4.2.4. Nilai pH Tanah
Nilai pH dapat digunakan sebagai indikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat mencerminkan ketersediaan hara dalam tanah tersebut. Nilai pH
tanah tambak penelitian berkisar antara 6,90 – 7,70. Menurut Boyd 1992, pH tanah mempengaruhi kecepatan penguraian bahan organik di dasar tambak. Potter
1976, diacu dalam Meagaung 2000 mengemukakan bahwa ditinjau dari ketersediaan hara, maka pH tanah dasar tambak yang baik adalah 6,5 – 8,0.
Maswardi et al. 2003, nilai pH yang baik untuk budidaya di tambak berkisar antara 6 – 8. Budiardi 1998 memperoleh nilai pH tanah pada 8 petak tambak
udang intensif di Karawang, Jawa Barat berkisar antara 5,2 – 7,0 dengan rata-rata 6,4. Sementara Meagaung 2000 memperoleh hasil pengukuran nilai pH tanah
pada 50 petak tambak Intensif di Sulawesi Selatan berkisar antara 6,11 – 7,11 dengan rata-rata 6,68. Berdasarkan hal tersebut maka nilai pH tanah tambak
penelitian cukup optimal dan layak untuk budidaya udang intensif. Perubahan pH tanah dari awal sampai dengan akhir pemeliharaan udang
relatif kecil dan cenderung menurun dengan bertambahnya umur pemeliharaan. Gambar 6. Penurunan pH ini terjadi akibat adanya penguraian atau dekomposisi
bahan organik oleh mikroorganisme karena dalam prosesnya melepaskan CO
2
yang dapat menurunkan konsentrasi oksigen dan pH tanah.
6,2 6,4
6,6 6,8
7 7,2
7,4 7,6
7,8 8
2 4
6 8
10 12
14
Lama Pemeliharaan Minggu ke- N
ila i pH
Tambak A Tambak B
Gambar 6. Perubahan Nilai pH sedimen tambak selama penelitian Reaksi tanah merupakan faktor lingkungan yang sangat nyata berpengaruh
terhadap peningkatan kandungan bahan organik total tanah dasar tambak udang intensif Meagaung 2000. Reaksi tanah rendah akan meningkatkan kandungan
bahan organik total tanah. Hal ini disebabkan karena pH tanah berpengaruh secara langsung dengan aktivitas mikroorganisme tanah untuk melalkukan proses
penguraian bahan organik tanah Boyd 1992. Umumnya mikroorganisme tanah melakukan penguraian bahan organik secara optimal pada pH tanah 7,5 – 8,5.
Bila pH tanah rendah maka aktivitas mikroorganisme tanah untuk melakukan penguraian bahan organik akan terhambat sehingga menyebabkan akumulasi
bahan organik didasar tambak.
4.2.4. Total Bakteri Sedimen Tambak