memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatan diri dan lingkngannya. Memberdayakan adalah upaya untuk membangun daya atau mengembangkan iklim
yang mendukung kemandirian. Dengan demikian, promosi kesehatan merupakan upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku berisiko tinggi dan
menggantikannya dengan perilaku yang aman atau paling tidak berisiko rendah Kholid, 2012.
Salah satu bentuk pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat adalah pemberian informasi kesehatan. Pemberian informasi kesehatan merupakan
upaya yang diselenggarakan bagi setiap orang agar dapat belajar mengenai masalah- masalah kesehatan, serta melakukan perubahan secara sukarela melalui perilakunya.
Hal- hal yang mencakup informasi berupa penyediaan informasi, mengeksplorasi nilai dan sikap, membuat keputusan- keputusan, serta melatih keterampilan yang
memungkinkan terjadinya perubahan perilaku Notoatmodjo, 2007. Pemberian informasi kesehatan masyarakat merupakan suatu gabungan berbagai
kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip- prinsip pembelajaran untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, kelompok, maupun masyarakat
mengetahui cara- cara melaksanakan apa yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan hidup sehat, baik secara perorangan, kelompok, mapun bersama- sama
masyarakat Depkes, 2002.
2.6 Media
Dalam penyampaian materi- materi promosi kesehatan, diperlukan adanya sebuah media. Menurut Azhar dalam Maya 2005 menyatakan bahwa media berasal
dari bahasa Latin “Medius” yang berarti perantara atau pesan. Dengan kata lain media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Dalam arti luas media disebutkan sebagai alat bantu untuk menyusun kembali informasi visual atau verbal yang di sampaikan oleh pemberi pesan, mengantarkan
pesan tersebut, kemudian dikomunikasikan kepada penerima pesan.Oemar dalam Maya 2015 menyatakan manfaat yang diperoleh dengan menggunakan media
adalah dapat membangkitkan motivasi dan pengaruh psikologis peserta didik. Efektivitas proses pembelajaran juga akan terlaksana jika memanfaatkan media
pembelajaran. Media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari komunikator kepada khalayak. Beberapa pakar psikologi menyatakan bahwa dalam komunikasi, yang paling dominan bekerja adalah pancaindra manusia,
yaitu mata dan telinga. Media sebagai alat komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain. Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh juga merupakan indikator dalam komunikasi yang sangat penting untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan knowledge, sikap attitude, dan
perilaku behavior Cangara, 2012. Berkaitan dengan permasalahan kekerasan seksual ini, menurut Paramastri, dkk
2010 dalam penelitiannya yang berjudul Early Prevention Toward Sexual Abuse On Children menyatakan perlunya dilakukan upaya untuk menanggulangi dan
melakukan prevensi
dini agar
kejadian ini
tidak semakin
marak. Programprevensidini,dapatdilakukandengancarapromosikesehatan. Upaya program
pencegahan ini memiliki adalah anak, sedangkan sasaran sekunder adalah orangtua dan guru. Program pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan model diskusi
kelompok kelompok kecil dengan jenis kelamin yang sama dan usia sebaya,
dengan media komik cerita bergambar. Terkait dengan yang disampaikan pada penelitian serupa, Anesty dan Nur’aini 2015 menyatakan bahwa personal safety
skill pada anak- anak diberikan sebagai prevensi dini kekerasan seksual anak memerlukan media atau program dalam penyampaiannya. Dalam komunikasi massa,
pengaruh tidak begitu mudah diketahui, sebab selain sifat massa itu tersebar, juga sulit dimonitor pada tingkat mana pengaruh itu terjadi. Perbedaan yang terjadi antara
komunikasi massa dan komunikasi pribadi atau kelompok yaitu, komunikasi massa cenderung lebih banyak mempengaruhi pengetahuan dan tingkat kesadaran
seseorang, sedangkan komunikasi pribadi cenderung berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang Cangara, 2010.
2.7 Fungsi Media