Kewenangan Pengelolaan Laut Potential Non Tax Government Revenue from Fishing Levy in The North Sumatera Province

18 Gambar 5. Pengukuran Lebar Kapal Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor 5299DPT-2PL.340.D2XII09 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan fisik kapal penangkap ikan, alat penangkapan ikan danatau kapal pengangkut ikan, disebutkan bahwa pemeriksaan fisik kapal penangkap ikan, alat penangkapan ikan danatau kapal pengangkut ikan adalah pemeriksaan terhadap dimensi kapal, merek dan nomor mesin kapal, jumlah dan volume palka, serta jenis dan ukuran alat penangkapan ikan. Selanjutnya disebutkan ruang lingkup pemeriksaan adalah 1 kapal penangkap ikan, alat penangkapan ikan danatau kapal pengangkut ikan berbendera Indonesia, dan 2 kapal pengangkut ikan berbendera asing yang disewa. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.62005 tentang Pengukuran Kapal disebutkan terdapat dua jenis pengukuran yaitu 1 pengukuran dalam negeri, untuk kapal panjang 24 m dan 2 pengukuran international, untuk kapal dengan panjang 24 m dan panjang 24 m atas permintaan pemilik. Metode pengukuran dalam negeri untuk Gross Tonnage GT dengan menggunakan rumus : 19 Metode Pengukuran Dalam Negeri : Tonase Kotor Gross TonnageGT, dihitung menggunakan rumus : 1. GT = 0,25 x V Dimana V = Σ Volume = Volume ruangan di bawah geladak V1 Ditambah Volume ruangan di atas geladak atas V2 yang tertutup sempurna berukuran ≤ 1 m 3 . V = V1 + V2 2. Vol ruangan dibawah geladak atas, dihitung mengunakan rumus : V1 = p x l x d x f Dimana f = 0,85 untuk kapal dengan bentuk dasar rata tongkang 0,70 untuk kapal dengan bentuk dasar agak miring dari tengah kesisi kapal KM 0,50 untuk kapal layar atau kapal layar motor. Volume ruangan tertutup di atas geladak utama V2 = l x b x d Dimana l = panjang ruangan b = lebar rata-rata d = tinggi rata-rata 3. NT Net Tonnage, dihitung menggunakan : NT = 30 x GT Berikut adalah cara menghitung volume ruangan di bawah dan di atas seluruh kapal V1 dan V2 Volume ruangan di bawah geladak atas, dihitung dengan menggunakan rumus : V 2 V2 V 1 V 2 V2 V 1 = p x l x d x f f = 0,50 untuk KLM PLM 0,70 Untuk KM 0,85 untuk Tongkol.