Pengertian anggaran dalam rumah tangga

53 gaji sekian..harus untuk ini..untuk ini..”. Perlu diketahui bahwa pada saat wawancara tersebut, Ibu Harjono selalu menyetujui semua pernyataan dari Bapak Harjono dengan selalu menyetujui pernyataan suaminya. Berdasarkan informasi dari kelima keluarga informan diatas disimpulkan bahwa sebagian besar sudah memahami pengertian manajemen keuangan rumah tangga meskipun dengan pemahaman konsep yang sederhana., khususnya untuk para ibu, sedangkan para bapak belum sepenuhnya memahami pengertian manajemen keuangan rumah tangga. Perlu diketahui juga bahwa pemegang kendali pengelolaan keuangan keluaraga adalah para ibu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Komori 1998 yang menyatakan bahwa perempuan berlatih mengendalikan berbagai hal keuangan, dan mereka sering juga disebut sebagai menteri keuangan rumah tangga oleh para suaminya. Iwao,1993 dalam Komori,1998. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kaum istri lah yang biasanya bertugas mengatur lalu-lintas keuangan rumah tangga mereka sendiri, sementara suami telah melakukan tugas sebagai pencari penghasilan. Sebagai contoh, lebih dari 90 wanita jepang mengendalikan keuangan dalam rumah tangga Robins, 1983 dalam komori, 1998.

4.3.2. Pengertian anggaran dalam rumah tangga

Pengelolaan Keuangan yang tidak tepat dapat mengganggu kelangsungan dan stabilitas denyut jantung keuangan keluarga. Pada dasarnya mengelola keuangan rumah tangga sama seperti mengelola keuangan di perusahaan. Penghasilan besar pasangan suami istri bukanlah jaminan bahwa kondisi cash 54 flow keuangan dapat terjaga Moeljadi, 2010. Dalam pernyataan tersebut mengandung arti bahwa, penghasilan yang jumlahnya terbatas juga mampu membiayai pendidikan anak-anak dan tercapainya hidup sejahtera, kuncinya adalah pengelolaan keuangan keluarga yang baik. Seperti yang dimaksud oleh Moeljadi 2010; bahwa manajemen keuangan rumah tangga dalam hal ini bisa diartikan dengan pengelolaan keuangan rumah tangga, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu anggaran, perbendaharaan dan akuntansi. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk memperhalus pertanyaan butir 4.3.1. yaitu menanyakan tentang pengertian anggaran dengan pertimbangan bahwa salah satu indikasi manajemen keuangan rumah tangga yaitu apabila keluarga tersebut mampu membuat anggaran dalam rumah tangga. Karena dengan pertanyaan pada butir 4.3.1 khususnya para bapak yang kurang memahami dengan gaya bahasa tersebut. Wawancara pertama ditujukan pada informan kunci terkait dengan pertanyaan apakah pengertian anggaran dalam rumah tangga. Berikut hasil wawancara dengan Bapak Tedjo. “...dana yang menunjang setiap bulannya untuk kebutuhan kita tiap bulannya itu ...” Sementara menurut Ibu Tedjo adalah “....mengatur pengeluaran ekonomi per bulannya dalam rumah tangga saya..”. Hasil wawancara ini bisa direfleksikan bahwa keluarga informan kunci khususnya bapak Tedjo sudah memahami dan hal ini berbeda pada jawaban beliau di butir 4.3.1. yang artinya bahwa keluarga tersebut sudah memahami manajemen keuangan rumah tangga. 55 Selanjutnya wawancara pada keluarga Bapak Sukmin tentang pengertian anggaran, Bapak Sukmin menyatakan bahwa “...anggaran itu kan sesuatu perencanaan.., kita kalkulasi habisnya berapa., dan hasilnya berapa...kira-kira begitu..”. Namun pada informan tersebut beliau juga mengaku bahwa selama ini yang menganggarkan, mengelola keuangan adalah istrinya. Berikut pemaparannya:“..pak sukmin gak pernah anu.. gajian yo di kekno kabeh..wiis.. .jadi pak sukmin tidak pernah memikirkan iki bayar SPP, iki bayar transport, listrik, air”. Untuk mengkonfirmasi pernyataan beliau tentang anggaran, selanjutnya wawancara ditujukan kepada Ibu Sukmin Berikut pemaparannya:“...pengelolaan keuangan...” Wawancara berikutnya pada keluarga Bapak Hadi, tentang pengertian anggaran menurut Bapak Hadi “..anggaran saya rasa yang dipegang sama ibu......” sedangkan menurut Ibu Hadi “...anggaran itu adalah pengeluaran yang tersusun..mas..” Berikut ini masih dengan pertanyaan yang sama yaitu tentang pengertian anggaran, peneliti melakukan wawancara kepada keluarga Bapak Rochani dan beliau menyatakan sebagai berikut “...enake gak ngerti ae timbangane ngerti separo-separo...”, berikutnya wawancara dengan Ibu Rochani dan berikut pendapatnya tentang arti anggaran “...pendapatan...itu toh??..” Kemudian wawancara selanjutnya, kepada keluaraga Bapak Harjono, dengan pertanyaan yang sama, berikut pemaparannya “..suatu peraturan...mengenai keuangan rumah tangga dalam bidang keuangan...” 56 Dalam hal ini bisa disimpulkan dari pertanyaan butir 4.3.1 dan butir 4.3.2 bahwa keluarga pensiunan TNI AL sudah memahami manajemen keuangan rumah tangga. yang dapat diambil dari beberapa pernyataan tentang pengertian anggaran, para informan mengaku paham meskipun dengan artian yang sempit, sederhana dan dari sudut pandang mereka.

4.3.3. Perencanaan Keuangan jangka panjang maupun pendek