Definisi Operasional Keterbatasan Pengembangan

13 lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Berdasarkan definisi belajar yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manusia sepanjang hayat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Proses belajar terjadi karena proses interaksi antara manusia dan lingkungannya. Proses belajar manusia dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan sikap pada diri manusia tersebut. Pembelajaran didefinisikan sebagai suatu akivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan siswa, sehingga terjadi proses pembelajaran. Menurut Sudjana 2000: 6 pembelajaran adalah upaya guru dalam membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Setelah memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman melalui proses pembelajaran diharapkan terjadi perubahan sikap pada siswa. Menurut Gagne dan Briggs dalam Supratman 2012: 10 pembelajaran adalah suatu rangkaian peristiwa yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perubahan perilaku yang sering disebut dengan hasil belajar dapat terfasilitasi. Pembelajaran merupakan rangkaian peristiwa dan kegiatan yang direncanakan terlebih dahulu dengan tujuan untuk mencapai hasil belajar tertentu. Guru sebagai perencana pembelajaran melibatkan siswa sebagai pihak yang difasilitasi dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. 14 Berdasarkan uraian dari para ahli di atas dapat dikatakan bahwa pembelajaran adalah interaksi antara guru dan siswa sebagai pihak yang terfasilitasi dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu oleh guru dengan tujuan untuk mencapai hasil belajar yang baik. Setelah proses pembelajaran diharapkan terjadi perubahan sifat pada siswa.

2. Pembelajaran Fisika

Fisika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang bertujuan untuk mempelajari dan memberi pemahaman baik secara kualitatif maupun kuantitatif tentang berbagai gejala ataupun proses alam dan sifat zat serta penerapannya. Fisika pada umumnya bekerja dengan landasan beberapa asumsi, yaitu objek-objek empiris memiliki sifat keragaman, memperlihakan sifat berulang, serta kesemuanya jalin-menjalin mengikuti pola-pola tertentu Mundilarto, 2010: 3. Berbagai kemampuan yang dapat dikembangkan lewat pembelajaran fisika adalah Suparwoto, 2005: 31: a. Mencetuskan konsep alat yang dapat memberikan kemudahan pada manusia. b. Menghayati dan mengamati gejala alam secara seksama dan hati-hati. c. Membedakan dan memilih tindakan dengan waktu tunda terpendek yang pada akhirnya manusia selalu dapat bergerak maju. Fisika merupakan bagian dari sains, maka dalam pembelajarannya juga harus berdasarkan pada karakteristik sains. Karakterisitik sains mempunyai tiga 15 pilar utama yaitu proses ilmiah, produk ilmiah dan sikap ilmiah. Menurut Carin dan Sund 1993 dalam Wisudawati 2015: 24 sains didefinisikan sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal, dan berupa kumpul data hasil observasi dan eksperimen”. Merujuk pada definisi Carin dan Sund maka sains mempunyai tiga unsur utama yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Produk adalah hasil yang diperoleh dari suatu pengumpulan data yang disusun secara lengkap dan sistematis. Fisika sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik menghasilkan produk berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan hukum Wisudawati, 2015: 24. Usaha dari seorang peneliti untuk mengetahui fakta, konsep, teori, prinsip, dan hukum merupakan klasifikasi sains sebagai produk. Fakta merupakan hasil dari kegiatan empiris, sementara konsep, prinsip, dan teori merupakan hasil dari kegiatan analitis. Menurut Giancoli 2014: 5 penjabaran fisika dalam produk ilmiah dijelaskan sebagai berikut: a. Konsep Konsep adalah analogi atau bayangan mentah tentang fenomena-fenomena yang dinyatakan dalam hal atau betuk yang mudah dipahami. b. Teori Teori bersifat lebih luas, rinci, dan dapat memberikan prediksi-prediksi yang bisa diuji secara kuantitatif, sering kali dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.

Dokumen yang terkait

Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII SMA/MA.

0 0 17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE LEARNING PADA PLATFORM ANDROID SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X.

1 8 187

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

2 45 367

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TOPIK POLIMER BERBASIS WEBSITE SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS XII.

0 1 1

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SIBI PADA MATERI KALOR SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK TUNARUNGU.

0 0 2

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN BULETIN FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON PADA SISWA SMA KELAS XI.

0 0 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN EDMODO PADA MATERI POKOK TEORI KINETIK GAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA.

0 0 1

PENGEMBANGAN MINI POSTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR SISWA SMA.

0 3 1

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI SUHU DAN KALOR SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMA.

0 0 1