E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  dilakukan  dengan  mengambil  data  sekunder  perusahaan yang  melakukan  penawaran  umum  perdana
Initial  Public  Offering
periode  2011-2014  dari  situs  BEI www.idx.go.id
.  Pengambilan  data direncanakan pada bulan April 2016 sampai dengan Juli.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  adalah  data  sekunder,  dimana data-data  yang  diperoleh  sudah  dalam  bentuk  jadi  dan  telah  diolah  oleh
pihak  lain.  Teknik  dalam  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  studi pustaka  dan  dokumentasi.  Studi  pustaka  dilakukan  dengan  cara
mempelajari  artikel,  jurnal,  dan  penelitian  terdahulu  mengenai  literatur- literatur  pembahasan  yang  sesuai  dengan  penelitian.  Sedangkan
dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, dilanjutkan  dengan  pencatatan  dan  perhitungan.  Dapat  diperoleh  dari
Bursa Efek Indonesia, atau dapat diakses melalui www.idx.co.id
.
G. Teknik Analisis Data
Teknik  analisis  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  analisis regresi, karena dapat menjelaskan seberapa besar pengaruh antara variabel
dependen dengan variabel independen, baik secara parsial maupun secara simultan. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi
berganda
multiple  regression
yaitu  menguji  kekuatan  hubungan  antara
variabel  dependen  dengan  variabel  independen,  dengan  menggunakan tingkat  signifikansi  sebesar  5.  Dalam  perhitungan  regresi  berganda,
variabel-variabel  yang  digunakan  harus  memenuhi  asumsi  klasik  agar analisis  yang  dilakukan  bersifat
reliable.
Pemenuhan  asumsi-asumsi tersebut
dilakukan dengan
melakukan uji
normalitas, uji
heteroskedastisitas,  uji  autokorelasi  dan  uji  multikolinieritas.  Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi,  variabel  bebas  dan  variabel  terikat  keduanya  memiliki
distribusi  normal  atau  tidak  Ghozali,  2011.  Jika  data  tidak berdistribusi  normal  maka  uji  statistik  menjadi  tidak  valid  untuk
jumlah sampel kecil. Uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov- Smirnov
dengan  menggunakan  bantuan  program  statistik.  Dassar pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas lebih besar dari nilai
alpha yang ditentukan, yaitu 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal,  dan  sebaliknya  jika  probabilitas  kurang  dari  0,05  maka
data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas  berarti  antara  variabel  independen  yang  satu dengan  variabel  independen  yang  lain  dalam  model  regresi  saling
berkolerasi  linier,  biasanya  kolerasi  mendeteksi  sempurna
koefisien korelasinya
tinggi atau
mendekati 1.
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditentukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas  independen. Model regresi  yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi  diantara
variabel  independen.  Jika  dalam  suatu  penelitian  terdapat multikolearitas  maka  variabel-variabel  tersebut  tidak
orthogonal
. Variabel
orthogonal
adalah variabel independen sama dengan nol. Metode
yang digunakan
untuk mendeteksi
adanya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah :
1. Besaran  VIF
Variance  Inflation  Factor
dan
tolerance
. Pedoman  suatu  model  regresi  yang  bebas  multikolinearitas
adalah : a.
Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1-10 b.
Mempunyai angka
tolerance
mendekati 1 2.
Besaran  kolerasi  antara  variabel  independen.  Pedoman  suatu model  regresi  yang  bebas  multikolinearitas  adalah  :  koefisien
kolerasi  antara  variabel  independen  haruslah  lemah  di  bawah 0,05.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  varians    dari
residual
satu pengamatan  ke  pengamatan  yang  lainnya.  Jika  varians    dari
residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan  lain  tetap,  maka  disebut
homoskedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut  heteroskedastisitas Ghozali,  2011.  Model  regresi  yang  baik  adalah  yang  tidak
mengalami  heteroskedastisitas  atau  terjadinya  homokedastisitas. Pada  penelitian  ini  digunakan  uji
Glejser
untuk  mendeteksi  ada atau  tidaknya  heteroskedastisitas.  Uji
glejser
dilakukan  dengan cara  meregresikan  antara  variabel
independent
dengan  nilai
absolute
residualnya. 1.
Jika  nilai  probabilitas    taraf  signifikansi  5  0,05,  maka distribusi data dikatakan bebas dari heteroskedastisitas.
2. Jika  nilai  probabilitas    taraf  signifikansi  5  0,05,  maka
distribusi data dikatakan terkena heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  bertujuan  menguji  apakah  dalam  suatu model  regresi  linear  ada  korelasi  antara  kesalahan  pengganggu
residual
pada periode t dengan kesalahan pada  periode t  dengan kesalahan pengganggu pada periode  t-1 sebelumnya. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang  baik  adalah  regresi  bebas  dari  autokorelasi.  Alat  ukur  yang
digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan tes
Durbin Watson
DW. Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah : Ho tidak adanya autokorelasi, r =
0 dan Ha ada autokorelasi, r ≠ 0.