Bahan Alat Persiapan Prosedur Kerja Standar SNI 01.7207-2006

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan April 2011, bertempat di Laboratorium Biomaterial dan Biodeteriorasi Kayu, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan baku papan partikel diperoleh dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika 2010. Nilai rata-rata kerapatan aktual untuk kayu solid Kempas sebesar 0,86 gcm 3 dan untuk kayu solid Tusam sebesar 0,61 gcm 3 sedangkan nilai rata-rata kerapatan aktual untuk papan partikel Kempas bernilai 0,87 gcm 3 untuk kerapatan target 0,8 gcm 3 dan 0,97 gcm 3 untuk kerapatan target 0,9 gcm 3 sedangkan untuk papan partikel Tusam nilai rata-rata kerapatan aktual untuk kerapatan target 0,8 gcm 3 adalah 0,72 gcm 3 dan untuk kerapatan target 0,9 gcm 3 sebesar 0,74 gcm 3 . Bahan baku kayu solid Kempas dan Tusam diperoleh dari Litbang Hasil Hutan, sedangkan bahan baku kayu karet diperoleh dari Fakultas Kehutanan.

A. Bahan

a. Kayu Kempas Koompassia malaccensis Maing. dan papan partikelnya b. Kayu Tusam Pinus merkusii Jungh. et de Vr. dan papan partikelnya c. Kayu Karet Hevea brasiliensis Muell. Arg. d. Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren kasta pekerja 200 ekor e. Pasir f. Aluminium foil g. Air mineral

B. Alat

a. Botol kaca jampot dengan diameter 5 cm dan tinggi 14 cm b. Wadah media uji c. Timbangan elektrik d. Oven e. Laminar flow

C. Persiapan

Contoh uji papan partikel berukuran panjang dan lebar 2,5 cm dan kayu solid berukuran 2,5 x 2,5 x 0,5 cm dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2 o C untuk mendapatkan nilai berat kayu sebelum pengujian W 1 serta dilakukan pengovenan dan penyinaran dengan sinar Ultraviolet pada botol uji dan pasir yang akan digunakan agar steril.

D. Prosedur Kerja Standar SNI 01.7207-2006

Contoh uji dimasukkan ke dalam botol uji kaca, dengan posisi berdiri dan disandarkan sehingga salah satu bidang terlebar menyentuh dinding botol uji Gambar 6. Pada botol uji dimasukkan 200 g pasir dan ditambahkan air sebanyak 50 ml kadar air pasir 25 dari sisi bersebelahan dengan kayu. Sebanyak 200 ekor rayap tanah dari kasta pekerja dimasukkan ke dalam botol, kemudian botol uji ditutup dengan aluminium foil yang dilubangi dan diletakkan ditempat gelap selama 4 minggu. Setiap minggu aktivitas rayap dalam botol uji diamati dan masing- masing botol uji ditimbang. Jika kadar air pasir turun, maka ke dalam botol uji ditambahkan air secukupnya sehingga kadar airnya kembali seperti semula 25. Setelah 4 minggu botol uji dibongkar, dilakukan penghitungan rayap yang masih hidup. Sedangkan contoh uji kayu dicuci, dioven selama 48 jam dengan suhu 60 ± 2 o C, dan ditimbang untuk memperoleh nilai berat kayu setelah pengujian W 2 . Gambar 6 Pengujian keawetan kayu terhadap serangan rayap tanah. Sumber: Simamora 2010

E. Pernyataan Hasil