5. Efek Mencolok Mungkin karakteristik poster yang paling penting adalah
kemampuannya dalam menciptakan kesan atau ingatan pemirsa melalui penebalan, warna, ukuran dan pengulangan. Jefkins, 1997 :
128 Poster juga memiliki beberapa ukuran standar salah satunya
adalah double crown. Double Crown : 762 mm x 508 mm 30 inci x 20 inci. Ini adalah unit ukuran yang lebih besar. Misalnya saja 16 sheet
adalah setara 16 double crown. Double Crown digunakan pada billboard dan pada panel informasi umum yang ditempatkan pada trotoar da
tempat-tempat belanja Jefkins, 1997 : 130, maka poster yang berukuran besar dan sesuai dengan ketentuan diatas tadi dapat dikatakan sebagai
billboard.
2.1.2. Representasi
Representasi berasal dari kata “represent” yang bermakna stand for artinya berarti atau juga “act as delegate for” yang bertindak sebagai
perlambang atas sesuatu. Representasi juga dapat berarti sebagai suatu tindakan yang menghadirkan atau mempresentasikan sesuatu lewat
sesuatu yang lain diluar dirinya, biasanya berupa tanda atau simbol Piliang, 2003 : 21.
Representasi juga biasanya dipahami sebagai penggambaran sesuatu yang akurat atau realita yang terdistorsi. Representasi adalah
sebuah cara dimana memaknai apa yang diberikan pada benda yang digambarkan. http:yolagani.wordpress.com20071118
Representasi menunjukan baik pada proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda. Representasi juga bisa berarti proses perubahan
konsep-konsep ideologi yang digunakan dalam bentuk-bentuk yang kongkrit. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses
sosial pemaknaan melalui sistem penandaan yang tersedia : dialog, tulisan, video, film, fotografi, dsb. Secara ringkas representasi adalah
produksi makna melalui bahasa. Menurut Struat Hall 1997, representasi adalah salah satu praktek
penting yang memproduksi kebudayaan. Kebudayaan merupakan konsep yang sangat luas, kebudayaan menyangkut “pengalaman berbagai”.
Sedangkan dikatakan berasal dari kebudayaan yang sama jika manusia- manusia yang ada disuatu tempat membagi pengalaman yang sama,
membagi kode-kode kebudayaan yang sama, berbicara dalam “bahasa” yang sama dan saling berbagi konsep-konsep yang sama.
Menurut Stuart Hall 1997, ada 2 proses representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada dikepala
kita masing-masing peta konseptual. Representasi mental ini masih berbentuk sesuatu yang abstrak. Kedua, “bahasa” yang berperan penting
dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat
menghubungkan konsep dan ide-ide tentang sesuatu dan simbol-simbol tertentu.
Proses pertama memungkinkan kita memaknai dunia dengan mengkonstruksi antar sesuatu dengan sistem “peta konseptual” kita.
Dalam proses kedua, kita mengkonstruksi seperangkat rantai korespondensi antara “peta konseptual” dengan bahasa atau simbol yang
berfungsi merepresentasikan konsep-konsep kita tentang sesuatu. Relasi antara “sesuatu”, “peta konseptual”, dan “bahasa atau simbol” adalah
jantung dari produksi makna lewat bahasa. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama itulah yang dinamakan representasi.
www.kunci.co.id Bahasa adalah medium yang menjadi perantara kita dalam
memaknai sesuatu. Memproduksi dan mengubah makna. Bahasa mampu melakukan semua ini karena bahasa beroprasi sebagai sistem
representasi. Lewat bahasa simbol-simbol dan tanda tulis, lesan, atau gambar. Kita mengungkapkan pikiran, konsep dan ide-ide kita tentang
sesuatu. Makna sesuatu hal yang sangat tergantung dari cara kita mempresentasikannya dengan mengamati kata-kata yang kita gunakan
dan imej-imej yang kita gunakan dalam mempresentasikan sesuatu bisa terlihat jelas nilai-nilai yang kita berikan pada sesuatu tersebut.
Untuk menjelaskan bagaimana makna representasi lewat bahasa bekerja kita bisa memaknai tiga teori representasi yang dipakai sebagai
usaha untuk menjawab pertanyaan dari mana suatu makna berasal atau
bagaimana membedakan antara makna yang sebenarnya dari sesuatu atau imej dari sesuatu yang pertama adalah pendekatan efektif. Disini
bahasa berfungsi sebagai cermin yang merefleksikan makna yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada didunia. Kedua adalah
pendekatan internasional dimana kita menggunakan bahasa untuk mengkomunikasikan sesuatu sesuai dengan cara pandang kita terhadap
sesuatu. Sedangkan yang ketiga adalah pendekatan konstruksions, dalam pendekatan ini kita pecaya bahwa kita mengkonstruksi lewat bahasa yang
kita pakai. Proses yang menghubungkan ketiga elemen ini secara bersama-sama itulah yang kita namakan representasi.
Konsep representasi bisa berubah-ubah. Selalu ada pemaknaan baru dan pandangan baru dalam konsep representasi yang sudah pernah
ada. Karena makna sendiri juga tidak pernah tetap, ia selalu berada dalam proses negosiasi dan disesuaikan dengan situasi yang baru. Intinya
adalah makna akan inheren dalam suatu dunia ini, ia selalu dikonstruksikan, diproduksi, lewat proses representasi. Ia adalah hasil dari
praktek penandaan. Praktek yang membuat sesuatu hal bermakna sesuatu, seperti yang dikatakan Juliastuti dalam bukunya.
Representasi berasumsi bahwa praktik pemaknaan berbentuk menjelaskan atau praktik lain di dunia secara sosial kepada dan oleh
individu. Mengharuskan adanya eksplorasi pembentukan makna tekstual, serta menghendaki penyelidikan tentang cara dihasilkannya makna pada
beragam konteks. Representasi memiliki materialitas tertentu yang
melekat pada bunyi, prasasti, objek, citra, buku, majalah, dan program televisi. Representasi diproduksi, ditampilkan, digunakan dan dipahami
dalam konteks tertentu. Dalam penelitian ini, representasi menunjukan pada pemaknaan
tanda-tanda dan simbol-simbol yang terdapat pada gambar iklan Indoparts.
2.1.3. Kasih Sayang