c. Konsep Diri Konsep diri merupakan sikap atau nilai individu. Niali individu
mempunyai sikap reaktif yang dapat memprediksi apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam waktu singkat. Konsep diri
menunjukkan bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri atau sesuatu. Konsep diri ini mempengaruhi etika, cara pandang atau
pengertian seseorang tentang sesuatu. d. Ciri diri
Ciri diri adalah karakter bawaan diri. Ciri diri ini merupakan karakteristik fisik, kognitif dan sosial yang melekat secara
permanen pada diri seseorang. e. Motif
Motif adalah sesuatu yang dipikirkan atau diinginkan seseorang secara konsisten, yang dapat menghasilkan perbuatan. Kebutuhan,
keinginan dan perhatian yang biasa terjadi tanpa disadari ini akan mempengaruhi pemikiran seseorang untuk mencapai sasaran
kerjanya sehingga pada akhirnya akan berdampak pada perilaku seseorang.
2.2.3. Ciri-ciri Komponen Utama Kompetensi
Komponen utama kompetensi “pengetahuan” dan “keterampilan” memiliki ciri-ciri yang berbeda dari ketiga komponen utama
kompetensi lainnya, yaitu konsep diri, ciri diri, dan motif. Berikut ini diterangkan ciri-ciri kedua kelompok komponen utama kompetensi
berikut. Hutapea dan Thoha, 2008. a. Ciri-ciri pengetahuan dan keterampilan
Pengetahuan dan keterampilan lebih cenderung mempengaruhi kompetensi teknis.
Pengetahuan dan keterampilan lebih mudah dilihat. Pengetahuan lebih mudah dimiliki oleh seseorang, biasanya
dapat diperoleh hanya dengan mendengar atau melihat.
Keterampilan merupakan komponen utama kedua yang mudah dimiliki oleh individu, yang harus dapat dibuktikan
kepemilikannya dengan menunjukkan kemampuannya dalam melakukan pekerjaan.
Pengetahuan dan keterampilan relatif lebih mudah dikembangkan.
b. Ciri-ciri konsep diri, ciri diri, dan motif Konsep diri, ciri diri, dan motif lebih cenderung mempengaruhi
kompetensi perilaku. Konsep diri, ciri diri, dan motif lebih sukar dilihat.
Konsep diri, ciri diri, dan motif lebih sukar dikembangkan.
2.2.3. Tahap Pelaksanaan Sistem Kompetensi
Menurut Hutapea dan Thoha 2008, secara keseluruhan perumusan dan pelaksanaan sistem kompetensi dalam perusahaan
dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a. Persiapan pelaksanaan
b. Melakukan komunikasi proyek c. Membuat keputusan strategis kompetensi
d. Merumuskan definisi kompetensi bersama tim e. Menentukan target kebutuhan kompetensi setiap pekerjaan
f. Melakukan penilaian pekerja g. Uji coba sistem kompetensi
h. Penerapan sistem kompetensi i. Memanajemeni kompetensi
j. Penyempurnaan sistem kompetensi
2.2.3. Manajemen Karier dan Penilaian Karyawan yang Bebasis Kompetensi
Pengelolaan karier dalam perusahaan biasanya dilakukan dengan melihat dua sisi, yaitu :
a. Sisi karyawan b. Sisi ketersediaan pekerjaanposisijabatan di perusahaan
Di satu sisi, karyawan memiliki kemampuan, potensi, bakat, karakter dan perencanaan karier sendiri. Namun, di sisi lain
ketersediaan pekerjaan atau posisi di perusahaan sering kali terbatas. Kedua sisi tersebut harus berjalan bersama-sama dan saling mengisi
satu sama lain agar tidak terjadi kesenjangan gap. Bagi perusahaan yang telah menerapkan sistem yang berbasis kompetensi, perencanaan
karier harus disesuaikan dengan persyaratan kompetensi, baik itu persyaratan kompetensi untuk pekerjaan maupun persyaratan
kompetensi untuk standar kualifikasi karyawan. 2.3. Kinerja
2.3.1. Pengertian Kinerja