6.3 Simulasi Model Pengembangan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung
Proses selanjutnya dalam pengembangan model pengembangan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung adalah membangun suatu formula model dan
simulasi model sebagai upaya untuk mengkonversikan kontruksi logis yang ditunjukkan oleh tiga subsistem yang selanjutnya dilakukan simulasi melalui
perangkat program stella versi 9. Adapun simulasi model menggunakan kurun waktu 25 tahun 2009-2034.
1. Subsistem Penduduk
Dalam simulasi model penduduk perubahan kependudukan dipengaruhi oleh natalitas, mortalitas dan migrasi yang berfungsi sebagai converter yang dapat
merubah jumlah penduduk dalam tahun simulasi. Dalam aspek kependudukan ini formulasi model yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Pendudukt = Penduduk t - dt + Penambahan_Pddk - Pengurangan_Pddk dtINIT Penduduk = 2374198 Jiwa
b. Penambahan_Pddk = Penduduklaju_masuk+ Penduduk laju_kelahiran
c. Pengurangan_Pddk = Penduduk laju_keluar+ Penduduk laju_kematian
d. laju_kelahiran = persen per tahun e. laju_keluar = persen per tahun
f. laju_kematian = persen per tahun g. laju_Masuk = persen per tahun
Adapun hasil simulasi mengenai jumlah penduduk secara lengkap dapat dilihat dalam Gambar 11 dan Tabel 14.
Berdasarkan Gambar 11 dan Tabel 15 dapat dilihat adanya kecenderungan dari keadaan penduduk Kota Bandung pada masa lampau yang
memiliki laju kelahiran 1.91 persen per tahun dan laju masuk sebesar 1.45 persen, maka jumlah penduduk pada tahun simulasi model Pengembangan Pusat Primer
Gedebage mengalami kenaikan pada tahun simulasi 2034 yang ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk menurun menjadi rata-rata 1,61 persen dibandingkan
dengan saat ini, padahal laju pertumbuhan penduduk Kota Bandung dalam kurun waktu 2005-2009 selalu mengalami peningkatan yang dimulai dengan laju
pertumbuhan penduduk yang paling rendah di tahun 2005 sebesar 1,14 persen hingga 1,90 persen di tahun 2009.
Perubahan penduduk hasil simulasi ini jika dibandingkan dengan target perubahan penduduk yang dicanangkan oleh pemerintah Kota Bandung adalah
relevan karena pemerintah kota dalam jangka panjang hingga tahun 2034 menargetkan penurunan laju pertumbuhan penduduk terutama dengan menekan
tingkat mortalitas dan natalitas sebagai penyumbang yang paling signifikan dalam perubahan kependudukan sehingga laju pertumbuhan penduduk ada dikisaran
1,00-1,750 persen Dinkes Kota Bandung, 2009. Oleh karena itu dengan perubahan kependudukan dalam model ini, maka yang paling diuntungkan adalah
pemerintah kota karena model ini dapat diterima dalam upaya menekan tingkat pertumbuhan penduduk.
10:20 PM Wed, Aug 17, 2011 GRAFIK PENDUDUK
Page 1 0.00
6.25 12.50
18.75 25.00
Y ears 1:
1: 1:
2200000 2950000
3700000 1: PENDUDUK
1 1
1 1
Gambar 11. Grafik Hasil Simulasi Subsistem Penduduk Tabel. 15 Hasil Simulasi model pengembangan Pusat Primer Gedebage
Subsistem Penduduk 2009-2034
Tahun ke Jumlah Penduduk Jiwa
2.374.198 1
2.423.413 2
2.472.628 3
2.521.843 4
2.571.058
5 2.620.273
6 2.669.488
7 2.718.703
8 2.767.918
9 2.817.133
10 2.866.348
11 2.915.563
12 2.964.778
13 3.013.993
14 3.063.208
15 3.112.423
16 3.161.638
17 3.210.853
18 3.260.068
19 3.309.283
20 3.358.498
21 3.407.713
22 3.456.928
23 3.506.143
24 3.555.358
25 atau 2034 3.604.573
Sumber : Data diolah Tahun 2011
2. Subsistem Lahan
Untuk menganalisis
subsistem lahan
dalam simulasi
model pengembangan Pusat Primer Gedebage maka yang dihitung adalah perubahan
yang terjadi dalam variabel luas pemanfatan lahan di Kota Bandung. Adapun yang dimaksud dengan pemanfatan lahan dari hasil model pengembangan Pusat Primer
Gedebage adalah lahan yang digunakan untuk perumahan, kegiatan industri dan kegiatan jasa yang berjumlah 11.606 Ha. Dalam subsistem lahan model
pengembangan Pusat Primer Gedebage, maka formulasi model yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Luas_Pemanfatan_Lahan_Kotat = Luas_Pemanfatan_Lahan_Kotat - dt +
Penambahan_Luas_Pemanfatan_Lahan_Kota dtINIT Luas_Pemanfatan_Lahan_Kota = 11606 Ha
b. Penambahan_Luas_Pemanfatan_Lahan_Kota = Luas_Pemanfatan_Lahan_Kota+Luas_Lahan_Kawasan_PPGPe
rsen_Luas_Lahan_Kawasan Lanjutan Tabel 15
c. Luas_Lahan_Kawasan_PPG = 712.3 Ha d. Persen_Luas_Lahan_Kawasan= persen
Adapun hasil simulasi mengenai luas pemanfatan lahan di Kota Bandung dalam model pengembangan Pusat Primer Gedebage secara lengkap dapat dilihat
dalam Gambar 12 dan Tabel 16.
10:24 PM Wed, Aug 17, 2011 GRAFIK LUAS PEMANFATAN LAHAN KOTA
Page 1 0.00
6.25 12.50
18.75 25.00
Y ears 1:
1: 1:
11500 12750
14000 1: Luas Pemanf atan Lahan Kota
1 1
1 1
Gambar 12 Grafik Hasil Simulasi Tingkat Pemanfaatan lahan Kota Bandung Dari Gambar 14 dan Tabel 16 menunjukkan bahwa penggunaan lahan
industri, perumahan dan jasa meningkat pada tahun simulasi dari 69,73 persen menjadi 80.73 persen atau 13,506 Ha pada tahun 2034. Ini menunjukkan bahwa
lahan kosong bisa berbentuk sawah, tegalan ataupun ruang kosong yang tersedia di Kota Bandung pada tahun 2034 hanya 19.27 persen atau 3.223,87 Ha. Hal ini
menunjukkan bahwa intensitas kegiatan yang terjadi di kawasan Pusat Primer Gedebage akan mendesak lahan kosong bisa berbentuk sawah, tegalan ataupun
ruang kosong yang tersedia di Kota Bandung saat ini sebesar 11,36 persen dari lahan kosong yang ada pada saat ini bahkan jika simulasi diperpanjang rentang
waktunya, maka 68 tahun yang akan datang semua lahan yang ada di Kota Bandung akan termanfaatkan ke dalam tiga lahan peruntukkan yaitu lahan yang
digunakan untuk perumahan, kegiatan industri dan kegiatan jasa. Kondisi ini sebenarnya telah diantisipasi oleh Pemerintah Kota Bandung
yang sangat memperhatikan akan keterbatasan lahan yang ada dengan intensitas kegiatan yang dilakukan masyarakat menyangkut penggunaan lahan untuk
perumahan, kegiatan industri dan kegiatan jasa di antaranya pemanfaatan lahan perumahan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah RPJM 2008-2013 yang mengarahkan pembangunan perumahan kearah vertikal apartemen dan rumah susun, pengendalian pertumbuhan penduduk
dengan lebih mengintensifkan program Keluarga Berencana KB dengan program kemandirian ber-KB dan peningkatan keikutsertaan pria dalam ber-KB.
Selain itu untuk kenyamanan masyarakat kota, maka target Ruang Terbuka Hijau RTH yang saat ini 2008 sebesar 8,7 persen akan ditingkatkan pada tahun 2013
sebesar 16 persen dari total luas lahan yang ada di Kota Bandung 16,730 Ha. Tabel 16 Hasil Simulasi model pengembangan Pusat Primer Gedebage
Subsistem Lahan 2009-2034
Tahun ke Pemanfatan
Lahan Kota Ha Proporsi Pemanfatan
Lahan Terhadap Lahan yang Tersedia persen
0 saat ini 11.606
69,37 1
11.682 69,83
2 11.758
70,28 3
11.834 70,74
4 11.910
71,19 5
11.986 7164
6 12.062
72,10 7
12.138 72,55
8 12.214
73,01 9
12.290 73,46
10 12.366
73,92 11
12.442 74,37
12 12.518
74,82 13
12.594 75,28
14 12.670
75,73 15
12.746 76,19
16 12.822
76,64 17
12.898 77,10
18 12.974
77,55 19
13.050 78,00
20 13.126
78,46 21
13.202 78,91
22 13.278
79,37 23
13.354 79,82
24 13.430
80,27 25 atau 2034
13.506 80,73
Sumber : Data diolah Tahun 2011
3. Subsistem Ekonomi
Untuk menganalisis subsistem ekonomi dalam simulasi model pengembangan Pusat Primer Gedebage maka yang dihitung adalah perubahan
PDRB Atasa Dasar Harga Konstan Kota Bandung tahun 2000. Dalam subsistem model pengembangan Pusat Primer Gedebage, maka formulasi model yang
digunakan adalah sebagai berikut : a. PDRB_KOTAt = PDRB_KOTAt - dt + Penambahan_PDRB
dtINIT PDRB_KOTA = 26,978,909 Milyar b. Penambahan_PDRB =
PDRB_KOTA+Laju_PDRBProdIndustri+ProdJasa+ProdLain +Laju_PDRBInvestasi_Kota
c. Laju_PDRB = persen d. ProduktivIndustri = Milyar per tahun
e. ProduktivJasa = Milyar per tahun f. ProduktivLain = Milyar per tahun
g. Investasi_Kota = Triliun per tahun Adapun hasil simulasi mengenai subsistem ekonomi di Kota Bandung
dalam model pengembangan Pusat Primer Gedebage secara lengkap dapat dilihat dalam Gambar 13 dan Tabel 17.
Berdasarkan Gambar 13 dan Tabel 17 dan dengan melihat nilai PDRB Kota Bandung Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 dengan laju
pertumbuhannya 7,85 persen, maka dari hasil simulasi nilai PDRB terlihat adanya kenaikan PDRB kota. Kondisi relevan dengan teori bahwa investasi merupakan
stimulus bagi peningkatan PDRB Blanchard, 2006. Dengan nilai investasi saat ini yang masuk ke kawasan Pusat Primer Gedebage sebesar Rp. 500,85 Milyar
dari yang direncanakan sebesar Rp. 11,945 Triliun mengakibatkan kenaikan PDRB kota untuk tahun simulasi 2034
.
Dengan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000 pada saat ini Rp 26,98 Triliun maka pada tahun simulasi
2034 dengan model ini PDRB Kota berubah menjadi Rp. 86,25 Triliun. Adapun investasi yang saat ini masuk ke kawasan Pusat Primer
Gedebage baru sebatas investasi untuk biaya infrastruktur yang tidak
menghasilkam volume produksi ekonomi karena kawasan Pusat Primer Gedebage ini merupakan kawasan baru yang direncanakan pembangunannya sejak tahun
2004 dan pelaksanaannya baru dapat menyelesaikan pekerjaan sebesar 10,18 persen. Nilai ini diperoleh dari hasil capaian kemajuan pekerjaan pada tahun 2009
sebesar 6,18 persen ditambah dengan kondisi pembangunan pada tahun 2008 yang sudah mencapai 4 persen. Nilai tersebut merupakan kontribusi dari pembangunan
jembatan, terowongan dan saluran di kawasan Pusat Primer Gedebage pada tahun 2009 sebesar 3,18 persen serta realiasi dari persiapan dan pembangunan fisik
sampai akhir 2009 sebesar 3 persen yang meliputi Detail Enginering Design DED, manajemen kontruksi, penyusunan Amdal, serta pelelangan pembangunan
SOR Gedebage dengan nilai investasi Rp. 500,85 Milyar yang berada di blok G. . Sedangkan dengan skenario 2 berdasarkan Tabel 17 dan dengan melihat
nilai PDRB Kota Bandung Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000, maka dari hasil simulasi nilai PDRB terlihat adanya kenaikan PDRB. Dengan diasumsukan nilai
investasi yang direncanakan oleh Tim Pengelola Pusat Primer Gedebage sebesar Rp. 11,945 Triliun yang akan masuk ke kawasan Pusat Primer Gedebage
mengakibatkan kenaikan PDRB kota untuk tahun simulasi 2034 menjadi Rp. 146,875 Triliun.
10:37 PM Wed, Aug 17, 2011 GRAFIK PDRB KOTA BANDUNG
Page 1 0.00
6.25 12.50
18.75 25.00
Y ears 1:
1: 1:
20000000 52500000
85000000 1: PDRB KOTA
1 1
1 1
Gambar 13 Grafik Hasil Simulasi Jumlah PDRB Kota Bandung Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000
Tabel. 17 Hasil Simulasi Terhadap Perubahan PDRB Kota Bandung Dalam Subsistem Ekonomi model pengembangan Pusat
Primer Gedebage 2009-2034
Tahun ke PDRB Triliun Rp
Skenario 1 Skenario 2
Kondisi Saat ini
26,979 26,979
1 27,45
29,87 2
29,90 34,75
3 32,35
39,62 4
34,80 44,50
5 37,25
49,37 6
39,70 54,25
7 42,15
59,12 8
44,60 64,00
9 47,05
68,87 10
49,50 73,75
11 51,95
78,62 12
54,40 83,50
13 56,85
88,37 14
59,30 93,25
15 61,75
98,12 16
64,20 103,00
17 66,65
107,87 18
69,10 112,75
19 71,55
117,62 20
74,00 122,50
21 76,45
127,37 22
78,90 132,25
23 81,35
137,12 24
83,80 142,00
25 atau 2034 86,25
146,875 Sumber: Data diolah 2011
5.4 Dampak Pengembangan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung Terhadap Pembangunan Ekonomi Kota Bandung.
Untuk melihat dampak yang ditimbulkan akibat pengembangan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung terhadap ekonomi Kota Bandung, maka
dugunakan berbagai indikator, diantaranya perubahan PDRB, pendapatan per kapita dan luas Ruang Terbuka Hijau RTH.
Dalam variabel pendapat per kapita pengembangan Pusat Primer Gedebage memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan pendapatan
per kapita Kota Bandung. Hal ini dapat terlihat dari Tabel 17 yang menunjukkan
bahwa tercapainya target pendapatan per kapita sesuai dengan target pembangunan jangka menengah Kota Bandung hingga tahun 2013 salah satu
diantaranya dengan mengambil contoh pada tahun 2012 dalam data simulasi Tabel 17 menunjukkan angka pendapatan per kapita sebesar Rp. 16,84 juta per
tahun melampaui target pemerintah Kota Bandung sebesar Rp. 15,1 juta per tahun. Demikian pula pada tahun 2013 sesuai dengan data simulasi Tabel 17
menunjukkan angka pendapatan per kapita sebesar Rp. 17,2 juta per tahun melampaui target pemerintah Kota Bandung sebesar Rp. 16 juta per tahun.
Adapun hasil simulasi mengenai pendapatan per kapita di Kota Bandung dalam model pengembangan Pusat Primer Gedebage secara lengkap dapat dilihat
dalam Gambar 14 dan Tabel 18.
10:47 PM Wed, Aug 17, 2011 GRAFIK PENDAPATAN PER KAPITA
Page 1 0.00
6.25 12.50
18.75 25.00
Y ears 1:
1: 1:
11 16
21 1: pendapatan per kapita
1 1
1 1
Gambar 14 Grafik Hasil Simulasi Tingkat Perubahan Pendapatan Per Kapita Kota Bandung
Tabel 18 Hasil Simulasi Terhadap Kondisi Pendapatan Per Kapita Kota Bandung dalam Model pengembangan Pusat Primer
Gedebage 2009-2034
Tahun Ke Pendapatan Per Kapita
Kota Bandung Juta Rp
0 saat ini 11,37
1 11,93
2 12,46
3 12,98
4 13,47
5 13,95
6 14,41
7 14,85
8 15,28
9 15,69
10 16,09
11 16,47
12 16,84
13 17,20
14 17,55
15 17,89
16 18,21
17 18,53
18 18,84
19 19,13
20 19,42
21 19,70
22 19,98
23 20,24
24 20,50
25 atau 2034 20,75
Sumber: Data diolah 2011
Sedangkan dalam simulasi luas Ruang Terbuka Hijau RTH dalam model pengembangan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung dapat dijadikan
kontrol bagi pengembangan kawasan ini. Dalam aspek Ruang Terbuka Hijau RTH ini formulasi model yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. RTH_Kotat = RTH_Kotat - dt + Penambahan_RTH_Kota - Pengurangan_RTH_Kota dtINIT RTH_Kota = 1.456 Ha
b. Penambahan_RTH_Kota = Persen_Lahan_RTHLuas_Lahan_Kawasan_PPG+RTH_Kotalaju_RT
H c. Pengurangan_RTH_Kota = RTH_Kota-Luas_Lahan_Kawasan_PPG-
Lahan_RTH-Lahan_Perumahan_Kota d. Luas_Lahan_Kawasan_PPG = Ha
e. RTH Kota = Ha Lanjutan Tabel 18
f. Laju RTH Kota = persen Berdasarkan simulasi Gambar 15 dan Tabel 19 dapat dilihat bahwa
luas RTH akan tertekan dari 8,7 persen saat ini menjadi 5,21 persen pada akhir tahun 2034. Kondisi RTH seperti ini sesungggunya tidak relevan dengan target
Pemerintah Kota dalam pencapaian luas RTH dalam target jangka pendek 2013 yang sudah mentargetkan pencapaian luas RTH kota 16 persen, tetapi dalam
simulasi pada tahun 2013 RTH kota hanya mencapai 8.14 persen masih rendah dari luas RTH 2010 yang memiliki proporsi 11,06. Kondisi seperti ini
diakibatkan karena pencapaian untuk peningkatan luas RTH oleh pemerintah kota Bandung sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Mengah Daerah Kota
Bandung 2009 dilakukan dengan cara pembebasan lahan dan pengalihfungsian lahan-lahan pemerintah menjadi RTH yang sulit dilakukan karena keterbatasan
dana dan keengganan masyarakat yang memiliki lahan dan menjadi target pemerintah untuk dibebaskan serta dialihfungsikan menjadi Ruang Terbuka Hijau.
Adapun hasil simulasi luas Ruang Terbuka Hijau RTH dalam model pengembangan Pusat Primer Gedebage Kota Bandung secara lengkap dapat
dilihat dalam Gambar 15 dan Tabel 19.
3:22 AM Thu, Aug 25, 2011 GRAFIK RUNAG TERBUKA HIJAU RTH KOTA BANDUNG
Page 1 0.00
6.25 12.50
18.75 25.00
Y ears 1:
1: 1:
850 1200
1550 1: RTH Kota
1 1
1 1
Gambar 15 Grafik Hasil Simulasi Tingkat Perubahan RTH Kota Bandung
Tabel 19 Hasil Simulasi Terhadap Kondisi Ruang Terbuka Hijau dalam Model pengembangan Pusat Primer Gedebage 2009-2034
Tahun Ke Perubahan Ruang
Terbuka Hijau Kota Ha
Proporsi RTH Terhadap Lahan yang
Tersedia persen
0 saat ini 1.456,00
8,70 1
1.432,50 8,56
2 1.409,00
8,42 3
1.385,50 8,28
4 1.362,00
8,14 5
1.338,50 8,00
6 1.315,00
7,86 7
1.291,50 7,72
8 1.268,00
7,58 9
1.244,50 7,44
10 1.221,00
7,30 11
1.197,50 7,16
12 1.174,00
7,02 13
1.150,50 6,88
14 1.127,00
6,74 15
1.103,50 6,60
16 1.080,00
6,46 17
1.056,50 6,32
18 1.033,00
6,17 19
1.009,50 6,03
20 986,00
5,89 21
962,50 5,75
22 939,00
5,61 23
915,50 5,47
24 892,00
5,33 25 atau 2034
871,27 5,21
Sumber: Data diolah 2011 Dengan demikian pengembangan Pusat Primer Gedebage secara
keseluruhan akan mempengaruhi kepada tiga subsistem, yaitu kependudukan, lahan dan PDRB Kota Bandung. Adapun perbandingan ketiga susbsistem tersebut
dapat dilihat dalam Gambar 18 dan Tabel 20.
3:24 AM Thu, Aug 25, 2011 GRAFIK LUAS PEMANFATAN LAHAN KOTA
Page 1 0.00
6.25 12.50
18.75 25.00
Y ears 1:
1: 1:
2: 2:
2:
3: 3:
3:
4: 4:
4:
5: 5:
5:
2200000 2950000
3700000
20000000 52500000
85000000
11 16
21
11500 12750
14000
850 1175
1500 1: PENDUDUK
2: PDRB KOTA 3: penda…per kapita
4: Luas …ahan Kota 5: RTH Kota
1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
4 4
4 4
5 5
5 5
Gambar 16 Grafik Hasil Simulasi Perbandingan Subsistem Penduduk, Ekonomi dan Lingkungan dalam Model Pengembangan Pusat Primer
Gedebage
Tabel 20 Hasil Simulasi Perbandingan Subsistem Penduduk, Ekonomi dan Lingkungan dalam Model Pengembangan Pusat Primer
Gedebage
Tahun ke Penduduk
Jiwa PDRB
Triliun Rp Pendapatan
Per Kapita Juta Rp
Luas Pemanfaatan
Lahan Kota Ha
RTH Ha
0 atau saat ini 2.374.198
26,97 11,37
11.606 1.456,00
1 2.423.413
27,45 11,93
11.682 1.432,50
2 2.472.628
29,90 12,46
11.758 1.409,00
3 2.521.843
32,35 12,98
11.834 1.385,50
4 2.571.058
34,80 13,47
11.910 1.362,00
5 2.620.273
37,25 13,95
11.986 1.338,50
6 2.669.488
39,70 14,41
12.062 1.315,00
7 2.718.703
42,15 14,85
12.138 1.291,50
8 2.767.918
44,60 15,28
12.214 1.268,00
9 2.817.133
47,05 15,69
12.290 1.244,50
10 2.866.348
49,50 16,09
12.366 1.221,00
11 2.915.563
51,95 16,47
12.442 1.197,50
12 2.964.778
54,40 16,84
12.518 1.174,00
13 3.013.993
56,85 17,20
12.594 1.150,50
14 3.063.208
59,30 17,55
12.670 1.127,00
15 3.112.423
61,75 17,89
12.746 1.103,50
16 3.161.638
64,20 18,21
12.822 1.080,00
17 3.210.853
66,65 18,53
12.898 1.056,50
18 3.260.068
69,10 18,84
12.974 1.033,00
19 3.309.283
71,55 19,13
13.050 1.009,50
20 3.358.498
74,00 19,42
13.126 986,00
21 3.407.713
76,45 19,70
13.202 962,50
22 3.456.928
78,90 19,98
13.278 939,00
23 3.506.143
81,35 20,24
13.354 915,50
24 3.555.358
83,80 20,50
13.430 892,00
25 atau 2034 3.604.573
86,25 20,75
13.506 871,27
Sumber : Data diolah 2011
6.5 Skenario Model Pengembangan Pusat Primer Gedebage