Ketentuan syarat dasar bagi manusia untuk suatu masyarakat manusia antara lain : 1. Adanya kesatuan untuk tiap-tiap individu.
2. Adanya tata tertib dalam pergaulan yang satu dengan yang lain. 3. Adanya kerja sama dalam kelompok-kelompok.
Struktur sosial ini baik mengenai kelompok-kelompok maupun yang mengenal lembaga- lembaga berdiri atas dasar prinsip-prinsip yang tertentu antara lain :
a. Jenis kelamin b. Usia
c. Daerah d. Kekeluargaan
B. Bermacam-macam Kesatuan Sosial
Di dalam masyarakat kita dapati bermacam-macam kesatuan sosial sebagai berikut : a. Kesatuan genealogis atau kesatuan tunggal darah.
b. Kesatuan territorial atau kesatuan tunggal dareah. c. Kesatuan sacraal, kesatuan suci atau kesatuan religius.
d. Kesatuan campuran genealogis, territorial maupun sacraal e. Kesatuan-kesatuan dan penggolongan-penggolongan lain.
Di bawah ini akan dibicarakan kesatuan-kesatuan atau penggolongan-penggolongan itu satu per satu.
1. Kesatuan Genealogis Terbentuk karena anggota-anggota disatukan oleh persamaan keturunan atau
persamaan darah, persamaan darah, persamaan orang tua ataupun nenek moyang. a. Somah batih atau keluarga
Kesatuan sosial yang terkecil. b. Kerabat famili
Jika keluarga itu meluas sehingga beberapa batih berubah sehingga menjadi keluarga- keluarga besar.
c. Suku stam Bilamana kerabat-kerabatnya bilateral menjadi sangat luas, pertalian darahnya tidak lagi
mudah ditunjukkan, tetapi para anggotanya tetap percaya mempunyai persamaan darah keturunan dari nenek moyang yang sama dan karena itu tetap merasa merupakan satu
golongan tersendiri.
d. Clan Apabila suatu golongan manusia itu hanya mementingkan keturunan dati satu pihak.
2. Kesatuan Territorial kesatuan tunggal daerah Masyarakat territorial ini sedikitnya dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Masyarakat desa b. Masyarakat lingkungan daerah
3. Kesatuan Sacraal kesatuan religius Anggota-anggotanya bersatu karena ikatan gaib, ikatan yang suci religius
Kesatuan totemistis Suatu kesatuan yang sifat gaibnya atau sucinya tampak lebih menonjol daripada sifat
genealogis dan territorialnya 4. Kesatuan Campuran
Dalam penggolongan-penggolongan seperti di atas itu tidaklah dapat diadakan pembatasan yang tegas. Mungkin sesuatu kesatuan genealogis sekaligus juga kesatuan territorial
genealogis territorial seperti desa di Jawa pada mulanya. Bahkan ada pula kesatuan yang meliputi ketiga-tiganya, baik genealogis, territorial dan sacraal seperti Uma di Mentawai.
5. KesatuanPenggolongan lain a. Penggolongan atas dasar proses pembentukan dan tujuan
1. Gemenschaft = peguyuban kesatuan kodrat, yaitu kesatuan sosial yang timbul secara kodrat alam natuur tidak atas kemauan para anggotanya. Solidaritasnya kuat sekali.
Misalnya, masyarakat primitif. 2. Gosellschaft = petembayan, yang terbentuk atas dasar kehendak dan perhitungan-
perhitungan manusia sendiri karena persamaan kepentingan tujuannya. Solodaritasnya tidak besar. Masyarakat semacam ini lekas terbentuk tetapi juga lekas pecah.
Misalnya, masyarakat modern.
b. Penggolongan berdasarkan sex kelamin, yaitu : 1. Golongan kaum lelaki
2. Golongan kaum wanita c. Penggolongan berdasarkan usia
1. Golongan kanak-kanak anak-anak kecil 2. Golongan anak yang agak besar
3. Golongan anak dewasa belum kawin 4. Golongan pemuda yang telah kawin
5. Golongan lanjut usia
C. SISTEM KEKELUARGAAN