Pada saat harga relatif di negara 1 P
1
lebih rendah daripada harga di pasar internasional P
w
, negara 1 mengalami kelebihan penawaran komoditi X dan kurva penawaran ekspornya S mengalami peningkatan. Sementara di negara 2,
harga relatif komoditi X P
2
lebih tinggi dari pada harga di pasar internasional sehingga terjadi kelebihan permintaan atas komoditi X dan kurva permintaan
impornya D mengalami peningkatan. Kurva permintaan dan penawaran di pasar internasional menunjukkan pada
tingkat harga P
w
kuantitas impor komoditi X yang diminta oleh negara 2 persis sama dengan kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan negara 1. Dengan
demikian P
w
adalah harga relatif kesetimbangan atas komoditi X setelah terjadi perdagangan internasional antara negara 1 dan negara 2.
2.1.2 Teori Perdagangan Internasional
Beberapa teori mengenai perdagangan internasional dijelaskan sebagai berikut.
2.1.2.1 Teori Keunggulan Absolut
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith yang menyatakan bahwa perbedaan kemampuan memproduksi antar negara disebabkan oleh perbedaan
efisiensi dalam penggunaan input produksi. Suatu negara akan memproduksi dan mengekspor suatu barang yang mampu dibuat dengan efisiensi input yang lebih
tinggi dibandingkan negara lain. Sementara suatu negara akan mengimpor jika negara tersebut tidak mampu memproduksi barang tersebut dengan efisiensi input
yang lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Asumsi yang berlaku pada teori ini adalah hanya ada dua negara dan dua barang yang diproduksi. Teori keunggulan absolut memiliki kelemahan, yaitu
tidak mampu menjelaskan bagaimana proses perdagangan internasional dapat terjadi jika suatu negara memiliki keunggulan absolut atas semua barang.
2.1.2.2 Teori Keunggulan Komparatif
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo sebagai jawaban atas kelemahan teori keunggulan absolut Adam Smith. Menurut David Ricardo,
perdagangan internasional akan timbul sebagai akibat perbedaan efisiensi relatif antara dua negara dalam memproduksi dua atau lebih jenis barang.
Suatu negara akan melakukan ekspor barang jika mampu memproduksi dengan kerugian absolut terkecil atau memiliki keunggulan komparatif atas
barang tersebut. Sebaliknya suatu negara akan mengimpor suatu barang ketika tidak memiliki keunggulan komparatif atas barang tersebut.
2.1.2.3 Teori Heckscher-Ohlin Teori H-O
Menurut teori ini dasar terjadinya perdagangan internasional adalah perbedaan opportunity cost masing-masing negara karena adanya perbedaan
dalam jumlah faktor produksi tanah, tenaga kerja, dan modal yang dimiliki oleh masing-masing negara. Teori H-O menekankan bahwa struktur perdagangan
internasional suatu negara tergantung pada ketersediaan dan intensitas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh negara tersebut.
Suatu negara akan berspesialisasi dan mengekspor suatu barang ketika negara tersebut memiliki faktor produksi utama yang relatif banyak dan akan
mengimpor ketika faktor produksi utama yang diperlukan untuk memproduksi barang hanya sedikit atau tidak dimiliki oleh negara tersebut.
2.1.3 Hambatan Perdagangan Internasional