Variabel Kontrol Pengaruh Keputusan Investasi dan Kebijakan Hutang serta Kebijakan Dividen pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

43 3. Kebijakan Dividen Kebijakan dividenmenyangkut kebijakanperusahaan yang berhubungan dengan penentuan persentase laba bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen kepada pemilik saham. Keputusan untuk membagikan keuntungan yang diperolehdalam bentuk dividen ditentukan oleh tingkat keuntungan yangdiharapkan atas kesempatan investasi. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur dengan Dividend Payout Ratio DPR yang bisa dilihat pada tahun yang dianalisis. Dividend Payout Ratio DPR dapat dihitung dengan : DPR = DPS EPS Keterangan : DPR = Dividend Payout Ratio DPS = Dividend Per Share EPS = Earning Per Share

3.4.3. Variabel Kontrol

Dalam suatu penelitian, peneliti berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Suatu variabel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol atau varaibel moderat. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kepemilikan manajerial. Menurut Jensen 1986 dalam Riske 2013, kepemilikan manjerial adalah Universitas Sumatera Utara 44 kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Rumus untuk menghitung kepemilikan manajerial adalah sebagai berikut : Kepemilikan Manajerial = Jumlah saham yang dimiliki manajerial Total saham yang beredear Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Defenisi Pengukuran Skala Price to Book ValueX1 Rasio yang menunjukkan apakah harga saham harga pasarnya diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut. PBV = Harga saham per lembar saham Nilai buku per lembar saham Rasio Price Earnings RatioX2 Rasio ini menunjukkan seberapa besar investor menilai harga saham terhadap kelipatan earnings PER = Harga Saham EPS Rasio Debt to Equity RatioX3 Ukuran untuk menilai sejauh mana suatu perusahaan menggunakan dana dari pihak luar dibandingkan dengan modal sendiri DER = Total Kewajiban Total Ekuitas Rasio Devidend Payout RatioX4 Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. DPR= DPS EPS Rasio Kepemilikan Manajerial X4 Rasio ini menunjukkan persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan yang secara aktif ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan komisaris dan direksi. Kepemilikan manajerial = Jumlah saham yang dimiliki manajerial Total saham yang beredear Rasio Sumber : Syahyunan 2012 Universitas Sumatera Utara 45 3.5.Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perkebunanyang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2008-2012. Seluruhnya adalah berjumlah 13perusahaan. Populasi penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut : Tabel 3.2. Daftar Perusahaan yang Menjadi Populasi Penelitian Sumber : www.idx.co.iddata diolah Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah didasarkan pada pertimbangan tertentu yang disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian. Kriteria pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan perkebunanyang terdaftar listing di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2008-2012. 2. Perusahaan perkebunantersebut telah mengeluarkan laporan keuangannya pada tahun 2008-2012. No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk 3 BWPT BW Plantation Tbk 4 GZCO Gozco Plantation Tbk 5 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk 6 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 7 MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk 8 PALM Provident Agro Tbk 9 SGRO Sampoerna Agro Tbk 10 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk 11 SMAR SMART Tbk 12 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 13 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk Universitas Sumatera Utara 46 3. Perusahaan perkebunantersebut menghasilkan laba secara berturut-turut selama tahun 2008-2012. Berdasarkan pemilihan sampel atas kriteria tersebut, maka diperoleh 12perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian iniyang dilihat pada Tabel 3.3. berikut : Tabel 3.3. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Sumber : www.idx.co.iddata diolah 3.6.Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang bersumber dari pihak lain, dalam penelitian ini sumber data berasal dari dokumen yang telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Peneliti memeperolehnya melaluiIndonesia Capital Market Directory dan Indonesia Stock Exchange dengan mengakses situswww.idx.co.id. 3.7.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan metode studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan laporan keuangan masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama periode 2008-2012 yang No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 GZCO Gozco Plantation Tbk 3 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk 4 SGRO Sampoerna Agro Tbk 5 SMAR SMART Tbk 6 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk 7 UNSP Bakrie Sumatera Plantation Tbk Universitas Sumatera Utara 47 diperoleh melalui situs www.idx.co.id dan ringkasan laporan keuangan dari Indonesia Capital Market Directory. 3.8.Metode Analisis Data 3.8.1. Uji Asumsi Klasik Menurut Helmi dan Lufti 2012:100, uji asumsi klasik adalah persayaratan statistic yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda. Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Menurut Helmi dan Lufti 2012:100, uji normalitas dapat dilakukan melalui pendekatan histogram, pendekatan grafik, dan pendekatan Kolmogorv – Smirnov. Pada pendekatan histogram, data dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri ata menceng ke kanan. Pada pendekatan grafik, data dikatakan berdistribusi normal apabila pada PP plot membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y berbentuk linier atau pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Dan pada pendekatan Kolmogorv – Smirnov, data dikatakan berdistribusi normal apabila jika signifikansi 0.05, sebaliknya dsitribusi dikatakan tidak normal jika signifikansi 0.05. Universitas Sumatera Utara 48

2. Uji Multikolinieritas

Menurut Erlina 2011:102, uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Untuk mendetteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas b. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas c. Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas d. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas

3. Uji Autokorelasi

Menurut Helmi dan Lufti 2012:120, uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pegganggu pada periode sebelumnya. Ada empat cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi, yaitu dengan metode grafik, the runs test, percobaan d Durbin-Watson DW test dan the Breusch-Godfrey test. Diantaranya uji Durbin Watson adalah yang umum digunakan. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi. Kriteria pengambilan keputusan dengan uji Durbin Watson adalah sebagai berikut : a. Jika nilai DW terdapat di antara batas atas atau Upper Bound DU dan 4 – DU, koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. Universitas Sumatera Utara 49 b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah atau Lower Bound DL, koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. c. Jika nilai DW lebih besar daripada 4 −DL, koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif. d. Jika nilai DW terdapat diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terdapat di antara 4 −DU dan 4−DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

4. Uji Heterokedastisitas

Menurut Helmi dan Lufti 2012:107, uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika pola menyebar maka tidak terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

3.8.2. Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Dividen Perusahaan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Pada Perusahaan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

4 73 97

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 38 130

Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2009-2011.

0 5 13

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN INVESTASI, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2003­2007

1 5 76

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Keputusan Investasi dan Kebijakan Hutang serta Kebijakan Dividen pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 13

Pengaruh Keputusan Investasi dan Kebijakan Hutang serta Kebijakan Dividen pada Perusahaan Perkebunan di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 11

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2014 - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25