39
B. Cara Pengoperasian
1. Pemasangan dan Pelepasan
Sebelum dilakukan pengoperasian perontok padi hasil rancangan O-Belt Thresher, terlebih dahulu dilakukan beberapa persiapan untuk
mempermudah pengoperasiannya baik untuk pengujian skala laboratorium maupun pengujian di lapangan. Langkah pertama yaitu pemasangan
standar sepeda yang sudah dimodifikasi, dimana standar ini lebih kuat dan tidak memungkinkan sepeda bergerak maju ataupun mundur pada saat
perontokkan. Langkah selanjutnya adalah pemasangan rangka perontok ke atas sepeda bagian belakang. Pemasangan ini sama seperti pemasangan
boncengan sepeda pada umumnya, yaitu diletakkan pada as sepeda bagian belakang. Rangka ini dikencangkan dengan menggunakan mur yang
dimasukkan pada as sepeda. Pamasangan rangka ini belum sepenuhnya kuat sehingga diperlukan pengunci tambahan untuk menguatkannya
Gambar 19. Langkah selanjutnya adalah pemasangan kotak perontok dan
silinder perontok. Kotak perontok dipasang di atas rangka perontok. Supaya kotak perontok tidak bergerak kebelakang, diberi pengunci yang di
pasangkan pada pengunci sadle sehingga rangka dapat berdiri dengan kuat. Pengunci tersebut dapat diatur panjang pendeknya, yaitu menyesuaikan
tinggi dari rangka sepeda tersebut. Pengunci tersebut juga sekaligus menjadi penguat rangka. Adapun gambar standar hasil modifikasi dan
pengunci perontok dapat dilihat pada gambar 18 dan 19.
Gambar 18. Standar sepeda hasil modifikasi
40 Langkah selanjutnya adalah pemasangan sproket penghubung.
Sproket tersebut dipasang pada dudukan yang telah dirancang sedemikian hingga dapat diatur posisinya, yaitu menyesuaikan dengan posisi rantai
sepeda. Langkah terakhir adalah pemasangan rantai sepeda. Rantai ini dapat dipasang dengan mudah dengan menggunakan kunci pembuka
rantai. Adapun prosedururutan pemasangan kotak perontok pada sepeda
adalah sebagai berikut: a.
Pemasangan standar sepeda hasil modifikasi. b.
Pemasangan rangka utama di belakang sepeda, tepatnya di atas roda sepeda bagian belakang.
c. Pemasangan kotak perontok dan silinder perontok. Bagian ini
dipasang di atas rangka utama yang dikencangkan dengan menggunakan mur dan baut.
d. Pemasangan pengunci tambahan, yaitu yang menghubungkan antara
kotak perontok dengan sepeda. e.
Pemasangan sproket penghubung. f.
Pemasangan rantai sepeda, yaitu yang menyalurkan daya dari kayuhan sepeda ke silinder perontok.
Sedangkan prosedururutan dari pelepasan kotak perontok adalah sebagai berikut:
a. Melepas rantai beserta sproket penghubungnya.
b. Melepas kotak perontok dan silinder perontok.
Gambar 19. Pengunci rangka perontok pada sepeda
41 c.
Melepas pengunci tambahan dengan dilanjutkan melepas rangka utamadari sepeda.
d. Langkah terakhir adalah melepas standar hasil modifikasi.
2. Pengoperasian