Penentuan Titik Amatan Sampling Pengambilan contoh air dan sedimen pada tambak udang Pengambilan contoh bakteri pada tambak udang

3.3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan dasain kausal dengan metode deskriptif yang bersifat ex post-facto atau kajian fenomena alami yang mempelajari proses-proses yang terjadi ditambak sesuai dengan kondisi yang ada dengan mengobservasi kegiatan budidaya udang vaname secara intensif pada 2 petak tambak yang terkendali selama ± 100 hari. Kegiatan pengelolaan tambak dilakukan sesuai dengan prosedur operasional baku atau SOP standard operational procedure dari BRPBAP-Maros. Kehomogenan antara satuan percobaan didekati dengan penyeragaman pengelolaan: preparasipersiapan tambak, pengelolaan benih udang kesamaan asal benih,kriteria pemilihan benih, padat tebar, perlakuan dan cara tebar benih, pengelolaan pakan ukuran, jumlah, frekuensi dan cara pemberian pakan selama pemeliharaan serta pengelolaan air pergantian air, aerasi ketinggian air dan perlakuan air.

3.3.1. Penentuan Titik Amatan Sampling

Sampel air dan sedimen diambil secara langsung di lokasi tambak udang. Sampel diambil sebanyak 3 titik pada masing-masing petak yakni pada bagian dekat sudut tambak, bagian sisi tambak yang terdapat sirkulasi air aktif serta bagian tengah tambak Gambar 1. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 8 kali dengan interval waktu setiap 2 minggu sekali selama pemeliharaan udang vaname.

3.3.2. Pengambilan contoh air dan sedimen pada tambak udang

Sampel air diambil pada permukaan tambak dibagian yang sama dengan pengambilan sampel sedimen. Contoh air diambil dengan menggunakan botol sampel steril volume 500 mL sampai penuh. Parameter fisika kimia air yang diamati meliputi suhu, kecerahan, kedalaman air, padatan tersuspensi total, salinitas, pH, oksigen terlarut, amoniak, nitrit, nitrat, bahan organik total dan BOD 5 . Contoh sedimen diambil dengan menggunakan sedimen core diameter 8,5 cm, panjang 100 cm dan diberi tutup disalah satu sisi lubangnya dop agar sedimen tidak keluar. Sedimen diambil dari bagian permukaan dasar sampai pada kedalaman 5 cm. Contoh sedimen tersebut dimasukkan dalam plastik klip. Parameter kualitas sedimen yang diukur adalah pH, redoks potensial, bahan organik total dan tekstur sedimen. Contoh air dan sedimen lalu disimpan dalam cool box yang telah diberi es sebelumnya. Sampel tersebut selanjutnya dianalisa di Laboratorium Kualitas Air dan Tanah, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau, Maros, Sulawesi Selatan. Kincir Inlet Titik sampling Outlet Gambar 1. Skema titik pengambilan contoh air dan sedimen 8,5 cm 5 cm 100 cm Gambar 2. Alat pengambilan contoh sedimen Sediment core di tambak udang

3.3.3. Pengambilan contoh bakteri pada tambak udang

Pengambilan contoh bakteri pada air dan sedimen dilakukan sesuai tempat pengukuran konsumsi oksigen pada sedimen. Contoh bakteri di air diambil dengan menggunakan botol sampel steril volume 50 mL dan diisi sampai penuh, sedangkan untuk contoh bakteri di sedimen diambil dengan menggunakan spatula steril yang telah dibersihkan dengan kapas dan alkohol, lalu sampel sedimen diambil sekitar 3 – 5 gr lalu dimasukkan ke dalam botol steril. Contoh bakteri dari air dan sedimen disimpan dalam cool box yang telah diberi es sebelumnya. Sampel tersebut selanjutnya dianalisa di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan. Sampel Air diencerkan secara seri sampai 10 -2 , sedangkan sampel sedimen diencerkan secara seri sampai 10 -4 , dari setiap pengenceran diambil 100 μL 1 ml dan disebar pada media Triptic Soy Agar TSA dalam cawan petri, kemudian diinkubasi pada suhu ruang selama 24 – 48 jam. Koloni bakteri yang tumbuh selanjutnya dikarakterisasi secara morfologi berdasarkan bentuk, warna, elevasi, dan ukuran koloni bakteri yang terbentuk serta dilakukan perhitungan jumlah koloni bakteri yang tumbuh dengan metode Total Plate Count TPC Prescot et al. 2002, diacu dalam Muliani et al. 2006.

3.3.4. Konsumsi oksigen sedimen tambak