66
4.4.2. Perbendaharaan
Perbendaharaan dalam pengertian yang sederhana adalah kegiatan menyimpan uang, mengeluarkan uang dan mendayagunakan sisa uang agar
mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain, mengatur dan mengelola uang dengan efisien, berdaya guna dan berhasil guna agar menghasilkan keuntungan
yang optimal. Peranan Pengelola keuangan rumah tangga tidak jauh berbeda dengan peranan seorang bendahara sebuah organisasi bisnis manufaktur-jasa dan
organisasi non-bisnis nirlaba yaitu mengatur dan mengelola uang dengan efisien Moeljadi, 2010.
Demikian juga pada penelitian ini dengan melihat fenomena manajemen keuangan rumah tangga keluarga pensiunan TNI-AL dengan sumber dana
terbatas. Terbukti bahwa dengan sumber keuangan yang terbatas masih ada kegiatan menyimpan dana dalam bentuk arisan dan menjadi anggota koperasi.
Berdasarkan hasil wawancara pada sub bab ini juga ditemukan fakta bahwa para ibu yang lebih dominan dalam mengelola keuangan keluarga atau istilahnya
sebagai bendahara keuangan keluarga. Hal ini tercermin pada saat dilakukan wawancara, para bapak mengarahkan jawabannya pada para ibu. Berikut hasil
wawancara dengan para ibu, seperti tersebut pada butir 4.4.2.1 dan 4.4.2.2.
4.4.2.1. Dana cadangan dan tabungan
Berikut wawancara dengan pertanyaan, apakah keluarga pensiunan dalam pengelolaan keuangannya masih menyisihkan dana cadangan atau tabungan
dengan cara-cara berbeda. Berikut pernyataan dari Ibu Tedjo“..nabung saya
67
setiap bulannya itu sisanya pasti saya luangkan untuk...arisan... biasanya ibu- ibu itu kan gitu. “ Informan tersebut juga mengakui bahwa dana cadangan rumah
tangganya yaitu bisa di siasati dengan dan dari arisan itu juga. “....kalo sudah dapat arisan itu kita simpan.. kemudian untuk digunakan keperluan-keperluan
lain itu..” Sama halnya dengan Ibu Tedjo, berkaitan dengan pertanyaan tentang
tabungan dan dana cadangan, Ibu Hadi menyiasati dengan cara mengikuti arisan di sekitar. Berikut pemaparannya:“.....ya di ikutno arisan..dana cadangan? gak
punya....”. Ibu Rochani juga mengaku punya dana cadangan dari simpan pinjam dan arisan.Berikut pemaparannya:“..punya kalo simpan pinjam..arisan iku thok
arisan kecil bukan arisan besar-besaran.. Namun berbeda dengan keluarga Bapak Sukmin yang menyatakan bahwa
tabungan dana cadangan beliau adalah dengan menjadi anggota koperasi yang sudah ada. Yaitu koperasi yang kebetulan berada di dalam area komplek TNI-AL
tersebut dan dana cadangan yang beliau pahami adalah sisa uang belanja beberapa bulan sebelumnya juga. Berikut pemaparannya.:“...dana cadangan ya...dari sisa
bulan yang kemarin, diusahakan.. Selanjutnya informan yang peneliti tuju adalah Bapak Harjono, masih
tentang tabungan dan dana cadangan. Berikut pemaparannya:“..mengenai tabungan itu tidak ada... tapi itu tidak begitu rutin jadi kalo ada kelebihan
belanja ya dari sisa belanja terus...dapat arisan.... dana cadangan? ya itu tadi yang saya masukkan...”
68
Berdasarkan hasil wawancara dengan keluarga informan tersebut diatas, bisa disimpulkan bahwa penerapan manajemen keuangan rumah tangga
khususnya terkait dengan kegiatan menyimpan uang, dominan menyatakan bahwa sisa belanja bulan sebelumnya dicadangkan untuk ikut arisan dan menjadi anggota
koperasi, dengan harapan ada dana cadangan yang diharapkan jika waktunya mendapat arisan.
4.4.2.2.Peranan pengelola keuangan rumah tangga
Hasil penelitian Komori 1998 menyatakan bahwa perempuan berlatih mengendalikan berbagai hal keuangan, dan mereka sering juga disebut sebagai
menteri keuangan rumah tangga oleh para suaminya. Iwao,1993 dalam Komori,1998. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kaum istri lah yang biasanya
bertugas mengatur lalu-lintas keuangan rumah tangga mereka sendiri, sementara suami telah melakukan tugas sebagai pencari penghasilan. Sebagai contoh, lebih
dari 90 wanita jepang mengendalikan keuangan dalam rumah tangga Robins, 1983 dalam komori, 1998.
Demikian juga dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa, kaum perempuan memegang kendali dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.
Berikut pertanyaan terkait dengan siapakah yang berperan dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Demikian pemaparan dari keluarga Informan kunci, Ibu
Tedjo ”semua yang mengelola itu saya...” kebutuhan anak saya, kebutuhan rumah tangga ..saya semua ..”. wawancara selanjutnya kepada Ibu sukmin,
beliau juga mengakui bahwa beliaulah yang mengelola, ”ya..saya sendiri”, dan
69
sama halnya dengan Ibu Hadi yang menjawab”mami...haha mamii”. Dan kemudian pertanyaan tersebut sudah mendapatkan jawaban kesimpulan dengan
ditambahnya pernyataan dari Ibu Rochani,”.sing ngatur yo ibu..dari bapak , terus dikekno ibu..”.Namun berbeda dengan informasi dari pernyataan Bapak Harjono”
Yaa.. bukan Cuma saya.. tapi ibu..juga anak..jadi biar Terbuka... semuanya”. Berarti di keluarga Bapak Harjono lah dari informan kunci di atas yang
melakukan demokrasi dalam pengelolaan keuangan didalam rumah tangganya. Berdasarkan hasil wawancara tersebut jelas terbukti bahwa pengelola
keuangan rumah tangga keluarga pensuin TNI AL lebih dominan dipegang oleh kaum ibu. Hal ini mendukung penelitian Komori 1998 dan Robins, 1983 dalam
Komori, 1998.
4.4.3. Akuntansi