Dinamika Emisi per Unit PDB

43 penurunan pertumbuhan Emisi per Kapita sebesar -40,6 persen -1,1 persen per tahun. Sementara itu, Uganda mengalami peningkatan pertumbuhan PDB per Kapita yang diiringi dengan penurunan pertumbuhan Emisi per Kapita. Peningkatan PDB per Kapita selama periode 1970-2006 di Uganda sebesar 6,0 persen 0,2 persen pertahun, diiringi penurunan pertumbuhan Emisi per Kapita sebesar -35,7 persen -1,0 persen per tahun. Hubungan antara PDB per Kapita dengan Emisi per Kapita memiliki implikasi yang penting bagi perekonomian suatu negara. Dari gambaran yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa PDB per Kapita dan Emisi per Kapita memiliki keterkaitan yang erat. Hal ini ditunjukkan di negara-negara maju dengan tingkat pendapatan tinggi dan negara-negara berkembang dengan tingkat pendapatan menengah dan rendah.

4.4. Dinamika Emisi per Unit PDB

Emisi per Unit PDB merupakan indikator yang mengukur jumlah emisi per unit output ekonomi. Emisi diukur dalam ton karbon dioksida CO2, sedangkan ukuran output ekonomi pada tingkat nasional, dikuantifikasi dalam PDB. Emisi per Unit PDB di negara maju yang dikaji disajikan pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14, sedangkan Emisi per satuan PDB di negara berkembang yang dikaji disajikan pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14. Tabel 4.13 memberikan gambaran perkembangan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok OECD selama periode 1980- 2006. Pada tahun 1980, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok OECD rata-rata sebesar 548,2 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi pada tahun 1970 yaitu Amerika Serikat 813,6 ton CO2juta US, diikuti Kanada 766,1 ton CO2juta US, Australia 732,9 ton CO2juta US, Jerman 664,5 ton CO2juta US, dan Korea Selatan 625,3 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Selandia Baru 316,7 ton CO2juta US, Prancis 426,4 ton CO2juta US, dan Jepang 424,5 ton CO2juta US. 44 Tabel 4.13. Emisi per Unit PDB di Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok OECD , 1980-2006 Emisi per Unit PDB Pertumbuhan No Negara 341980 1990 2000 2006 1980- 2006 Rata-rata per Tahun 1 Australia 732,9 659,1 619,1 599,6 -18,2 -0,7 2 Kanada 766,1 590,0 543,7 472,2 -38,4 -1,4 3 Perancis 426,4 258,1 224,2 203,5 -52,3 -1,9 4 Jerman 664,5 474,2 336,7 316,2 -52,4 -1,9 5 Italia 358,0 309,7 281,3 281,1 -21,5 -0,8 6 Jepang 424,5 347,3 339,6 314,6 -25,9 -1,0 7 Korea Selatan 625,3 504,2 518,8 436,5 -30,2 -1,1 8 Selandia Baru 316,7 342,5 387,8 360,0 13,7 0,5 9 Inggris 555,8 414,7 311,5 273,2 -50,8 -1,9 10 Amerika Serikat 813,6 617,3 522,1 453,3 -44,3 -1,6 Rata-rata 568,4 451,7 408,5 371,0 -32,0 -1,2 Sumber: WRI Diolah. ton CO2juta US PPP 2000=100 Selama periode 1980-2006, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok OECD mengalami penurunan pertumbuhan rata-rata sebesar -32,0 persen atau -1,2 persen per tahun. Sembilan negara menunjukkan tingkat pertumbuhan yang negatif sedangkan 1 negara menunjukkan tingkat pertumbuhan yang positif. Adapun negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB yang positif yaitu Selandia Baru 13,7 persen atau 0,5 persen per tahun. Pada tahun 2006, Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok OECD rata-rata menjadi sebesar 371,0 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Intensitas Emisi tertinggi yaitu Australia 599,6 ton CO2juta US, diikuti Kanada 472,2 ton CO2juta US, Amerika Serikat 453,3 ton CO2juta US, dan Korea Selatan 436 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Intensitas Emisi terendah yaitu Prancis 203,5 ton CO2juta US, diikuti Inggris 273,2 ton CO2juta US, dan Italia 281,3 ton CO2juta US. Tabel 4.14 memberikan gambaran perkembangan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok Non OECD selama periode 1980-2006. Pada tahun 1980, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok Non OECD rata-rata sebesar 45 433,2 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi pada tahun 1980 yaitu Kuwait 625,5 ton CO2juta US, diikuti Cyprus 560,9 ton CO2juta US, Saudi Arabia 519,4 ton CO2juta US, serta Trinidad dan Tobago 514,7 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Brunei 219,4 ton CO2juta US dan Malta 292,5 ton CO2juta US. Tabel 4.14. Emisi per Unit PDB di Negara Maju Berpendapatan Tinggi Non OECD, 1980-2006 Emisi per Unit PDB Pertumbuhan No Negara 1980 1990 2000 2006 1980-2006 Rata-rata per Tahun 1 Barbados -- -- 409,4 259,9 -36,5 -5,2 2 Brunei 219,4 316,2 300,7 322,0 46,8 1,7 3 Ciprus 560,9 419,6 440,7 412,1 -26,5 -1,0 4 Kuwait 625,5 -- 701,9 591,5 -5,4 -0,2 5 Malta 292,5 461,6 276,2 287,6 -1,7 -0,1 6 Qatar -- -- 707,4 818,1 15,6 2,2 7 Saudi Arabia 519,4 567,7 641,2 698,8 34,5 1,3 8 Singapura 384,1 408,9 256,5 213,3 -44,5 -1,6 9 Trinidad dan Tobago 514,7 1,416,0 1,332,6 1.063,6 106,6 3,9 10 Uni Emirat Arab 348,8 583,1 632,7 533,4 52,9 2,0 Rata-rata 433,2 596,2 569,9 520,0 14,2 0,3 Sumber: WRI Diolah. ton CO2juta US PPP 2000=100 Selama periode 1970-2006, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok Non OECD mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 14,2 persen atau 0,3 persen per tahun. Lima Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok Non OECD menunjukkan tingkat pertumbuhan yang positif, dan lima negara lainnya menunjukkan tingkat pertumbuhan yang negatif. Negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB tertinggi yaitu Trinidad dan Tobago 106,6 persen atau 3,9 persen per tahun, dikuti Uni Emirat Arab 52,9 persen atau 2,0 persen per tahun, Brunei 46,8 persen atau 1,7 persen per tahundan Saudi Arabia 34,5 persen atau 1,3 persen per tahun. Adapun negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB terendah yaitu Singapura -44,5 persen atau -1,6 persen per tahun. 46 Pada tahun 2006, Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Tinggi Kelompok Non OECD rata-rata menjadi sebesar 520,0 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi yaitu Trinidad dan Tobago 1.063,6 ton CO2juta US, dan Qatar 818,1 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Singapura 213,3 ton CO2juta US, diikuti Barbados 259,9 ton CO2juta US, dan Malta 287,6 ton CO2juta US. Tabel 4.15. Emisi per Unit PDB di Negara Berkembang Berpendapatan Menengah, 1980-2006 Emisi per Unit PDB Pertumbuhan No Negara 1980 1990 2000 2006 1980-2006 Rata-rata per Tahun 1 Brasil 208,0 194,0 236,8 216,0 3,8 0,1 2 China 2.814,2 1.855,6 991,5 1.046,5 -62,8 -2,3 3 Mesir 405,6 480,4 442,1 473,7 16,8 0,6 4 India 510,6 608,0 589,1 496,4 -2,8 -0,1 5 Indonesia 424,6 421,7 512,7 484,5 14,1 0,5 6 Malaysia 364,6 459,3 495,2 522,1 43,2 1,6 7 Meksiko 324,8 362,6 324,3 325,0 0,1 0,0 8 Africa Selatan 920,0 938,6 918,1 829,7 -9,8 -0,4 9 Thailand 367,0 410,2 521,2 530,9 44,7 1,7 10 Turki 294,2 317,8 349,7 315,4 7,2 0,3 Rata-rata 663,4 604,8 538,1 524,0 5,4 0,2 Sumber: WRI Diolah. ton CO2juta US PPP 2000=100 Tabel 4.15 memberikan gambaran perkembangan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Berkembang Berpendapatan Menengah selama periode 1980-2006. Pada tahun 1980, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Berkembang Berpendapatan Menengah rata-rata sebesar 663,4 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi pada tahun 1980 yaitu China 2.814,2 ton CO2juta US, diikuti Afrika Selatan 920,0 ton CO2juta US. Adapun negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Brazil 208,0 ton CO2juta US dan Turki 294,4 ton CO2juta US. Selama periode 1980-2006, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Berkembang Berpendapatan Menengah mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 5,4 persen atau 0,2 persen per tahun. Tujuh Negara Maju Berpendapatan 47 Menengah menunjukkan tingkat pertumbuhan yang positif, dan tiga negara menunjukkan tingkat pertumbuhan yang negatif. Negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB tertinggi yaitu Thailand 44,7 persen atau 1,7 persen per tahun dan Malaysia 43,2 persen atau 1,6 persen per tahun. Adapun negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB terendah yaitu China - 62,8 persen atau -2,3 persen per tahun, diikuti Afrika Selatan -9,8 persen atau - 0,4 persen per tahun, India -2,8 persen atau -0,1 persen per tahun. Pada tahun 2006, Emisi per Unit PDB rata-rata menjadi sebesar 524,0 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi yaitu China 1,046,5 ton CO2juta US dan Afrika Selatan 829,7 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Brazil 216,0 ton CO2juta US, diikuti Turki 315,4 ton CO2juta US, dan Meksiko 325,0 ton CO2juta US. Tabel 4.16. Emisi per Unit PDB di Negara Berkembang Berpendapatan Rendah, 1980-2006 Emisi per Unit PDB Pertumbuhan No Negara 1980 1990 2000 2006 1980- 2006 Rata-rata per Tahun 1 Afghanistan - - 36,1 28,0 -22,4 -3,2 2 Bangladesh 135,0 174,6 214,6 232,6 72,3 2,7 3 Rep. Afrika Tengah 48,9 82,2 94,4 88,7 81,4 3,0 4 Rep. Dem. Kongo 157,4 138,1 168,2 137,8 -12,5 -0,5 5 Ghana 222,9 227,1 298,4 344,6 54,6 2,0 6 Laos - 58,8 146,5 134,2 128,2 7,5 7 Nepal 61,3 68,8 145,2 120,3 96,2 3,6 8 Tanzania - 90,3 102,0 127,6 41,3 2,4 9 Uganda - 82,2 80,0 94,4 14,8 0,9 10 Zimbabwe - - 498,4 399,8 -19,8 -2,8 Rata-rata 125,1 115,3 178,4 170,8 43,4 1,6 Sumber: WRI Diolah. ton CO2juta US PPP 2000=100 Tabel 4.16 memberikan gambaran perkembangan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Berkembang Berpendapatan Rendah selama periode 1980-2006. Pada tahun 1980, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Berkembang Berpendapatan Rendah rata-rata sebesar 125,1 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi pada tahun 1980 yaitu Ghana 222,9 ton 48 CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Republik Afrika Tengah 48,9 ton CO2juta US. Selama periode 1980-2006, secara keseluruhan Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Rendah mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 43,4 persen atau 1,6 persen per tahun. Tujuh negara menunjukkan tingkat pertumbuhan yang positif, dan tiga negara menunjukkan tingkat pertumbuhan yang negatif. Negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB tertinggi yaitu Laos 128,2 persen atau 7,5 persen per tahun, diikuti Nepal 96,2 persen atau 3,6 persen per tahun, Republik Afrika Tengah 81,4 persen atau 3,0 persen per tahun, dan Bangladesh 72,3 persen atau 2,7 persen per tahun. Adapun negara dengan tingkat pertumbuhan Emisi per Unit PDB terendah yaitu Afghanistan -22,4 persen atau -3,2 persen per tahun, diikuti Zimbabwe -19.8 persen atau -2,8 persen per tahun, dan Republik Demokratik Kongo -12,5 persen atau -0.5 persen per tahun. Pada tahun 2006, Emisi per Unit PDB di 10 Negara Maju Berpendapatan Rendah rata-rata menjadi sebesar 170,8 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB tertinggi yaitu Zimbabwe 399,8 ton CO2juta US, diikuti Ghana 344,6 ton CO2juta US, dan Bangladesh 232,6 ton CO2juta US. Negara dengan tingkat Emisi per Unit PDB terendah yaitu Afghanistan 28,0 ton CO2juta US, diikuti Republik Afrika Tengah 88,7 ton CO2juta US, dan dan Uganda 94,4 ton CO2juta US. Dinamika Emisi per Unit PDB per Unit PDB berdasarkan data pada Tabel 13 dan Tabel 14, Tabel 15 dan Tabel 16 tersebut di atas menunjukkan bahwa meskipun kecenderungan Emisi per Unit PDB di negara-negara maju berpendapatan tinggi cenderung menurun, namun secara umum negara-negara tersebut memiliki emisi yang lebih besar dibandingkan negara-negara berkembang. Hal ini dikarenakan masih relatif besarnya emisi yang dihasilkan khususnya pada sektor manufaktur kendati dengan Emisi per Unit PDB yang semakin menurun. Sementara itu, dari negara-negara yang dikelompokkan sebagai negara berkembang, secara umum memiliki tren Emisi per Unit PDB yang terus meningkat. Hal ini menandakan negara-negara berkembang masih intensif menghasilkan emisi dalam proses pembangunan ekonomi selama periode tersebut, 49 sehingga pertumbuhan emisi per kapita masih relatif lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan per kapita. Kondisi ini terkait dengan performance ekonomi di negara maju dan negara berkembang, yang dapat diidentifikasi dari profil kontribusi sektor terhadap PDB.

4.5. Dinamika Kinerja Ekonomi Sektoral terhadap PDB