Rancangan Fungsional ANALISA RANCANGAN

26

IV. ANALISA RANCANGAN

A. Rancangan Fungsional

Dalam penelitian ini, telah dirancang suatu perontok padi yang mempunyai bentuk dan konstruksi sederhana dan digerakkan dengan menggunakan tenaga manusia. Secara keseluruhan perontok padi yang dirancang terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing dirancang sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sesuai dengan desain yang diinginkan. Supaya alat ini dapat berfungsi, maka diperlukan beberapa fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi Merontokkan Fungsi ini dilakukan oleh silinder berputar dimana silinder tersebut terdapat sisir yang berfungsi untuk memberikan pukulan terhadap butir- butir gabah sehingga gabah dapat terlepas dari malainya. Fungsi merontokkan ini dapat terjadi karena adanya perputaran dari sproket pada sepeda dan silinder perontok. Perputaran dari silinder perontok yang telah dilengkapi dengan sisir perontok dapat menimbulkan efek pukulan- pukulan terhadap butir-butir gabah yang diletakkan diatas silinder perontok, sehingga menyebabkan butir-butir gabah tersebut terlepas dari malainya. 2. Fungsi Penyalur Gabah Fungsi ini adalah untuk menyalurkan butir-butir gabah hasil perontokan ke jalan pengeluaran gabah. Jalan pengeluaran gabah tersebut bisa dipasangkan karung beras sehingga gabah hasil perontokkan dapat langsung dimasukkan ke dalam karung tersebut. Proses penyaluran butir- butir gabah tersebut dengan memanfaatkan gaya pukulan dari silinder perontok serta gaya grafitasi bumi sehingga tidak memerlukan alat tambahan lagi. 3. Fungsi Rangka Rangka ini berfungsi sebagai dudukan poros silinder perontok yang dilengkapi dengan besi plat tipis yang berfungsi untuk menahan gabah yang terlempar akibat perontokan oleh silinder perontok, sehingga susut perontokan dapat dikurangi. Selain itu, rangka ini sebagai komponen yang 27 paling kuat yang menopang kotak perontok, silinder perontok dan sproket penghubung. 4. Fungsi Untuk Mobilitas Fungsi ini dilakukan oleh sepeda kayuh. Sepeda ini berfungsi sebagai alat transportasi perontok, baik di luar ataupun di dalam lahan. Selain itu, sepeda ini juga berfungsi sebagai alat penggerak silinder perontok dengan memanfaatkan tenaga kayuhan dari manusia operator. Dengan mengayuh pedal sepeda, tenaga gerak yang terjadi disalurkan melalui rantai-rantai sepeda dan dihubungkan dengan gigi transmisi sproket sepeda dan roda gigi pada silinder perontok. Rantai dan sproket ini digunakan untuk menyalurkan tenaga putar dari sproket bagian belakang dari sepeda ke poros silinder perontok. Rantai sepeda tersebut dapat menyalurkan tenaga gerak yang terjadi tanpa mengalami selip sehingga dapat menjamin perbandingan putaran roda gigi silinder perontok yang tetap. Perputaran sproket pada silinder perontok menyebabkan silinder perontok tersebut juga ikut berputar. Selain itu juga berfungsi untuk menggandakan putaran rpm dari pedal sepeda ke silinder perontok.

B. Rancangan Struktural