III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kawasan Gedebage di timur Kota Bandung yang terletak di antara 107
36’ Bujur Timur dan 60 55’ Lintang Selatan. Lokasi
Kota Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, dan perekonomian. Hal tersebut dikarenakan Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan yaitu
dari sebelah Barat - Timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara dan dari sebelah Utara - Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah
perkebunan Subang dan Pangalengan. Adapun waktu penelitian dilakukan pada rentang waktu bulan Juli-Oktober 209.
3.2. Jenis dan Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder seperti pendapatan daerah berupa pertumbuhan ekonomi daerah, produk domestik
regional bruto PDRB, kependudukan dan ketenagakerjaan., kondisi geografis, demografis yang dikumpulkan dari instansi terkait, yaitu BPS Kota Bandung,
Pemerintah Kota Bandung, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah BAPEDA, dan Dinas Tenaga Kerja.
3.3. Metode Analisis Data 3.3.1 Analisis Model Pengembangan Kawasan
Desain sistem pengembangan Pusat Primer Gedebage merupakan alam bentuk interaksi antar sub model ketersediaan ruang kawasan Gedebage
lingkungan berupa model pemanfatan lahan dan model kondisi RTH Kota Bandung, sub model dinamika penduduk, dan sub model ekonomi dalam bentuk
penghitungan PDRB Kota Bandung. Adapun formulasi model untuk analisis model pengembangan Kawasan Pusat Primer Gedebage terdiri dari :
a. Luas_Pemanfatan_Lahan_Kotat = Luas_Pemanfatan_Lahan_Kotat - dt +
Penambahan_Luas_Pemanfatan_Lahan_Kota dtINIT Luas_Pemanfatan_Lahan_Kota
b. RTH_Kotat = RTH_Kotat - dt + Penambahan_RTH_Kota - Pengurangan_RTH_Kota dtINIT RTH_Kota
c. Penduduk t = Pendudukt - dt + Penambahan_Pddk - Pengurangan_Pddk dtINIT Penduduk
d. PDRB_KOTAt = PDRB_KOTAt - dt + Penambahan_PDRB dtINIT PDRB_KOTA
Setelah dilakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang terlibat dalam formulasi model 1 Luas Pemanfatan Lahan Kota, 2 Luas RTH, 3
Dinamika Penduduk, dan 4 PDRB Kota, kemudian ditentukan hubungan yang logis antar variabel tersebut. Dari hubungan variabel-variabel yang terlibat itu
dapat ditentukan apakah hubungannya bersifat positif atau negatif. Dengan demikian dapat dibangun hubungan dalam bentuk alur berpikir seperti yang
terlihat dari Gambar 2 dan. Dari alur berpikir yang ada, maka dibuat suatu causal loop untuk selanjutnya dilakukan analisis dengan melakukan simulasi dengan
menggunakan alat bantu software Stella versi 9.0.2 Program Stella merupakan perangkat lunak yang berbasis flow chart yang handal dalam membuat pemodelan
sistem dinamik baik dalam prosesnya maupun dalam melakukan simulasi.
PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT
PRIMEG GEDEBAGE KESEMPATAN
KERJ A PERTUMBUHAN
EKONOMI
PEMBAGIAN LAHAN PPG
PENGANGGURAN INVESTASI
PENDPATAN PER KAPITA
PENDUDUK
PERUBAHAN PENDUDUK
Gambar 2 Alur Berpikir Dampak Pengembangan Pusat Primer Gedebage Terhadap Pembangunan Ekonomi Kota Bandung Melalui
Pendekatan Sistem Dinamik
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa dalam sistem pengembangan kawasan Pusat Primer Gedebage ada pengaruh positif dan negatif. Pengaruh
positif antara lain terhadap pendapatan per kapita serta PDRB. Pengaruh negatif dapat terjadi apabila perencanaan pengembangan Pusat Primer Gedebage kurang
baik dalam pengelolaannya terutama masalah laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkontrol dapat berpengaruh negatif terhadap keseimbangan penduduk di
kawasan Gedebage. Selain itu pula dapat dilihat akan adanya faktor pendukung berhasilnya sistem pengembangan kawasan Pusat Primer Gedebage antara lain
adalah ketersediaan ruang di kawasan Gedebage. Oleh karena itu dari Gambar 2 menunjukkan bahwa sistem pengembangan kawasan Pusat Primer Gedebage
memiliki hubungan sebab akibat causal loop yang luas dan beragam yang ditunjukkan dalam bentuk perubahan yang terjadi dalam subsistem yang
tergambar dalam setiap model akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Selanjutnya dilakukan pemodelan yang merupakan abstraksi dari sebuah
objek atau situasi aktual Eriyatno, 1999. Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah menghubungkan peubah-peubah apa yang penting
dan tepat. Penemuan peubah tersebut sangat erat hubungannya dengan pengkajian hubungan-hubungan yang terdapat diantara peubah-peubah. Teknik kuantitatif
dan simulasi digunakan untuk mengkaji keterkaitan antar peubah dalam sebuah model.
3.3.2 Skenario Model
Dengan keterbatasan data yang mungkin didapat, maka model yang direncanakan berdasarkan beberapa asumsi kondisi yang diharapkan dalam model.
Adapun asumsi yang dimaksud menyangkut realisasi dan harapan yang terjadi dalam aspek investasi dan Ruang Terbuka Hijau yang ada di dalam
pengembangan Pusat Primer Gedebage dan pembangunan ekonomi Kota Bandung yang diimplementasikan ke dalam model skenario sebagai berikut, yaitu :
a. Skenario konservatif Skenario 1, dimana pengembangan Pusat Primer Gedebage berjalan sesuai dengan investasi.
b. Skenario optimis Skenario 2, dimana pengembangan Pusat Primer Gedebage berjalan sesuai dengan investasi yang direncanakan.
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografi dan Administrasi