Rayap tanah Coptotermes curvignathus holmgren.

dibedakan, selanjutnya dalam Tabel 4 disajikan komposisi kimia dalam kayu Karet. Tabel 4 Komposisi kimia kayu Karet Komponen Kadar Selulosa 60,0-68,0 Pentosan 19,0-22,0 Lignin 19,0-24,0 Abu 0,65-1,30 Sumber: Martawijaya et al. 1989 Kelemahan dari kayu ini adalah mudah pecah bila dipaku, mudah bengkok dan pecah bila dikeringkan, serta peka terhadap serangan organisme perusak kayu terutama jamur pewarna bluestain Martawijaya 1972. Kayu Karet umumnya digunakan sebagai bahan baku perabot rumah tangga, panel dinding, bingkai gambarlukisan, lantai parket, peti kemas, finir, kayu lamina, dan inti papan blok Pandit dan Kurniawan 2008. Tekstur kayu Karet agak kasar tetapi rata, arah seratnya lurus sampai agak berpadu. Berat jenis kayu ini tergolong menengah yaitu 0,61 0,55-0,70 dengan kelas awet V Mandang dan Pandit 1997.

2.6 Rayap tanah Coptotermes curvignathus holmgren.

Rayap adalah serangga sosial yang hidup dalam suatu komunitas yang disebut koloni. Mereka tidak memiliki kemampuan untuk hidup lebih lama bila tidak berada dalam koloninya Nandika et al. 2003. Rayap dikelompokkan ke dalam tujuh famili yaitu Mastotermitidae, Kalotermitidae, Termopsidae, Hodoteritidae, Rhinotermitidae, Serritermitidae dan Termitidae. Enam keluarga pertama digolongkan sebagai rayap tingkat rendah dan keluarga Termitidae sebagai rayap tingkat tinggi. Di dalam usus belakang rayap tingkat rendah terdapat protozoa yang berperan sebagai simbion dalam proses mencerna selulosa. Sedangkan pada rayap tingkat tinggi peranan protozoa digantikan oleh bakteri Nandika et al. 2003. Menurut Nandika et al. 2003 Secara umum kasta dalam rayap terbagi menjadi tiga, diantaranya adalah kasta prajurit memiliki ciri-ciri kepalanya besar yang mengalami penebalan yang nyata, kasta ini berperan sebagai pelindung bagi koloni dari berbagai gangguan dari luar, mekanisme pertahanan yang dilakukan kasta ini adalah dengan cara menusuk, mengiris, dan menjepit menggunakan mandibel, Gambar 4 adalah gambar rayap tanah kasta prajurit. Gambar 4 Rayap Coptotermes curvignathus kasta prajurit perbesaran 100x Sumber: Nandika et al. 2003 Kasta pekerja Gambar 5 memiliki ciri-ciri tubuhnya berwarna pucat dan penebalan yang terjadi pada kutikula cenderung sedikit, merupakan rayap yang mempunyai peranan penting dalam koloni, tercermin dengan jumlahnya dalam koloni yang mencapai 80-90, tugas rayap ini sangat banyak, seperti memberi makan dan memelihara ratu, mencari sumber makanan, menumbuhkan jamur dan memeliharanya, membuat serambi sarang, dan tunnel-tunnel, merancangnya sekaligus merawatnya apabila terjadi kerusakan, sehingga kasta rayap inilah yang sering kali menimbulkan kerusakan-kerusakan yang kita lihat pada tanaman, meubel, dan bahan berlignoselulosa lainnya. Gambar 5 Rayap Coptotermes curvignathus kasta pekerja perbesaran 100x Sumber: Nandika et al. 2003 Kasta reproduktif, terdiri atas betina dan jantan, ukuran jantan jauh lebih kecil dibanding ukuran betina, betina ratu bertugas bertelur dan jantan raja bertugas membuahi betina, terbagi menjadi 2 jenis, yakni kasta reproduksi primer yang merupakan pendiri koloni, dan kasta reproduktif suplementer, yang biasa disebut neoten yang terbentuk setelah kasta reproduktif primer mati, pembentukan neoten dapat terjadi beberapa kali tergantung dari perkembangan koloni, yang nantinya akan berkembang menjadi kasta reproduksi primer dan membentuk koloni baru kembali. Menurut Tambunan dan Nandika 1989, di dalam hidupnya rayap mempunyai 4 sifat yang khas, yaitu: 1. Trophalaksis, yaitu sifat rayap untuk saling menjilat dan melakukan pertukaran makanan melalui anus dan mulut. 2. Cryptobiotic, yaitu sifat menyembunyikan diri, menjauhkan diri dari cahaya dan gangguan. Sifat ini tidak berlaku pada rayap yang bersayap. 3. Cannibalism, yaitu sifat rayap untuk memakan sesamanya yang telah lemah atau sakit. Sifat ini menonjol dalam keadaan kekurangan makanan. 4. Necrophagy, yaitu sifat rayap yang memakan bangkai sesamanya. Menurut Nandika et al. 2003 rayap hidup pada tipe tanah tertentu, secara umum lebih menyukai tanah yang menggandung liat, dan kurang menyukai tipe tanah yang berpasir, karena memiliki kandungan organik yang rendah, pada areal berpasir, rayap dapat meningkatkan infiltrasi air dan mampu mengembalikannya ke bagian atas tanah. Rayap tanah seperti jenis Coptotermes, Macrotermes, Odontotermes, dan lain lain memerlukan kelembaban yang tinggi agar mencapai tingkat reproduksi yang maksimum, kisaran kelembaban nya adalah 75-90, sebaliknya rayap kayu kering Cryptotermes tidak terlalu memerlukan kadar air yang tinggi untuk mencapai tingkat reproduksi maksimumnya. Proses pembuatan tunnel dilakukan rayap dengan bantuan perekat berupa kotoran dan air liur mereka, pada rayap Coptotermes lebih banyak menggunakan kotoran mereka untuk membantu membangun sarang dibanding dengan air liurnya, proses pembangunan sarang seperti ini biasa disebut dengan istilah khusus yaitu “karton”. Rayap Coptotermes dikenal sebagai hama utama. Intensitas kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai ratusan hektar dimana didalamnya terdapat puluhan ribu pohon yang terserang rayap Coptotermes, dampak kerusakan yang ditimbulkanya pun baru dapat dilihat setelah kerusakan sudah parah yakni dengan munculnya bagian kulit pohon yang sudah tertutupi dengan tanah. Di negara Malaysia rayap Coptotermes termasuk golongan hama primer, pohon yang diserang rayap Coptotermes curvignathus tidak menunjukkan gejala awal yang jelas kecuali saat pohon akan mati, yang ditunjukkan dengan perubahan warna pada daun, pada umumnya bagian pangkal batang pohon yang diserang rayap cenderung rapuh karena mengalami kerusakan yang parah sehingga dapat dengan mudah patah dengan tiupan angin Nandika et al. 2003.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN