Ruang Lingkup Penelitian Kekerasan Seksual

1.5 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan saran kepada pemegang kebijakan maupun kepada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak BP3A agar dapat mengupayakan media promosi kesehatan yang efektif pada promosi upaya pencegahan kekerasan seksual anak yang diperuntukkan kepada siswa sekolah dasar SD. 2. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukkan kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri Pembina Tulangampiang untuk turut mengupayakan sosialisasi upaya pencegahan kekerasan seksual dengan menggunakan media yang efektif guna membangkitkan mawas diri pada siswa. 3. Hasil penelitian ini dapat menjadi refrensi untuk penelitian selanjutnya terkait upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang promosi kesehatan. Penelitian ini menganalisisefektivitas media leaflet, moving cartoon video, dan kombinasi kedua media disertai ceramah dalam meningkatkan tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku anak yang digunakan dalam promosi upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Pembina Negeri Tulangampiang Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dimana pengumpulan data dilakukang dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiwa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kekerasan Seksual

Berdasarkan Peraturan Pemerintah pengganti UU No.1 tahun 2002, pengertian kekerasan adalah setiap perbuatan penyalahgunaan kekuatan fisik dengan atau tanpa menggunanakan sarana secara melawan hukum dan menimbulkan bahaya bagi badan, nyawa, dan kemerdekaan orang, termasuk menjadikan orang pingsan atau tidak berdaya. Kekerasan terhadap anak merupakan fenomena kekerasan yang sering dilakukan oleh orang terdekat dari anak- anak. Tindakan yang dilakukan mencakup fisik, psikologis emosional dan seksual yang dilakukan dalam hubungan kemitraan. Kekerasan seksual pada anak adalah pemaksaan, ancaman atau keterperdayaan seorang anak dalam aktivitas seksual. Menurut Orange 2010, kekerasan seksual meliputi aktivitas seksual berupa melihat, meraba, penetrasi tekanan, pencabulan dan pemerkosaan. Dampak kekerasan seksual pada anak dapat berupa fisik, psikologis, maupun sosial. Dampak pada fisik berupa luka atau robeknya dara. Dampak psikologi meliputi trauma mental, ketakutan, malu, cemas, bahkan keinginan atau percobaan bunuh diri. Sedangkan dampak sosial yang didapat berupa perlakuan sinis dari masyarakat di sekelilingnya, ketakutan terlibat dalam pergaulan dan sebagainya. Berdasarkan penelitian deskriptif yang dilakukan oleh Paramastri 2010, beberapa kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi di rumah justru terjadi ketika mereka dimandikan oleh keluarganya kakak, bapak, atau kakek. Mereka menyatakan bahwa alat kelamin mereka sering dimainkan Saat dimandikan, dan pernah ada yang mengalami alat vitalnya dimainkan oleh pacar kakaknya. Hanya sebagian kecil subjek yang meyakini bahwa pelaku kekerasan berasal dari orangdekatkorban. Kelompok ini meyakini bahwa pelaku kekerasan seksual adalah orang-orang yang tidak dikenal oleh korban. Kekerasan seksual yang terjadi di sekolah, umumnya dilakukan oleh teman sekelas, kakak kelas atau bahkan adik kelas. Terdapat juga beberapa kejadian kekerasan seksual yang justru dilakukan oleh guru mereka sendiri. Pada umumnya yang melakukan kekerasan seksual disekolah adalah anak ‐ anak yang telah ditengarai sebagai ”anak nakal”. Menurut guru kelasnya, hal tersebut terjadi karena memang model pola pendidikan dari orang tuanya dan karena pengaruh lingkungan rumahnya. Dampak yang muncul akibat kekerasan seksual kemungkinan adalah depresi, fobia, dan mimpi buruk, curiga terhadap orang lain dalam waktu yang cukup lama. Ada pula yang merasa terbatasi di dalam berhubungan dengan orang lain, berhubungan seksual dan disertai dengan ketakutan akan munculnya kehamilan akibat dari perkosaan. Bagi korban perkosaan yang mengalami trauma psikologis yang sangat hebat, ada kemungkinan akan merasakan dorongan yang kuat untuk bunuh diri Sulistyaningsih Faturochman, 2002. Terkait dengan dampak kekerasan seksual, dijelaskan pula oleh Anwar 2011 yang menyatakan bahwa segala dampak kekerasan seksual yang mempengaruhi psikologis maupun fisik selalu diawali oleh sistem kerja kognisi. Dari kognisi akanberpengaruh pada perasaan dan tindakan, perasaan dan tindakan akan mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Sistem kognisi yang negatif akan membuat indivudu memiliki pola pikir negatif yang diulang-ulang. Pengulangan pola pikir negatif inilah yang kemudian membuat individu memiliki negative belief. Adanya negativebeliefini kemudian di kunci dan dibekukan ke dalam sistem kognisinya yang kemudian berpengaruh pada kondisi fisik individu dan memunculkan banyak penyakit.

2.2 Defini Anak dan Hak Anak

Dokumen yang terkait

Pengetahuan Anak Sekolah Dasar Terhadap Pencegahan Penyakit Diare di SD 098167 RSS Perumnas Kerasaan Kec. Pematang Bandar Kab. Simalungun

8 106 83

Efektivitas Media Video Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Perubahan Sikap Dalam Penyuluhan Perikanan Budidaya

0 14 77

Gambaran Perilaku Guru terhadap Pendidikan Kesehatan Reproduksi dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual pada Siswa di Sekolah Dasar Harapan 1 dan 2 Medan Tahun 2016

2 16 141

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA TENTANG PENCEGAHAN Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Remaja Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Tentang Pencegahan HIV dan AIDS dengan Menggunakan Video dan Leaflet di Surakarta.

0 4 15

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 18

PENDAHULUAN Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolali.

0 2 8

PEMBAHASAN Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolali.

0 0 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DAN MEDIA LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA Efektivitas Penggunaan Media Video Dan Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Tentang Bahaya Napza Di Smp Negeri 3 Mojosongo Boyolal

0 1 16

SKRIPSI KEEFEKTIFAN MEDIA LEAFLET DAN STIKER TERHADAP PERUBAHAN KEEFEKTIFAN MEDIA LEAFLET DAN STIKER TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU WARIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI HIMPUNAN WARIA SOLO (HIWASO).

0 1 15

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK

0 0 7