49 langsung harus diketik satu spasi tunggal pada garis tepi ketikan yang
baru dengan indensi empat ketukan. Maka untuk mengatasi persoalan yang sangat panjang itu dapat diambil jalan yang arbitrer, yaitu ketikan
tetap dengan jarak satu spasi ganda karena paraphrase tetapi pada suatu garis tepi yang baru seperti kutipan langsung, dengan indensi empat
ketukan. Tentulah sebaiknya pada awal paraphrase disebutkan nama penulis sumber kutipan, dan akhir paraphrase itu diberikan superskrip
footnote. Jadi misalnya,
Ma i e r be r pe nda pa t a pa bi l a upa h da pa t di be r i ka n me nur ut pr e s t a s i ke r j a a t a u ba nya knya pr oduks i ,
ma ka pa r a ka r ya wa n a ka n di dor ong unt uk be r pr e s t a s i a t a u me nye r a hka n ha s i l pr oduks i
ya ng s e be s a r - be s a r nya da n me ng- upgr a de di r i nya unt uk ke pe r l ua n pr e s t a s i a t a u pr oduks i . . .
[dan seterusnya, alinea lain untuk kemudian disambung dengan alinea yang terakhir dan diberi catatan superskrip footnote]
. . . Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh sistem upah menurut besarnya produksi adalah
bagaimana mengubah jasa-jasa ke dalam satuan produksi atau bagaimana mengukur pekerjaan-
pekerjaan yang hasilnya tidak dapat langsung
dihitung . . .2
7.15 Paraphrase Pendek
Paraphrase yang terdiri dari satu alinea atau kurang dinamakan paraphrase pendek. Praktek penulisan yang disarankan ialah sebaiknya
jika diadakan paraphrasing, satu alinea penuh disediakan semata-mata untuk paraphrase, tidak dicampur dengan pendapat sendiri. Akan lebih
baik lagi jika paraphrase dalam alinea itu hanya berasal dari satu sumber, walaupun kalau perlu alinea-alinea yang pendek. Akan tetapi
jika ide, pendapat, atau kesimpulan yang dikutip dari beberapa sumber sangat mirip satu sama lain, maka akan menimbulkan alinea kutipan-
kutipan yang tunggal nada apabila masing-masing sumber dikutip dalam alinea-alinea yang terpisah-pisah. Dan beberapa paraphrase yang
tunggal-nada berturut-turut akan menimbulkan kesan yang kurang baik. Untuk menghindari hal-hal semacam itu maka beberapa ide, pendapat,
atau kesimpulan yang sama dapat di-paraphrased dalam satu alinea saja
50 dengan menyebutkan sumbernya dalam satu footnote, walaupun yang
dikutip lebih dari dua sumber. Contohnya : Di dunia ini tidak ada sesuatu yang mutlak
kecuali ketidak mutlakan sendiri. Emory dan Russel pun berpendapat bahwa bahkan dalam ilmu
pengetahuan alam tiada sesuatu yang bersifat
mutlak . . .3
3 Emory, W.C. 1946. History of Mathemathics. The Eastern Press., Atlanta. p.261; dan Russel, T. 1949. The Philosophy of Science. Evan
Robert and Son., London. pp.126-129.
Untuk menonjolkan pendapat-pendapat yang kontras mungkin penulis ingin menjajarkan dua pendapat atau lebih dalam satu alinea.
Jika demikian maka justeru memisahkan pendapat-pendapat itu dalam alinea-alinea yang terpisah menjadi kurang tepat. Pendapat-pendapat itu
dikemukakan saja dalam satu alinea, akan tetapi footnotenya dipisahkan satu dari yang lain. Contohnya :
Jehoda berpendapat bahwa practice effect akan mengangkat korelasi.4 Sutrisno Hadi tidak
sependapat dengan Jehoda. Jika perubahan score terjadi secara teratur karena practice effect
maka korelasinya tidak akan berubah, sedangkan perubahan score terjadi dengan tidak teratur
maka korelasinya akan menurun.5
4 Jehoda, M., Deutsch, M., dan Cock, S.W. 1958. Research Methodes In Relation. The Dryden Press, New York. pp.1101-1102.
5 Hadi, S. 1968. Metodologi Research. Jajasan Penerbitan FIP-IKIP, Jogjakarta. p.139.
Superskrip footnote dalam teks paraphrase tersebut dalam contoh di atas boleh juga diletakkan langsung di belakang nama penulis
sumbernya. Apabila penulis Tugas Akhir ingin mengkonstruksi beberapa
hasil penelitian yang komplementer satu sama lain bukan tunggal nada,
51 tetapi saling melengkapi maka ia dapat menyusun penemuan itu dalam
satu alinea. Misalnya : Dalam suatu studi ditunjukkan bahwa perubahan
dari sistem upah harian menjadi sistem bonus telah menaikkan produksi sebesar 46 per sen,
dan perubahan dari sistem bonus itu ke dalam sistem upah potongan telah meningkatkan lagi
produksi sebanyak 30 per sen, sehingga dari sistem upah harian ke sistem upah potongan
seluruhnya dapat menaikkan produksi hampir 100
persen.6 Akan tetapi perubahan semacam itu biasanya mendapat oposisi dari kelompok
karyawan yang kurang mengerti arti dan manfaat dari rencana perubahan itu,7 dan kelompok-
kelompok yang besar biasanya memberikan oposisi yang lebih besar daripada kelompok kecil.8
Nyata dari contoh di atas bahwa pendapat-pendapat yang dikutip bukanlah pendapat-pendapat yang tunggal nada, tetapi pendapat-
pendapat yang saling melengkapi, sehingga jika dikonstruksi secara baik dapat menjadi suatu kebulatan yang lebih besar artinya tanpa
mengganggu kelancaran uraian. Tentu saja footnotenya harus terpisah- pisah.
7.16 Kutipan Langsung