64
dalam hal ini peneliti bermaksud ingin mengetahui penerapan anggaran rumah tangga keluarga pensiunan TNI AL dengan melihat pos penerimaan dan pos
pengeluaran keuangannya.
4.4.1.1. Pos Pendapatan dan pengeluaran
Dalam hal yang berkaitan dengan pos pendapatan atau pemasukan, para informan menyebutkan hanya dari dana pensiun TNI saja yang tidak lebih dari
2 juta rupiah per bulannya. Ini sangat sesuai dengan fokus penelitian kali ini. Dalam penelitian ini peneliti berhasil mendapatkan bukti pos pendapatan yaitu
slip gaji pensiun para informan Untuk pos pengeluaran, beberapa dari mereka memang membuat
pencatatan seperlunya, karena menurut mereka ada beberapa pengeluaran dan konsumsi yang menyeluruh untuk beberapa bulan berikutnya atau insidentil
darurat, seperti kalau ada undangan hajatan, keluarga sakit atau kematian. Namun peneliti berhasil mendapatkan beberapa bukti catatan-catatan yang
di susun dalam pengeluaran konsumsi keuangan mereka, meskipun yang di dapat hanya susunan dan catatan pengeluaran biaya-biaya dan konsumsi bulan-bulan
tertentu saja. Bukti tersebut dapat dikonfirmasi juga dengan hasil wawancara pada butir.4.4.1.2.
4.4.1.2. Pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan
Dalam hal pengeluaran yang melebihi dari pemasukan, para informan mengaku pernah mendapatinya, namun hanya beberapa kondisi insidentil saja.
65
Seperti pernyataan dari Ibu Tedjo “..jarang mas..ya kalo ada itu mungkin ada acara nikahan, ..sakit gitu..”. dari pernyataan Ibu tedjo tersebut beliau mengaku
pernah menemui kondisi pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan pada saat tertentu saja yaitu dalam hal kesehatan, dan acara-acara keluarga.
Selanjutnya masih dengan pertanyaan sama, Bapak Sukmin juga mengaku pernah mengalami kondisi keuangan yang lebih besar pengeluarannya, namun
hanya sesekali waktu.“..ada kalo bowoan akeh....”. Ibu Hadi juga mengaku pernah mengalami “besar pasak daripada tiang”
dalam beberapa waktu lalu dikarenakan suaminya jatuh sakit. Berikut pemaparannya:“....pernah...suami sakit, bepergian karena orang tua sakit, dan
yang mendadak-mendadak itu....saudara punya hajat..” Wawancara selanjutnya rumah tangga Bapak Rochani beserta istrinya“..ya.pernah..contohnya seperti
dilanda masalah..nah baru-baru ini dilanda duka....”. Begitu juga dengan Bapak Harjono yang juga menemui kondisi pengeluaran yang lebih besar, beliau
mengaku“...suatu saat ..tidak selalu...suatu contoh kita menghadapi hari raya....” Dari beberapa pemaparan diatas menunjukkan bahwa sebenarnya rumah
tangga mereka memang harus mengatur dan mengelola keuangan sebaik-baiknya untuk berjaga-jaga dalam hal pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga, seperti
kesehatan, kecelakaan, dan lain sebagainya. Perlu disadari juga bahwa memang hanya dengan pos pendapatan yang hanya dari dana pensiun saja, mereka
akhirnya tidak dapat bebas bergerak melakukan pembelanjaan dan konsumsinya.
66
4.4.2. Perbendaharaan