Iklim Strategi Pengembangan Ecovillage Secara Berkelanjutan Di Das Citarum Hulu, Jawa Barat
24
Tabel 7 Sebaran jumlah penduduk di Das Citarum Hulu
KabKota, Sub Das Jumlah
Laki-Laki Jumlah
Wanita Jumlah
Penduduk Jumlah
Keluarga Jumlah
Keluarga Petani
Kab. Bandung 2,164,000
2,102,596 4,266,596
1,239,053 222,912
Sub Das Cikapundung 202,911
194,901 397,812
111,628 14,810
Sub Das Ciminyak 20,084
19,287 39,371
12,454 5,722
Sub Das Cirasea 412,448
402,330 814,778
242,121 46,462
Sub Das Cisangkuy 320,779
314,173 634,952
191,659 50,311
Sub Das Citarik 840,043
815,553 1,655,596
476,514 66,042
Sub Das Ciwidey 367,735
356,352 724,087
204,677 39,565
Kab. Bandung barat 183,924
178,292 362,216
99,187 26,813
Sub Das Cihaur 34,466
34,562 69,028
18,035 2,644
Sub Das Cikapundung 110,299
106,034 216,333
61,092 18,732
Sub Das Ciminyak 24,377
23,473 47,850
12,662 3,284
Sub Das Ciwidey 14,782
14,223 29,005
7,398 2,153
Kab. Garut 73,871
70,996 144,867
40,605 17,817
Sub Das Cirasea 21,649
20,718 42,367
12,135 5,272
Sub Das Citarik 52,222
50,278 102,500
28,470 12,545
Kab. Sumedang 160,579
156,664 317,243
91,246 29,034
Sub Das Cikapundung 6,498
6,260 12,758
3,675 2,400
Sub Das Citarik 154,081
150,404 304,485
87,571 26,634
Kota Bandung 1,001,904
972,491 1,974,395
502,518 27,945
Sub Das Cikapundung 792,909
767,048 1,559,957
396,445 21,779
Sub Das Citarik 208,995
205,443 414,438
106,073 6,166
Kota Cimahi 164,388
161,024 325,412
87,960 2,439
Sub Das Cihaur 18,860
19,218 38,078
10,312 176
Sub Das Cikapundung 145,528
141,806 287,334
77,648 2,263
Grand Total 3,748,666
3,642,063 7,390,729
2,060,569 326,960
Sumber : BPLHD 2014
Perkembangan Penduduk di DAS Citarum hulu terus tejadi kenaikan pertumbuhan penduduk sepanjang tahunnya. Penduduk di Cekungan Bandung
tumbuh pada kisaran 3 pertahun, sebagai pengaruh migrasi ke daerah dengan pertumbuhan yang cepat. Hal ini dapat dipahami bahwa DAS Citarum telah
memberikan peluang kerja bagi pencari kerja karena sebagian wilayahnya merupakan daerah urban dan banyak tumbuhnya Industri yang merangsang dan
mendorong kehadiran para pendatang migran dari desa ke perkotaan. Sehingga jumlah penduduk terus mengalami peningkatan di Kawasan DAS Citarum hulu di
Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang. Keempat daerah ini merupakan potensi daerah industri sehingga dengan demikian
akan sangat menambah beban dan tekanan jumlah penduduk di DAS Citarum.
Menurut Boer 2003, di Citarum hulu telah bertambah luas areal pemukiman dan industri sebesar 47.3 sebagai akibat tekanan penduduk yang semakin
meningkat di Citarum KM hulu. Pembangunan industri perumahan dan urban telah
25 memberikan dampak terhadap degradasi lahan di area tangkapan air dan kualitas air
Citarum seperti perkembangan industri perumahan di beberapa Kecamatan Dayeuh Kolot, Kecamatan Cicalengka, Kecamatan Majalaya, Cikancung dan beberapa
kecamatan lainnya yang hampir sepanjang tahun terus mengalami peningkatan. Sehingga hal ini akan sangat mempengaruhi terhadap kerapatan penduduk di
Kabupaten Bandung sebagai salah satu wilayah administrasi Citarum hulu yang cukup tinggi. Pada tahun 1997 kerapatan pendudukan di wilayah Kabupaten
Bandung sebesar 1263,965 jiwakm
2
yang diperkirakan pada tahun 2020 meningkat sebesar 20.5 . Tingginya kebutuhan akan lahan berakibat secara langsung pada
konversi lahan yang ada di areal tersebut sebagai konsekuensi logis terhadap pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat menunjukkan semakin sedikitnya areal
resapan air sebagai fungsi utama daerah hulu.
Tekanan penduduk dan aktivitas ekonomi yang terus meningkat telah menyebabkan perubahan penggunaan lahan dan air. Indikasi kerusakan ini dapat
dirasakan dengan semakin menurunnya debit ekstrem minimum dan meningkatnya debit ekstrem maksimum serta meningkatnya nilai koefisien run off air Widiati
1998, sehingga menimbulkan fenomena banjir dan kekeringan yang merugikan bagi penduduk. Meningkatnya aktivitas pemukiman dan industri serta aktivitas
penduduk lainnya juga telah menimbulkan permasalahan khususnya terhadap kualitas air Citarum.
Dampak pertambahan penduduk dan industri di Kawasan DAS Citarum hulu telah menimbulkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan DAS Citarum
hulu. Aktivitas ekonomi ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten
Sumedang. Namun demikian jika tidak dilakukan dengan konsisten terhadap berbagai penggunaan lahan dan perijinan dari pemerintah terhadap pendirian
industri tentu hal ini akan berdampak negatif terhadap lingkungan.
Tingginya tekanan kependudukan ini menyebabkan terjadinya peningkatan lahan kritis akibat perubahan tata guna lahan sehingga Citarum termasuk DAS
utama di Jawa Barat yang memiliki luasan lahan kritis yang tinggi. WS Citarum telah rusak akibat penggundulan lahan serta pencemaran industri dan rumah tangga
yang berdampak terhadap terjadinya bencana banjir, kekeringan, dan menurunnya kualitas air di sepanjang sungai Citarum. Di Jawa Barat, khususnya di DAS
Citarum hulu dengan tumbuh dan berkembangnya kegiatan industri dan jumlah penduduk yang sangat besar, tingkat konsumsi airnya adalah yang terbesar di pulau
Jawa dan air buangannya telah menimbulkan berbagai kasus pencemaran sungai Citarum dan anak-anak sungainya.
Pengembangan Ecovillage di DAS Citarum Hulu
Pengembangan ecovillage di DAS Citarum Hulu bertujuan untuk merubah pola pikirprilaku masyarakat dengan menumbuhkan kesadaran dan memberikan
wawasan masyarakat tentang lingkungan hidup yang lestari. Keikutsertaan dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan pengembangan
ecovillage karena masyarakat yang akan merasakan hasil dari kegiatan. Menurut Cohen dan Uphoff 1977, tahap pelaksanaan merupakan tahap terpenting dalam
pembangunan, sebab inti dari pembangunan adalah pelaksanaannya. Selain itu