58
7.20 Membuat Footnote
Kata footnote telah kerap kali disebut-sebut di depan tadi. Pada umumnya kata footnote diartikan sebagai catatan yang dibuat di bagian
bawah halaman. Karena itu footnote dapat diterjemahkan dengan catatan kaki atau catatan bawah.
Jika seorang penulis mengutip suatu sumber, ia wajib mencantumkan sumber kutipan itu. Pencantuman sumber kutipan ini
dilakukan di dalam footnote. Kewajiban ini akan memenuhi dua fungsi normatif etik, yaitu : 1 untuk memenuhi etik kesarjanaan, dan 2
untuk menyatakan penghargaan atas karya orang lain. Walaupun ilmu pengetahuan menjadi milik umat manusia, namun telah menjadi
kesusilaan kesarjanaan untuk menyatakan secara jujur bahwa suatu ide, pendapat, atau kesimpulan dipinjam dari pihak lain atau sumber lain.
Kecuali itu ide, pendapat, atau kesimpulan suatu penelitian adalah hasil karya penting setelah melalui bermacam-macam kesulitan. Adalah
sudah semestinya bilamana seorang penulis memberikan penghargaan kepada orang lain yang sudah bekerja keras, yang buah karyanya ia
pinjam untuk bahan pembahasan dalam Tugas Akhir.
Kecuali fungsi normatif etik itu, masih ada beberapa fungsi material teknis yang dapat dipenuhi oleh pembuatan footnotes. Fungsi-
fungsi yang dimaksud ialah : Untuk mendukung validitas karya sendiri. Tiap-tiap pernyataan
ilmiah harus valid. Kadar validitas sangat tergantung kepada kejituan dan ketelitian daripada bukti-bukti atau fakta-fakta yang menjadi
landasan pernyataan itu. Bukti-bukti atau fakta-fakta itu perlu dikemukakan dalam teks atau dalam footnote, atau dalam dua-duanya.
Baik dikemukakan dalam teks maupun dalam footnote, sumber dari bukti-bukti atau fakta-fakta itu harus dikemukakan dalam suatu catatan
yang langsung disajikan dalam halaman dimana bukti-bukti atau fakta- fakta itu dijadikan dasar landasan pembahasan atau pernyataan. Dengan
demikian suatu pernyataan ilmiah, berbeda dengan pernyataan umum sehari-hari, merupakan pernyataan yang mempunyai dasar kenyataan
dan kebenaran yang kuat.
59 Sebagai tempat untuk memperluas pembahasan. Jika oleh
sesuatu pertimbangan suatu bahan dirasa tidak layakdisajikan dalam teks, maka bahan itu dapat ditempatkan dalam footnote. Pertimbangan
itu misalnya karena bahan yang dimaksud dipandang tidak terlalu relevan dengan pokok pembicaraan, tetapi mau dibuang sangat sayang,
karena masih ada sangkut pautnya yang erat dengan pokok pembicaraan itu, walaupun tidak terlalu erat. Atau jika bahan keterangan yang dimuat
dalam footnote itu dimasukkan ke dalam teks, ia akan terlalu banyak menyimpangkan perhatian pembaca dari persoalan-persoalan yang
sangat pokok atau akan mengganggu kelancaran jalannya uraian. Misalnya untuk bahan perbandingan, dalam footnote dapat diterangkan :
Pada tahun yang lampau peminat hanya berjumlah 79 orang. Jadi untuk tahun ini peminatnya telah bertambah hampir empat kali lipat.
Untuk referensi silang. Footnote sebagai referensi silang atau dalam bahasa Inggrisnya disebut cross-reference, akan menunjukkan
kepada pembaca di bagian atau halaman mana persoalan yang sama dibicarakan juga dalam Tugas Akhir. Biasanya dalam footnote referensi
silang cukup disebutkan saja Lihat halaman 24, atau Lebih lanjut periksa halaman 106.
Sebagai tempat kutipan. Kadang-kadang suatu kutipan hanya ditempatkan dalam footnote. Ini dapat digabungkan dengan fungsi yang
kedua, sehingga suatu keterangan dalam footnote disertai sumber dari bukti-bukti untuk memperkut keterangan itu. Aturan menuliskan kutipan
dalam footnote mengikuti sepenuhnya aturan menuliskan kutipan dalam teks.
Sebagai petunjuk sumber. Penyebutan sesuatu sumber dalam footnote akan menyediakan petunjuk yang langung ke arah sumb er yang
aseli dari suatu ide, pendapat, atau kesimpulan yang dirasa perlu untuk diuji kembali atau digali lebih dalam oleh pembaca. Seperti kita ketahui,
para sarjana kerap kali selalu didorong oleh intellectual curiositynya untuk bertanya-tanya dan menyelediki lebih dalam.
7.21 Unsur-Unsur Footnote