Mengutip dari Kutipan Mengutip Dalam Footnote

56 Dalam kutipan-kutipan langsung unsur ketelitian harus mendapat tekanan yang lebih beasr. Nama sumber dari bahan yang dikutip sama sekali tidak boleh salah eja. Demikian juga halnya dengan pernyataan-pernyataan kutipan : ejaannya, tanda-tanda tulisnya, kapitalisasinya, pendeknya segala sesuatunya kecuali beberapa penyimpangan-harus menunjukkan ketelitian yang setinggi-tingginya. Penulis Tugas Akhir boleh mengharapkan bahwa ia akan diminta membetulkan lebih dahulu atau ujiannya akan ditunda apabila ia kurang teliti dalam melakukan pengutipan-pengutipan. Kecuali ketepatan dan ketelitian yang akan sangat besar artinya bagi validita landasan-landasan fikiran yang digunakan dalam Tugas Akhir, satu segi tanggung jawab lainnya yang harus dipikul oleh pengutip adalah penerimaan atau penolakan terhadap bahan yang dikutip. Mengenai segi ini pertama-pertama perlu disebutkan bahwa apabila tidak ada ulasan apapun dari pihak pengutip, maka pengutip dipandang menyetujui penuh apa saja yang telah dikutipnya. Kedua, apabila bahan-bahan yang dikutip disajikan sebagai bahan untuk dikomparasikan dengan bahan lain, maka harus ada kesimpulan komparasinya. Ketiga, apabila pengutip menolak suatu pendapat atau argumentasi, dia wajib mengemukakan alasan atau counter argumentation daripada penolakannya. Keempat, ulasan dapat juga diberikan untuk menyetujui suatu pendapat yang dikutip. Dalam hubungan dengan validita suatu kesimpulan yang dikutip, perlu diminta perhatian bahwa penemuan-penemuan selalu berkembang terus oleh penelitian-penelitian yang diadakan terus- menerus. Ini mengingatkan kepada pengutip bahwa suatu kesimpulan penelitian dari seorang ahli ada kemungkinannya telah berubah, sehingga sebelum mengutip suatu kesimpulan yang sudah agak lama berselang, misalnya sampai sepuluh tahun yang lampau, pengutip menanyakan lebih dahulu kepada sumbernya tentang kemungkinan perubahannya. Seperti kita ketahui kesimpulan-kesimpulan penelitian banyak terdapat dalam research journals.

7.18 Mengutip dari Kutipan

Mengutip dari kutipan harus dihindari sebanyak mungkin. Dalam keadaan sangat terpaksa--misalnya karena sumber yang aseli 57 sudah beberapa kali diusahakan ternyata tidak berhasil--mengutip dari kutipan bukan suatu pelanggaran. Apabila seorang penulis Tugas Akhir terpaksa mengutip dari kutipan, pertama-tama harus menyadari bahwa ia bertanggung jawab atas kemungkinan ketidak tepatan dan ketidak telitian kutipan yang dikutip. Artinya ia tidak boleh melemparkan tanggung jawab ketidak telitian penulisan itu kepada sumber yang dikutipnya. Pada akhirnya ia sendirilah yang bertanggung jawab atas segala isi dari Tugas Akhirnya, termasuk ketidak benaran dan ketidak telitian sumber yang dikutipnya dan kutipannya sendiri. Kedua, pengutip wajib mencantumkan dalam footnote bahwa ia mengutip suatu sumber dari sumber yang kedua. Kedua sumber itu dituliskan dalam footnote sebagaimana tata tulis footnote yang berlaku, dengan dibubuhi keterangan dikutip dari.

7.19 Mengutip Dalam Footnote

Kutipan yang sangat panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran, tidak dalam teks. Dalam teks cukup disebutkan bahwa kutipan yang lengkap atau yang agak panjang terdapat dalam lampiran. Ada kemungkinan suatu kutipan yang agak panjang dirasa perlu tetap dicantumkan dalam bagian teks, tetapi untuk dijalin dirasa tidak cukup relevan. Dalam keadaan semacam itu kutipan yang agak panjang itu dapat dimasukkan dalam footnote. Adapun tata tulis untuk kutipan dalam footnote ialah : 1. Kutipan ditulis dengan jarak baris satu spasi tunggal 2. Antara alinea yang satu dengan alinea berikutnya diberi jarak satu spasi ganda atau dua spasi tunggal. 3. Kutipan diletakkan di antara tanda kutip : tanda kutip buka di depan alinea yang pertama dan tanda kutip tutup di belakang alinea yang terakhir. 4. Indensisasi tujuh ketukan untuk tiap-tiap baris pertama dari alinea baru. 5. Tidak dibuat garis tepi kutipan seperti kutipan langsung panjang dalam teks, tetapi tetap digunakan garis tepi teks sebagai garis tepinya. 58

7.20 Membuat Footnote