Fase II sekitar tahun 1850 Tahun 1870, seorang sarjana Belanda bernama G.A.Wilken, mengembangkan Fase III sekitar tahun 1900

b. Hanya mencatat hal-hal yang tampak aneh dan hal-hal yang berbeda dengan adat istiadat pengarangnya. c. Hanya mencatat unsur-unsur kebudayaan yang tampak saja. d. Sering kurang detail menjelaskan tentang lokasi spesifiknya di daerah bersangkutan.

b. Fase II sekitar tahun 1850 Tahun 1870, seorang sarjana Belanda bernama G.A.Wilken, mengembangkan

teori evolusionisme terutama untuk menyelidiki kebudayaan dan masyarakat Indonesia. Secara garis besarnya teori-teori Wilken dapat digolongkan menjadi 5 golongan, yaitu: 1. Evolusi Masyarakat Manusia 2. Animisme, teori ini dianut sendiri oleh Wilken 3. Totemisme 4. Dasar-dasar upacara berkorban 5. Asal dari adat mutilasi potong rambut bayi, memasah gigi, dll

c. Fase III sekitar tahun 1900

Pada masa ini, negara-negara penjajah dari Eropa mulai memiliki daerah jajahan di Afrika dan Asia. Maka pada saat itu, antropologi merupakan ilmu penting untuk mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa. Antropologi juga menjadi ilmu yang praktis untuk kepentingan kolonial dalam mempelajari masyarakat dan kebudayaan di luar Eropa Penguasaan daerah jajahan ini berarti: a. Adanya hubungan langsung antara pihak penjajah dan pihak masyarakat terjajah b. Pemerintah penjajah memerlukan keterangan-keterangan tentang kebudayaan dan masyarakat bangsa terjajah Sekitar tahun 1919, para antropolog mulai meyelidiki aktivitet kebudayaan masyarakat di luar Eropa, misalnya aktivitet hukum. d. Fase IV setelah tahun 1930 Pada fase ini, Ilmu Antropologi bermaksud menyelidiki sebanyak mungkin tentang masyarakat manusia, dan untuk mengetahui kelakuan manusia pada umumnya. Adanya perluasan penyelidikan ilmu antropologi pada fase ke IV ini, berarti: 1. Pertambahan bahan pengetahuan 2. Kemajuan metode-metode ilmiahnya Perubahan-perubahan dalam ilmu antropologi ini disebabkan oleh dua aspek, yaitu: 1. Aspek timbulnya antipati terhadap kolonialisme, gejala ini jelas sekali terlihat sesudah perang dunia ke II 2. Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitif Tujuan antropologi pada fase ke IV ini, mencapai perkembangan yang paling penting, juga telah mencapai pengertian dalam segi-segi: 1. Sejarah terjadinya, dan perkembangan makhluk manusia sebagai makhluk biologi 2. Sejarah dan persebaran kebudayaan-kebudayaan 3. Dasar-dasar dari kebudayaan yang hidup dalam kenyataan masyarakat- masyarakat suku-suku bangsa di dunia ini.

2. Aliran-aliran Antropologi