Latar Belakang Potential Non Tax Government Revenue from Fishing Levy in The North Sumatera Province

5 pukat udangfish net, pukat cincin, payanglampara, dan long line. Dari jumlah tersebut, sebagian besar kapal berukuran 10 – 30 GT berpangkalan atau berasal dari Kota Belawan Medan dan Sibolga Laporan Tahunan Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Utara, 2009.

1.2 Perumusan Masalah

Pemeriksaan fisik kapal penangkap ikan, alat penangkapan ikan danatau kapal pengangkut ikan perikanan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan Ditjen Perikanan Tangkap untuk melakukan verifikasi and konfirmasi kesamaan fisik kapal penangkap ikan tersebut terhadap surat-surat atau dokumentasi kapal yang diajukan permohonan ijin usaha penangkapan ikannya. Di samping itu, pemeriksaan fisik kapal, mesin dan alat tangkap juga digunakan untuk mengetahui ukuran kapal GT yang dapat dijadikan sebagai dasar penetapan besarnya nilai pungutan pengusahaan perikanan yang harus disetorkan pemohon kepada Ditjen Perikanan Tangkap sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP. Oleh sebab itu pemeriksaan fisik kapal penangkap ikan, alat penangkapan ikan danatau kapal pengangkut ikan perikanan berperan penting tidak saja untuk optimasi PNBP tetapi juga untuk menjamin kelestarian sumberdaya ikan. Pelaksanaan pemeriksaan fisik kapal penangkap ikan, alat penangkapan ikan danatau pengangkut ikan, khususnya untuk pengukuran kapal yang akan dijadikan dasar penetapan PNBP masih memiliki kelemahan karena adanya hasil pengukuran yang berbeda di antara data dokumen Surat Ukur Gross Akte kapal dan hasil pengukuran kapal yang dilakukan oleh petugas pemeriksa fisik kapal dari Ditjen Perikanan Tangkap. Kesalahan dalam menetapkan ukuran kapal dapat mengakibatkan kerugian Negara karena PNBP yang diterima menjadi lebih kecil. Oleh sebab itu perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk mengetahui sejauh mana kesalahan pengukuran tersebut terjadi, dan mengapa hal tersebut terjadi. Hasil penelitian akan dapat dipergunakan untuk upaya perbaikan pengukuran kapal dan lebih mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak PNBP. Penelitian tersebut mencakup analisis mengenai sistem pemeriksaan fisik kapal penangkap ikan 6 khususnya pengukuran Gross Tonnage kapal dan faktor-faktor yang mendukung bagi optimasi PNBP serta langkah-langkah strategis untuk pengembangan dan pembinaan ke depan. Adapun kerangka pendekatan masalah adalah seperti tertera pada Gambar 2. Gambar 2. Kerangka Pendekatan Masalah dalam Penelitian Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pungutan Perikanan di Provinsi Sumatera Utara Sebagaimana tertera dalam Gambar 2, pengukuran ulang GT kapal perikanan yang dilakukan oleh Dit.Jen. Perikanan Tangkap menghasilkan data yang berbeda dengan data yang ada pada gross akte kapal yang mengajukan izin. . Diperkirakan bahwa perbedaan tersebut timbul karena berbagai faktor yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi faktor masalah internal dan faktor masalah eksternal. Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui secara lebih rinci rangkaian permasalahan tersebut dan implikasinya jika hal tersebut tidak ditangani. Analisis yang dilakukan tersebut akan menghasilkan rekomendasi langkah-langkah aksi yang perlu dilakukan agar masalah yang merugikan negara yaitu belum optimalnya peroleh PNBP dapat dihilangkan atau diperkecil. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1 Menganalisis sistem dan mekanisme pemeriksaan dan pengukuran GT kapal penangkap ikan; Pengukuran kapal GT belum optimal Identifkasi masalah internal dan eksternal Efektifitas dan efisiensi pemeriksaan fisik dan dokumen kapal perikanan dan optimasi PNBP Analisis Masalah 7 2 Mengidentifikasi permasalahan yang menyebabkan terjadinya perbedaan data ukuran kapal penangkap ikan antara hasil pengukuran Dit. Jen. Perikanan Tangkap dengan data yang tertera pada dokumen Gross Akte kapal tersebut.; 3 Menghitung potensi hilangnya potensial loss PNBP dari perijinan usaha penangkapan ikan akibat perbedaan hasil pengukuran.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1 Menyediakan informasi obyektif yang dapat dipertimbangkan untuk menyempurnakan penerapan kebijakan Pemerintah perihal PNBP yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, khususnya yang berkaitan dengan pemeriksaan dan pengukuran kapal, sebagai upaya optimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak. 2 Menyediakan informasi obyektif bagi Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain untuk berpartisipasi menerapkan konsep PNBP secara benar untuk memudahkan penerapan pengelolaan perikanan sehingga tujuan pembangunan perikanan tercapai.

1.4 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan permasalahan yang dihadapi maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Terdapat perbedaaan ukuran GT kapal penangkap ikan di antara yang tertulis pada dokumen surat ukur kapal dan ukuran sebenarnya hasil pengukuran ulang. 2 Potensi PNBP dari perikanan tangkap lebih besar dari catatan perolehan selama ini.

1.5 Kerangka Pemikiran

Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP dari pungutan perikanan hingga kini belum optimal antara lain disebabkan oleh masalah dalam pelaksanaan pemeriksaan dan pengukuran GT kapal penangkap ikan. Hal tersebut antara lain disebabkan 8 belum adanya pemahaman yang sama tentang pentingnya data tersebut bagi pengelolaan perikanan walaupun sudah ada formulasi resmi tentang pengukuran GT kapal yang harus diterapkan oleh para petugas yang melakukan pengukuran. Untuk memahami permasalahan secara komprehensif maka perlu dilakukan identifikasi permasalahan baik internal maupun eksternal terhadap mekanisme dan prosedur pemeriksaan dan pengukuran GT kapal penangkap ikan yang selama ini telah dilaksanakan. Identifikasi dan analisis dilakukan terhadap: 1 dukungan peraturan perundangan yang melandasinya, 2 dukungan dan keterkaitan dengan mekanisme dan prosedur pemeriksaan dan pengukuran GT kapal secara keseluruhan, 3 dukungan dan keterkaitan sistem teknologi dan saranaprasarana yang digunakan, 4 dukungan dan keterkaitan pembinaan dan penyiapan sumberdaya manusia, serta dukungan dan keterkaitan dengan instansi terkait lainnya. Dari hasil analisis tersebut diharapkan ditemukan sistem pemeriksaan fisik dan pengukuran GT kapal penangkap ikan yang lebih optimal, efektif, efisien dan akuntabel dalam menunjang perolehan PNBP yang optimum. Adapun alur pemikiran penelitian digambarkan sebagaimana kerangka pemikiran penelitian pada Gambar 3. 9 Gambar 3. Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pungutan Perikanan di Provinsi Sumatera Utara Permasalahan PNBP belum Optimal Pemeriksaan fisik dan pengukuran GT Kapal 1. Pemahaman tentang formula pemeriksaan dan pengukuran GT belum seragam. 2 . Petugas kurang teliti 3 . Sistem dan prosedur belum berjalan baik 4 . Dukungan saranateknologi ANALISIS KONDISI SAAT INI Mekanisme dan Prosedur Pemeriksaan fisik dan pengukuran GT Kapal Dukungan keterkaitan Peraturan perundangan OPTIMASI PNBP - Efisiensi - Efektif - Akuntabel Dukungan keterkaitan Teknologi, dan SDM Dukungan keterkaitan daerahinstansi terkait Dukungan keterkaitan Mekanisme dan prosedur pemeriksaan fisik kapal REKOMENDASI Dukungan keterkaitan Peraturan perundangan