Tabel 9. Hasil Pengujian Simultan Uji F
Model F
Sig.
Kesimpulan
Regression
8,759 0,000
b
Signifikan Sumber: Lampiran 12, halaman 92
Dari tabel 9, yaitu uji F diperoleh nilai F sebesar 8,759 dan tingkat
signifikansi sebesar
0,000. Dilihat
dari nilai
signifikansinya, maka nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa variabel Persentase Saham yang
Ditawarkan, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
Return On Asset s
ecara simultan berpengaruh terhadap tingkat
Underpricing.
b. Koefisien Determinasi
Adjusted R
2
Koefisien determinasi
Adjusted R
2
digunakan untuk mengukur kesesuaian persamaan regresi linear berganda dalam
penelitian dengan memberikan persentase variasi total dalam variabel dependen yang dijelaskan oleh seluruh variabel
independen. Koefisien determinasi
Adjusted R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen Ghozali, 2009. Tabel 10. Hasil Koefisien Determinasi
Adjusted R
2
Model
R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate
1 0,679
a
0,461 0,408
17,14585 Sumber: Lampiran 13, halaman 93
Hasil uji
Adjusted R
2
pada tabel 10 diperoleh sebesar 0,408. Hal ini menunjukkan bahwa variasi
Underpricing
yang dapat dijelaskan oleh variabel
PSD, AGE, SIZE dan ROA
sebesar 40,8
sedangkan sisanya sebesar 59,2 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Pembahasan
1. Uji Secara Parsial
a. Pengaruh Persentase Saham yang Ditawarkan terhadap Tingkat
Underpricing
Hasil statistik uji t untuk variabel Reputasi
Underwriter
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,129 lebih besar dari toleransi kesalahan α=0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 dan koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,369; berarti penelitian ini belum mampu membuktikan hipotesis pertama yang
menya takan “Persentase Saham yang Ditawarkan berpengaruh
positif terhadap Tingkat
Underpricing
”. Hasil yang tidak signifikan ini dapat disebabkan oleh persentase saham yang ditawarkan
kepada publik persentasenya relatif kecil yaitu kurang dari 50. Hal ini ditunjukkan melalui nilai rata-rata
mean
persentase saham yang ditawarkan pada statistik deskriptif sebesar 22,7044.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, Hidayat, dan Sulasmiyati 2015 dengan
judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Underpricing
Saham Pada Penawaran Umum Perdana di BEI Periode 2012- 2014”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Persentase Saham
yang Ditawarkan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel
Underpricing.
b. Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Tingkat
Underpricing
Hasil statistik uji t untuk variabel Umur Perusahaan diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari toleransi kesalahan α=0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,727; berarti penelitian ini mampu membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan
“Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Tingkat
Underpricing
”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Umur Perusahaan
berpengaruh terhadap Tingkat
Underpricing,
artinya lamanya Umur Perusahaan berdiri mempermudah investor dalam mencari
informasi mengenai perusahaan tersebut. Semakin tinggi umur perusahaan, maka semakin banyak informasi yang diperoleh
masyarakat tentang perusahaan tersebut karena salah satu penyebab terjadinya
Underpricing
adalah adanya asimetri teori antar investor dengan asimetri. Semakin tinggi umur perusahaan
maka semakin rendah tingkat risiko bisnis perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini dapat menarik investor karena diyakini
perusahaan yang sudaha lama berdiri bisa dikatakan lebih berpengalaman dalam menghasilkan
return
bagi perusahaan yang
pada akhirnya berdampak pada meningkatnya
return
yang diterima oleh investor dalam jangka panjang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari dan Mahfud 2012, dengan judul
“Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Underpricing
Saham Pada Penawaran Umum Perdana di BEI Periode 2008-
2010”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Umur Perusahaan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Tingkat
Underpricing.
c. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Tingkat
Underpricing
Hasil statistik uji t untuk variabel Ukuran Perusahaan diperoleh
nilai signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari toleransi kesalahan α=0,05. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan
koefisien regresi bernilai negatif sebesar -10,346; berarti penelitian ini mampu membuktikan hipotesis ketiga yang menyatakan
“Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Tingkat
Underpricing
”. Hasil penelitian ini menunjukkan besarnya ukuran perusahaan
yang dilihat dari nilai total aset suatu perusahaan menjadi perhitungan investor dalam memperhitungkan
initial return
. Besarnya total aset yang dimiliki perusahaan menjadi jaminan
bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang besar pada masa yang akan datang. Ada kemungkinan bahwa perusahaan
yang kecil mampu berkembang lebih cepat dibandingkan