Hubungan antara Manusia dengan Kebudayaan Hubungan Antara Kebudayaan dengan Masyarakat PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN

A. Hubungan antara Manusia dengan Kebudayaan

Manusia : cipta – benar otak rasa – indah hati karsa – baik tindakan Hasrat untuk memenuhi batinnya pun menimbulkan ciptaan-ciptaan. Segala ciptaan manusia ini, sebenarnya hanyalah hasil mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan, itulah yang dinamakan kebudayaan. Atau dengan kata lain, hasil kerja manusia itulah yang dinamakan kebudayaan. Kebudayaan. Hasil usaha manusia untuk mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberian Tuhan. Kebudayaan dibagi menjadi 2 segi, yaitu: a.Segi kebendaan : Segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Dapat diraba. b.Segi kerohanian : Alam pikiran dan kumpulan perasaan tersusun teratur. Tak dapat diraba.

B. Hubungan Antara Kebudayaan dengan Masyarakat

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, manusia sebagai pencipta kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang diciptakan manusia. Penciptaan kebudayaan tidak hanya seorang namun sekelompok. Yang disebut masyarakat adalah suatu kelompok manusia atau individu yang memiliki ciri khusus dan tujuan yang sama. Kebudayaan merupakan turunan dari generasi sebelumnya. Manusia mampu meneruskan kebudayaannya kepada generasi penerus atau keturunannya, juga pada kelompok lain yang sejaman. Dengan begitu, hasil budaya manusia dapat terus berkembang dari generasi ke generasi dan berkembang dari kelompok satu ke kelompok lainnya. Jadi, sebagai pendukung kebudayaan bukan orang-seorang melainkan masyarakat seluruhnya.

C. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN

Patah tumbuh hilang berganti. Dan selama pergantian itu masih saja berlangsung, selama masyarakat masih tetap ada sebagai pendukungnya, selama itu pula kebudayaan pun terus berlangsung. Perubahan masyarakat itu selalu diikuti oleh perubahan kebudayaan, tetapi begitu pula sebaliknya : anasir-anasir baru di dalam kebudayaan mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Perkembangan yang satu senantiasa disertai perkembangan yang lainnya. Keduanya selalu bersama-sama dalam perjalanannya dari masa ke masa. Jika tak demikian, tak dapatlah ada persesuaian yang sempurna ; tak dapatlah masyarakat itu menjadi pendukung sepenuhnya dari kebudayaannya, dan dapatlah kebudayaan itu menjadi milik sebenarnya dari masyarakatnya Perubahan kebudayaan itu diakibatkan dua macam sebab, ialah : - berasal dari dalam, yaitu masyarakat pendukungnya sendiri, tetapi tidak mengakibatkan perubahan seberapa besarnya karena kebudayaan itu selalu sesuai dan seimbang dengan masyarakatnya. – berasal dari luar, yaitu dari lingkungan masyarakat itu, yang menimbulkan gerak yang nyata, yang menimbulkan perubahan dan kemajuan kebudayaan dan bahkan mengakibatkan kegoncangan dalam persatuan masyarakat dan kebudayaan, ialah jika masyarakat menghadapi perubahan keadaan yang sangat besar dan mendadak. Ditambah dengan kenyataan bahwa manusia tak mungkin dapat melepaskan segala- galanya yang telah ia miliki sebagai kepandaiannya, maka di atas dasar kebudayaan lama itu dengan disertai berbagai perubahan dan tambahan tumbuhlah lambat laun kebudayaan baru melalui garis-garis baru, sesuai dengan permintaan jaman yang telah berganti itu. Sebab tumbangnya kebudayaan mungkin juga berasal dari alam atau kebudayaan lain. Pertemuan pendukung-pendukung kebudayaan, perhubungan secara langsung, bukanlah syarat mutlak untuk adanya pengaruh kebudayaan. Dapat juga pengaruh itu terjadi perantara. Bagaimanapun sifatnya, untuk perkembangan dan kemajuan kebudayaan hubunganlah yang menjadi faktor terutama lagi terpenting. Dan oleh karena itu manusia dapat memilih dan menentukan sendiri cara dan tempat hidupnya, maka kemungkinan bertemunya dengan kebudayaan, baik langsung maupun tidak, terbuka seluas-luasnya ; bahkan boleh dikata tak dapat terelakkan lagi. Maka dalam perjalanannya dari masa ke masa tak dapatlah mungkin bahwa sesuatu kebudayaan tetap saja seperti sediakala, luput dari sesuatu pengaruh dari luar. Maka, kekuatan kebudayaan itu sebenarnya terletak dalam kemampuannya untuk memasak dan mengolah segala pengaruh yang mengenainya menjadi milik sendiri dengan tidak mengacaukan sifat-sifat khusus yang menjadi pokoknya. Dengan demikian perkembangannya tetap dapat sesuai dengan kebutuhan serta permintaan masyarakatnya sesuatu waktu.

D. SEJARAH KEBUDAYAAN