kemudian berpengaruh pada kondisi fisik individu dan memunculkan banyak penyakit.
2.2 Defini Anak dan Hak Anak
Dalam Convention on The Right Of the Child tahun 1989 yang telah diratifikasi pemerintah Indonesia melalui Keppres Nomor 39 Tahun 1990 disebutkan bahwa
anak adalah mereka yang berusia 18 tahun ke bawah. Sementara itu, UNICEF mendefenisikan anak sebagai penduduk yang berusia antara 0 sampai dengan 18
tahun.Sedangkan Undang-Undang RI Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, menyebutkan bahwa anak adalah mereka yang belum berusia 21 tahun dan
belum menikah. Sehingga dalam definisi anak dapat dinyatakan dalam suatu rentang usia anak yang terletak pada skala 0 sampai dengan 21 tahun. Penjelasan mengenai
batas usia 21 tahun ditetapkan berdasarkan pertimbangan kepentingan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi dan kematangan mental seseorang yang
umumnya dicapai setelah seseorang melampaui usia 21 tahun Hurarerah, 2006. Anak- anak juga memiliki hak yang memang telah didapat sedari ia dilahirkan.
Menurut Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan
dipenuhi oleh orangtua, masyarakat, pemerintah dan negara. Dalam pernyataan hak azasi tersebut, sudah mencakup perlindungan dari ancaman kekerasan seksual. Hal
tersebut juga didukung oleh Undang-undang Nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan Anak pada Pasal 2, disebutkan bahwa 1 anak berhak atas
kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan berdasarkan kasih sayang, baik dalam keluarganya maupun dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang
dengan wajar, 2 anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan
dan kehidupan sosialnya, sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa, untuk menjadi warga negara yang baik dan berguna, 3 Anak berhak atas pemeliharaan dan
perlindungan, baik semasa kandungan maupun sesudah dilahirkan, dan 4 anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau
menghambat pertumbuhan dan perkembangan dengan wajar. Huttman dalam Huraerah 2006merinci kebutuhan anak, yaitu: kasihsayang
orangtua, stabilitas emosional, pengertian dan perhatian, pertumbuhan kepribadian, dorongan kreatif, pembinaan kemampuan intelektual dan keterampilan dasar,
pemeliharaan kesehatan, pemenuhan kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal yang sehat dan memadai, aktivitas rekreasional yang konstruktif dan positif, serta
pemeliharaan, perawatan dan perlindungan. Selanjutnya, Mutiara 2015 menyebutkan bahwa hak anak menurut UNICEF adalah hak untuk nutrisi yang
memadai, pendidikan, kesehatan, berpartisipasi, perlindungan dan hak untuk air bersih.
Huraerah 2006 menyatakan bahwa, kegagalan dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut akan berdampak negatif pada pertumbuhan fisik dan
perkembangan intelektual, mental, dan sosial anak. Anak bukan saja akan mengalami kerentanan fisik akibat gizi dan kualitas kesehatan yang buruk, melainkan pula
mengalami hambatan mental, lemah dayanalar dan bahkan perilaku - perilaku maladaptive, seperti: autism, nakal, sukar diatur, yang kelak mendorong mereka
menjadi manusia dengan perilaku kriminal.
2.3 Pendidikan Seks Pada Anak Berdasarkan Usia