49
b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau Lower Bound DL, koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi lebih kecil dari nol,
berarti ada autokorelasi negatif. c. Jika nilai DW lebih besar daripada 4
−DL, koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d. Jika nilai DW terdapat diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terdapat di antara 4
−DU dan 4−DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
4. Uji Heterokedastisitas
Menurut Helmi dan Lufti 2012:107, uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji
heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama,
dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas.
Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika pola menyebar maka tidak terjadi heterokedastisitas,
sedangkan jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
3.8.2. Analisis Regresi Berganda
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua
variabel kriteriumnya, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel
Universitas Sumatera Utara
50
predikstor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh antara variabel independen profitabilitas,
kebijakan dividen, kebijakan hutang, dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Model analisis linier berganda guna menjawab hipotesis 1 dengan model
dasar sebagai berikut:
Y= α+β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ ε
Keterangan: Y
= Nilai perusahaan α
= Konstanta β
1
, β
2
, β
3
= Koefisien regresi X
1
,X
2
,X
3
X
1
= Price Earning Ratio PER X
2
= Debt to Equity Ratio DER X
3
= Dividend Payout Ratio DPR ε
= Standard error Model persamaan guna menjawab hipotesis 2 dengan model dasar sebagai
berikut: Y=
α+β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ ε
Keterangan: Y
= Nilai perusahaan α
= Konstanta β
1
, β
2
, β
3
= Koefisien regresi X
1
,X
2
,X
3
X
1
= Price Earning Ratio PER
Universitas Sumatera Utara
51
X
2
= Debt to Equity Ratio DER X
3
= Dividend Payout Ratio DPR X
4
= Kepemilikan manajerial ε
= Standard error
3.8.3. Pengujian Hipotesis
1. Uji Simultan F-test
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara serempak. Pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95 α=0.05. Kriteria
pengujian hipotesis untuk uji F:
a. H :
β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0 keputusan investasi, kebijakan hutang, dan kebijakan dividensecara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
perusahaanpada perusahaan perkebunanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. H
1
: β
i
≠ 0 Minimal satu dari variabel keputusan inveestasi, kebijakan hutang, kebijakan dividensecara simultan berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaanpada perusahaan perkebunanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji ini dilakukan dengan ketentuan: H
0diterima
jika F
hitung
≤ F
tabel
, H ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
.
2. Uji Parsial t-test
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji t:
Universitas Sumatera Utara
52
a. H : βi = 0 Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan hutang, dan
kebijakan dividenberpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perkebunanyang terdaftar di BEI.
b. H
1
: βi ≠ 0 Secara parsial variabel keputusan investasi, kebijakan hutang, dan kebijakan dividenberpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan perkebunanyang terdaftar di BEI Dengan ketentuan dasar sebagai berikut:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
, H ditolak jika t
hitung
t
tabel
.
3. Analisis Koefisien Determinasi R
2
Menurut Helmi dan Lufti 2012:154, koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Koefisien determinasi adalah suatu pengujian yang digunakan untuk menguji
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati nol
besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin kecil pengaruh variabel independen.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Universitas Sumatera Utara
53
4.1. Analisis Deskriptif
1. Deskripsi Price Earnings Ratio PER perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2012.
Tabel 4.1. Price Earnings Ratio PER
Emiten Tahun
Rata-Rata 2008
2009 2010
2011 2012
AALI 5.87
21.57 20.46
13.68 12.64
14.844 GZCO
7.76 5.63
13.37 7.89
12.19 9.368
LSIP 4.3
16.11 16.97
7.34 13.98
11.74 SGRO
5.12 18.11
13.28 10.23
1.77 9.702
SMAR 4.67
9.79 11.39
9.8 2.1
7.55 TBLA
12.51 13.28
7.87 6.62
1.38 8.332
UNSP 5.67
8.69 6.56
5.84 -1.16
5.12
Sumber : www.idx.com diolah
Tabel 4.1. mendeskripsikan bahwa rata-rata Price Earnings Ratio PER tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI yaitu sebesar
14,844. Rata-rata Price Earnings Ratio PER terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu sebesar 5,12.
Pada tahun 2008 nilai Price Earnings Ratio PER tertinggi dimiliki oleh Tunas Baru Lampung Tbk yaitu sebesar 12,51 dan nilai terendah Price
Earnings Ratio PER dimiliki oleh PP London Sumatera Indonesia Tbk yaitu sebesar 4,3. Pada tahun 2009 nilai Price Earnings Ratio PER tertinggi
dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk yaitu sebesar 21,57 dan nilai terendah Price Earnings Ratio PER dimiliki oleh Gozco Plantation Tbk yaitu sebesar
5,63. Pada tahun 2010 nilai Price Earnings Ratio PER tertinggi dimiliki oleh Asrta Agro Lestari Tbk AALI yaitu sebesar 20,46 dan nilai Price Earnings
Ratio PER terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP
Universitas Sumatera Utara
54
yaitu sebesar 6,56. Pada tahun 2011 nilai Price Earnings Ratio PER tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI yaitu sebesar 13,68 dan nilai
Price Earnings Ratio PER terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk yaitu sebesar 5,84. Pada tahun 2012 nilai Price Earnings Ratio
PER tertinggi dimiliki oleh PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP yaitu sebesar 13,98 dan nilai Price Earnings Ratio PER terendah dimiliki oleh
Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu sebesar -1,16. 2. Deskripsi Debt to Equity Ratio DER perusahaan perkebunan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012.
Tabel 4.2. Debt to Equity Ratio DER
Emiten Tahun
Rata-Rata 2008
2009 2010
2011 2012
AALI 0.23
0.28 0.19
0.21 0.33
0.248 GZCO
0.59 0.82
0.74 0.88
0.99 0.804
LSIP 0.54
0.27 0.22
0.16 0.2
0.278 SGRO
0.37 0.27
0.34 0.36
0.55 0.378
SMAR 1.17
1.13 1.14
1.01 0.82
1.054 TBLA
2.15 1.8
1.95 1.64
1.95 1.898
UNSP 0.9
0.9 1.2
1.06 1.4
1.092
Sumber : www.idx.com diolah
Tabel 4.1 mendeskripsikan bahwa rata-rata nilai Debt to Equity Ratio DER tertinggi dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu
sebesar 1.092 dan rata-rata nilai Debt to Equity Ratio DER terendah dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI yaitu sebesar 0,248.
Pada tahun 2008-2012 nilai Debt to Equity Ratio DER tertinggi dimiliki oleh Tunas Baru Lampung TBLA. Nilai Debt to Equity Ratio DER
terendah pada tahun 2008-2010 dimiliki oleh Astra Agro Lestari AALI dan
Universitas Sumatera Utara
55
pada tahun 2011-2012 dimiliki oleh PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP.
3. Deskripsi Dividend Payout Ratio DPR perusahaa perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012.
Tabel 4.3. Dividend Payout Ratio DPR
Emiten Tahun
Rata- Rata
2008 2009
2010 2011
2012 AALI
30 65
65 65.14
44.75 53.978
GZCO 29.68
30 29.85
2.98 18.502
LSIP 30.1
40.31 8.06
40.1 40.34
31.782 SGRO
38.7 30.18
45.19 30.13
25.82 34.004
SMAR 49.41
28.78 34.18
32 53
39.474 TBLA
52.67 5.88
15.36 52.17
30 31.216
UNSP 19.64
5.69 4.4
4.55 6.856
Sumber : www.idx.com diolah
Tabel 4.3. mendeskripsikan bahwa rata-rata nilai Dividend Payout Ratio DPR tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI yaitu
sebesar 53,978 dan rata-rata nilai Dividend Payout Ratio DPR terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu sebesar 6,856.
Pada tahun 2008 nilai Dividend Payout Ratio DPR tertinggi dimiliki oleh Tunas Baru Lampung Tbk TBLA yaitu sebesar 52,67 dan nilai
Dividend Payout Ratio DPR terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu sebesar 19,64. Pada tahun 2009-2012 nilai
Dividend Payout Ratio DPR tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI dan nilai Dividend Payout Ratio DPR terendah dimiliki oleh Bakrie
Sumatera Plantation Tbk UNSP. Pada tahun 2012 Gozco Plantation Tbk dan Bakrie Sumatera Plantation Tbk tidak membagikan dividennya.
Universitas Sumatera Utara
56
4. Deskripsi kepemilikan manajerial perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pad atahun 2008-2012.
Tabel 4.4. Kepemilikan Manajerial
Emiten Tahun
Rata-Rata 2008
2009 2010
2011 2012
AALI 79.7
79.7 79.7
79.7 79.68
79.696 GZCO
80 72.1
70 70
70.23 72.466
LSIP 32.21
32.21 59.5
59.5 59.48
48.58 SGRO
67 67.05
67 67.05
67.05 67.03
SMAR 95.21
95.21 95.1
97.2 97.2
95.984 TBLA
57.96 57.94
56.75 54.38
58.78 57.162
UNSP 27.62
27.05 30.18
27.55 5.14
23.508
Sumber : www.idx.com diolah
Tabel 4.4. mendeskripsikan bahwa rata-rata kepemilikan manajerial tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI yaitu sebesar 79,696
dan rata-rata kepemilikan manajerial terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu sebesar 23,508.
Pada tahun 2008-2012, kepemilikan manajerial tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari Tbk AALI dan kepemilikan manajerial terendah dimiliki
oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP. 5. Deskripsi Price to Book Value PBV perusahaan perkebunan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012.
Tabel 4.5. Price to Book Value PBV
Emiten Tahun
Rata-Rata 2008
2009 2010
2011 2012
AALI 2.99
5.75 5.72
4.06 3.31
4.366 GZCO
0.48 1.07
1.84 0.88
0.75 1.004
Universitas Sumatera Utara
57 LSIP
1.25 2.99
3.85 2.63
2.5 2.644
SGRO 1.45
2.89 2.81
2.25 1.77
2.234 SMAR
1.06 1.53
2.46 2.51
2.1 1.932
TBLA 0.89
1.85 1.57
1.81 1.38
1.5 UNSP
0.4 0.82
0.64 0.43
0.16 0.49
Sumber : www.idx.com diolah
Tabel 4.5. mendeskripsikan rata-rata nilai Price to Book Value PBV tertinggi dimiliki oleh Astra Agro Lestari yaitu sebesar 4,366 dan rata-rata
nilai Price to Book Value PBV terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP yaitu sebesar 0,49.
Pada tahun 2008-2012, nilai Price to Book Value PBV tertinggi dimiliki oleh Astra agro Lestari Tbk AALI dan nilai Price to Book Value
PBV terendah dimiliki oleh Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Pengujian untuk Hipotesis 1 4.2.1.1. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mrngetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi.
a. Pendekatan Histogram
Universitas Sumatera Utara
58
Gambar 4.1. Pendekatan Histogram
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Gambar histogram di atas terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau
menceng ke kanan. b. Pendekatan Grafik
Gambar 4.2. Pendekatan Grafik
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Gambar 4.2. terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun seringkali data kelihatan
normal karena mengikuti garis normal karena mengikuti garis diagonal.
Universitas Sumatera Utara
59
Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov.
c. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Tabel 4.6. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .68688307
Most Extreme Differences Absolute
.105 Positive
.105 Negative
-.080 Kolmogorov-Smirnov Z
.622 Asymp. Sig. 2-tailed
.833 a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Pada tabel 4.6. di atas terlihat bahwa nilai Kolmogorv-Smirnov adalah 0,622. Nilai Asymp.Sig.2-tailed adalah 0.833 dan di atas nilai signifikan 0,05.
Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. 2. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
Universitas Sumatera Utara
60
Gambar 4.3. Heterokedastisitas
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Gambar 4.3. di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya.
Tabel 4.7. Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .864
a
.747 .723
.71935 2.007
a. Predictors: Constant, DPR, DER, PER b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Hasil olahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
61
Pada tabel 4.8. terlihat bahwa nilai Durbin-Watson DW adalah 2,007. Nilai dL dan dU dengan n=35 dan k=3 adalah 1,2707 dan 1,6519. Maka
pengambilan keputusannya adalah dU 1,6519 DW 2,007 4 - dU 2,3481. Artinya tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Dengan demikian,
tidak terdapat adanya autokorelasi pada model regresi. 4. Uji Multikolinieritas
Menurut Helmi dan Lutfi 2012:139, multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF.
Tabel 4.8. Multikolinieritas
Sumber : Hasil olahan SPSS
Tabel 4.7. menunjukkan bahwa nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 5 yang berarti bahwa tidak terjadi multikolinieritas.
4.2.1.2. Analisis Regresi Berganda
Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Model persamaan untuk
menjawab hipotesis 1 adalah sebagai berikut:
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant .473
.424 1.116
.273 PER
.126 .025
.499 4.938 .000
.798 1.253
DER -.605
.238 -.254 -2.544
.016 .817
1.224 DPR
.028 .007
.384 3.930 .000
.853 1.172
a. Dependent Variable: PBV
Universitas Sumatera Utara
62
PBV = 0,473 + 0,126PER – 0,605DER + 0,028DPR + e
Interpretasi persamaan di atas adalah sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar 0,473 menunjukkan bahwa jika variabel dependen PER,
DER, dan DPR dianggap konstan maka nilai PBV adalah sebesar 0,473. 2. Koefisien PER sebesar 0,216 menunjukkan bahwa setiap kenaikan PER
sebesar 1 maka PBV perusahaan perkebunan akan meningkat sebesar 0,216 dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol.
3. Keofisien DER sebesar -0,605 menunjukkan bahwa setiap kenaikan DER sebesar 1 maka PBV perusahaan perkebunan akan menurun sebesar 0,605
dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol. 4. Koefisien DPR sebesar 0,028 menunjukkan bahwa setiap kenaikan DPR
sebesar 1 maka PBV perusahaan perkebunan akan meningkat sebesar 0,028 dengan asumsi variabel lain tetap variabel lain sama dengan nol.
4.2.1.3.Pengujian Hipotesis
1. Uji Simultan F-test Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara serempak.
Tabel 4.9. Uji Simulatan F-test
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 47.373
3 15.791 30.516 .000
a
Residual 16.041
31 .517
Total 63.415
34
a. Predictors: Constant, DPR, DER, PER
b. Dependent Variable: PBV
Universitas Sumatera Utara
63
Sumber : Hasil olahan SPSS
Tabel 4.9. menunjukkan bahwa nilai F hitung 30,516 F tabel 2,92 dan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Kesimpulannya adalah H0 ditolak dan H1
diterima. Artinya variabel keputusan investasi, kebijakan hutang dan kebijakan dividen berpengarh secara serempak terhadap nilai perusahaan.
2. Uji Parsial T-test Uji parsial T-test dilakukan untuk menuji apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka H0 diterima dan H1 ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jika tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Tabel 4.10. Uji Parsial T-test
Sumber : Hasil olahan SPSS
Tabel 4.10. dapat dilihat bahwa : a. Nilai t
hitung
untuk variabel PER adalah 4,398 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai t
hitung
4,938 t
tabel
2,04 dan nilai signifikansi 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel PER berpengaruh
positif dan signifikan terhadap PBV.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant .473
.424 1.116
.273 PER
.126 .025
.499 4.938
.000 DER
-.605 .238
-.254 -2.544
.016 DPR
.028 .007
.384 3.930
.000 a. Dependent Variable:
PBV
Universitas Sumatera Utara
64
b. Nilai t
hitung
untuk variabel DER adalah -0,2544 dengan tingkta signifikansi sebesar 0,016. Nilai t
hitung
-0,2544 t
tabel
2,04 dan nilai signifikansi 0,016 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel DER berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap PBV. c. Nilai t
hitung
untuk variabel DPR adalah 3,930 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai t
hitung
3,930 t
tabel
2,04 dan nilai signifikansi 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel DPR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap PBV. 3. Analisis Koefisien Determinasi R
2
Menurut Helmi dan Lutfi 2012:154, koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen.
Tabel 4.11. Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.864
a
.747 .723
.71935 a. Predictors: Constant, DPR, DER, PER
b. Dependent Variable: PBV
Sumber : Hasil olahan SPSS
Tabel 4.11. menunjukkan bahwa pada model terlihat Adjusted R Square = 0,723, berarti hubungan antara PER, DER, dan DPR dengan PBV sebesar
72,3. Artinya hubungan erat.
Universitas Sumatera Utara
65
4.2.2. Pengujian untuk Hipotesis 2 4.2.2.1.Uji Asumsi Klasik