penelitian ini akan memasukkan variabel konsumsi beras, pertumbuhan penduduk dan rasio ketergantungan impor sebagai faktor-faktor yang diduga mampu
menjelaskan variabilitas impor beras dalam jangka panjang. Pengaruh kebijakan liberalisasi perdagangan akan ditunjukkan melalui variabel dummy sebelum
liberalisasi dan setelah liberalisasi yang mulai berlaku efektif pada tahun 1999.
2.3 Kerangka Pikir
Dalam rangka memenuhi kebutuhan beras dalam negeri dan menjaga stabilitas harga, pemerintah menerapkan kebijakan impor beras dan liberalisasi
perdagangan beras. Akan tetapi kebijakan ini berlawanan dengan usaha pemerintah untuk mencapai kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Untuk
mengetahui sejauh mana ketergantungan persediaan beras terhadap impor, penelitian ini menggunakan ukuran rasio ketergantungan impor. Ketergantungan
yang semakin besar terhadap impor beras menunjukkan dayasaing beras domestik yang semakin rendah dan akan membahayakan ketersediaan dan stabilitas harga
dalam negeri karena pasar beras internasional sangat fluktuatif. Untuk menganalisis hubungan jangka panjang antara impor beras dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya digunakan analisis time series dengan Vector Error Correction Model
VECM, Impulse Response Function IRF dan Forecast Error Variance Decomposition
FEVD. Hasil analisis tersebut dapat menjadi dasar penyusunan strategi kebijakan untuk mengurangi ketergantungan
terhadap impor beras. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Gambar 2.2.
Gambar 2.2 : Kerangka Pikir Indonesia memiliki potensi dalam menghasilkan beras dari sisi SDA maupun
SDM dan produksi beras terus meningkat tetapi menjadi net importir beras
Ketergantungan terhadap impor mengancam kemandirian pangan, upaya pencapaian swasembada beras tahun 2014 dan stabilitas harga beras dalam
negeri
Seberapa besar rasio ketergantungan impor beras Indonesia?
Bagaimana pengaruh produksi dan konsumsi beras, harga beras di pasar domestik dan internasional, rasio ketergantungan impor, kebijakan liberalisasi
perdagangan beras, PDB, pertumbuhan penduduk serta nilai tukar riil terhadap volume impor beras dalam jangka panjang?
Analisis deskriptif dan analisis time series dengan VECM
Strategi mengurangi ketergantungan impor beras
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik BPS, Food and
Agriculture Agency FAO, Bank Dunia, United Nation Statistics Division, dan
International Rice Research Institution IRRI.
Data yang digunakan adalah data time series tahunan periode tahun 1960-2010 yang meliputi data volume impor beras, produksi beras dalam negeri,
harga beras di pasar domestik dan pasar internasional, Produk Domestik Bruto PDB, jumlah populasi penduduk, nilai tukar rupiah riil, konsumsi beras dalam
negeri dan indeks harga konsumen. Secara umum variabel yang digunakan dalam penelitian ini dirangkum dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 : Variabel dalam Penelitian
Variabel Sumber
1 2
Volume Impor Beras FAO
Produksi Beras Dalam Negeri FAO, BPS
Konsumsi Beras Dalam Negeri BPS
Harga Rata-rata Eceran Beras Dalam Negeri IRRI, BPS
Harga Rata-rata Eceran Beras Dunia World Bank
Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2005=100 UN
Jumlah Penduduk UN
Nilai Tukar Rupiah Riil UN
Indeks Harga Konsumen 2005=100 UN