan
karier organisasi. Tujuan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
pekerja dalam melaksanakan tugas. b. Fase Pengarahan
Fase pengarahan dimaksudkan untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan perencanaan karier menjadi
kenyataan. Dalam hal ini ada dua pendekatan yaitu : Pengarahan dengan menyelenggarakan konseling karier.
Pendekatan dengan mengunakan pelayanan informasi.
c. Fase Pengembangan Pekerja harus berusaha mewujudkan kreativitas dan inisiatif
yang dapat mendukung untuk menduduki posisi pada masa mendatang. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah:
Penyelenggaraan sistem mentor. Pendidikan dan pelatihan.
Rotasi jabatan. Program beasiswa atau ikatan dinas.
2.1.7. Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karier
Manfaat perencanaan karier menurut Samsudin 2006, adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan. Ini
berarti bahwa
perencanaan karir
dapat membantu
mengembangkan suplai karyawan internal, terutama karyawan yang potensial.
2. Menurunkan perputaran karyawan Turnover. Perhatian terhadap karier individual dalam perencanaan karier yang
telah ditetapkan akan dapat meningkatkan loyalitas pada organisasi tempat mereka bekerja rasa kesetiaan organisasional.
3. Mengungkap potensi karyawan. Adanya perencanaan karier yang jelas akan mendorong para
karyawan secara
individual maupun kelompok menggali kemampuan potensial masing-masing untuk mencapai sasaran-
sasaran karier yang diinginkan. 4. Mendorong pertumbuhan.
Perencanaan karier yang baik akan mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh dan berkembang. Dengan demikian,
motivasi kerja karyawan dapat dipelihara. 5. Mengurangi penimbunan.
Ini berarti perencanaan karier akan dapat meningkat kembali para karyawan yang tidak berkualifikasi untuk maju sehingga tidak
tertimbun tanpa harapan. 6. Memuaskan kebutuhan karyawan.
Dengan adanya perencanaan karier berarti adanya penghargaan terhadap individu karyawan, yang berarti pula adanya pengakuan
dan penghargaan terhadap prestasi individu karyawan. Hal inilah yang akan dapat memuaskan karyawan, yang pada dasarnya
merupakan kebutuhan organisasi juga. 7. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah
disetujui. Perencanaan karier dapat membantu para karyawan agar siap untuk
menduduki jabatan-jabatan yang lebih penting. Persiapan ini akan
membantu pencapaian rencana-rencana kegiatan yang telah ditetapkan.
Perencanaan karier yang matang sangat bermanfaat tidak hanya bagi karyawan yang bersangkutan tetapi juga bagi perusahaan
Hidayat, 2004. Beberapa manfaat tersebut diantaranya : a. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kualifikasi.
b. Sebagai masukan untuk perencanaan program pengembangan. c. Membantu karyawan membuat strategi pengembangan.
d. Selektif untuk mengikuti program-program pengembangan. e. Mempermudah pemanfaatan potensi karyawan.
f. Mempermudah meningkatkan motivasi kerja. g. Mempermudah proses promosi karyawan.
h. Mempermudah meningkatkan kepuasan kerja. i. Mengurangi turnover dan meningkatkan loyalitas.
2.2. Kompetensi 2.2.1. Pengertian Kompetensi