73
4.3. Pembahasan
Hasil penelitian pada hipotesis 1 menunjukkan bahwa keputusan investasi PER dan kebijakan dividen DPR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan PBV, sedangkan kebijakan hutang DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan PBV.
Hasil penelitian pada hipotesis 2, setelah dimasukkan kepemilikan manajerial sebagai variabel kontrol, keputusan investasi PER dan kebijakan
dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan PBV, sedangkan kebijakan hutang DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial berfungsi sebagai variabel kontrol. Dengan
kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan diharapkan dapat meminimalkan konflik keagenan. Menurut Jensen 1986 dalam Riske 2013,
kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer, karena manajer ikut merasakan
langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan
keputusan yang salah.
1. Keputusan Investasi PER Berpengaruh terhadap Nilai
PerusahaanPBV
Hasil uji parsial pada pengujian hipotesis 1 dan hipotesis 2, keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian
ini juga konsisten dengan penelitianLihan, Bandi, dan Anas 20100 yang
Universitas Sumatera Utara
74
menyatakan keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini karena nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang investasi. Efek langsung keputusan investasi terhadap nilai perusahaan merupakan
hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti menciptakan produk, penggantian mesin, pembelian
aktiva, pengembangan research dan development Myers, 1977; Wright dan Ferris, 1997.
Pada perusahaan perkebunan seperti Astra Agro Lestari Tbk AALI, PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP, dan Sampoerna Agro Tbk SGRO, nilai
Price Earnings Ratio PER memiliki rata-rata yang cukup tinggi. Hal ini tentunya dapat memberikan sinyal positif kepada investor bahwa peluang
investasi di masa depan cukup besar. Dengan peluang investasi yang besar maka banyak calon investor yang akan berinvestasi sehingga nilai perusahaan dapat
tercipta lebih maksimal.
2. Kebijakan Hutang DER Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
PBV
Hasil uji parsial pada pengujian hipotesis 1 dan hipotesis 2 menunjukkan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Rury Setiani 2009 yang menyatakan bahwa meningkatkan hutang akan mempengaruhi nilai
perusahaan. Dalam penelitian ini kebijakan hutang memiliki pengaruh negatif dan
Universitas Sumatera Utara
75
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa jika jumlah hutang meningkat maka nilai perusahaan akan menurun.
Tujuan penggunaan hutang adalah untuk mendanai investasi. Pada perusahaan perkebunan seperti Tunas Baru Lampung Tbk TBLA dan SMART
Tbkmelakukan penambahan lahan atau perluasan lahan perkebunan sebagai kegiatan investasi mereka. Pada tahun 2012 iklim bisnis di Indonesia tidak begitu
baik, harga jual menurun sehingga mengurangi laba kotor yang diperoleh perusahaan. Penambahan jumlah hutang yang digunakan untuk mendanai kegiatan
investasi akan mengakibatkan semakin besarnya kemungkinan kesulitan perusahaan dalam membayar kewajiban tetap berupa bunga dan pokoknya. Hal ini
tentunya akan menurunkan nilai perusahaan dan mengakibatkan risiko kebangkrutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghematan pajak.
Pada perusahaan Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP, terjadi kesalahan arus kas di tingkat perusahaan induk pada beberapa tahun ini. Hutang
begitu besar sehingga menjadi beban bagi perusahaan. Menurut Brealey 2008, penggunaan hutang hanya pada sampai pada suatu titik optimal. Setelah titik
optimal tersebut, pengguanaan hutang justru dapat menurunkan nilai perusahaan karena keuntungan dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan biaya
finansial atau kewajiban biaya bunga dari hutang.
3. Kebijakan dividen DPR Berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan PBV