Analisa Data Keabsahan Data

3.7. Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, analisa data dilakukan sejak awal dan sepanjang proses berlangsung. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa interaktif interactive model of analysis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman 1992 sebagi berikut : 1. Reduksi data Data yang diperoleh dari lokasi penelitian data lapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan lapangan oleh peneliti direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya melalui penyutingan, pemberian kode dan pentabelan. Reduksi data ini dilakukan terus-menerus selama proses penelitian ini berlangsung. 2. Penyajian Data dimaksudkan agar memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dengan kata lain merupakan pengorganisasian data kedalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya yang utuh. 3. Penarikan kesimpulan Verifikasi Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara terus- menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan-kesimpulan tentative. Dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus-menerus, baru ditarik kesimpulan yang bersifat ”grounded”. Dengan kata lain setiap kesimpulan yang dibuat senantiasa terus dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut : Gambar 3.1 : Analisis interaktif menurut Miles dan Huberman Pengumpulan data Reduksi data Penyajian data Penarikan kesimpulan verifikasi Sumber : Mattew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa Data Kualitatif, Jakarta : UI-Press,1992.

3.8. Keabsahan Data

Setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat keprecayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut dengan keabsahan data: 1. Derajat Kepercayaan credibility Uji kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi. a. Perpanjangan pengamatan Perpajangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan waawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Diharapkan perpanjangan pengamatan ini berarti berhubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk kepercayaan, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri. b. Meningkatnya ketekunan Meningkatnya ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direka secara pasti dan sistematis. Dalam meningkatkan ketekunan peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang telah diamati. c. Triangulasi Tujuan triangulasi adalah untuk megecek kebenaran data tertentu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain. Pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu berlainan dan dalam penelitian ini metode tersebut digunakan untuk menguji data para informan dengan dokumen yang ada. 2. Pengujian Transferability Seperti telah dikemukan bahwa, transefability ini merupakan validitas ekternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat ditetapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sample tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi lain. Maka penelitian tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga dapat dipahami, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila gambaran tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan keluarga dapat dipahami dengan jelas, ”semacam apa” penelitian tersebut diberlakukan , maka laporan tersebut memenuhi standar transferbilitas. 3. Pengujian Dependability Uji Dependeability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi penelitian tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa bisa memberikan data. Penelitian ini seperti ini perlu di uji dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka peneliti tersebut reliable atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit dilakukan dengan menyediakan bukti-bukti penelitian seperti perijinan, hasil wawancara, hasil observasi, dokumentasi serta jadwal aktifitas penelitian. 4. Pengujian Konfirmability Uji konfirmability mirirp dengan uji dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN